Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)

Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
kenali tanda dan gejala PCOS

Bagikan :


Definisi

Sindrom ovarium polikistik atau polycystic ovary syndrome (PCOS) terjadi karena ketidakseimbangan hormon reproduksi. PCOS adalah sebuah kondisi yang cukup umum ditemukan. PCOS membuat wanita mengalami siklus haid yang tidak teratur, pertumbuhan rambut tubuh berlebih, jerawat, dan bahkan kemandulan.

Pasien PCOS dapat mengalami haid yang jarang, bisa beberapa bulan sekali atau justru haid berlebihan yang terjadi berhari-hari. Hal ini dapat terjadi karena hormon androgen yang berlebihan dalam tubuh.

Pada pasien dengan PCOS, terdapat banyak kantung kecil yang berkembang pada pinggir indung telur atau ovarium. Kantung kecil ini dinamakan kista. Kista ini berisi folikel, yaitu sel telur yang belum matang. Normalnya, folikel bertugas untuk mengeluarkan sel telur matang untuk dibuahi setiap bulannya.

Bila terdapat pembuahan oleh sperma, maka seorang wanita dapat hamil. Namun bila tidak terdapat pembuahan oleh sperma, maka sel telur matang ini akan meluruh dan terjadilah fenomena haid. Namun pada PCOS, sel telur ini tidak dapat berfungsi dengan baik dan tidak mampu untuk dibuahi tiap bulannya.

PCOS sendiri merupakan penyebab tersering kemandulan atau infertilitas pada wanita. Contohnya, di Amerika Serikat PCOS dialami oleh 6-12% wanita usia reproduktif. Selain risiko infertilitas atau ketidaksuburan, wanita dengan PCOS memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena diabetes, penyakit metabolik, penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.

 

Penyebab

Hingga saat ini, penyebab dari PCOS masih belum diketahui dengan pasti. Namun, terdapat bukti bahwa faktor genetik berpengaruh besar terhadap terjadinya PCOS. Selain itu, faktor lain yang mempengaruhi PCOS antara lain adalah:

 

Peningkatan Kadar Hormon Androgen

Kadar hormon androgen yang tinggi mencegah indung telur untuk melepaskan sel telur (ovulasi), sehingga menyebabkan siklus haid yang tidak teratur. Ovulasi yang tidak teratur dapat menyebabkan terbentuknya kista-kista kecil pada indung telur. Selain itu, kadar hormon androgen yang tinggi juga dapat menyebabkan jerawat dan pertumbuhan rambut berlebih pada wanita.

 

Resistensi Insulin

Peningkatan kadar insulin dapat menyebabkan indung telur untuk memproduksi dan melepaskan hormon androgen. Insulin mengontrol cara tubuh untuk memproses gula dalam darah dan menggunakannya sebagai energi tubuh.

Resistensi insulin adalah kondisi di mana tubuh tidak dapat memproses hormon insulin dengan baik, menyebabkan peningkatan kadar gula darah. Walaupun tidak semua orang dengan resistensi insulin memiliki peningkatan gula darah atau diabetes, tetapi resistensi insulin dapat menyebabkan diabetes.

Kegemukan atau obesitas juga dapat menyebabkan terjadinya resistensi insulin. Bila kadar insulin meningkat, walaupun kadar gula darah anda normal, hal tersebut dapat mengindikasikan adanya resistensi insulin.

 

Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai penyakit kencing manis, Anda dapat membacanya di sini: Diabetes Melitus - Pengertian, Penyebab, Gejala, dan Pengobatan.

 

Peradangan

Wanita yang menderita PCOS cenderung lebih mudah untuk mengalami penyakit radang. Tenaga kesehatan juga dapat melakukan pemeriksaan Protein C Reaktif atau CRP dan sel darah putih untuk melihat adanya peradangan di dalam tubuh.

 

Faktor Risiko

Faktor risiko dari PCOS antara lain adalah diabetes baik itu tipe 1, tipe 2, dan diabetes gestasional, riwayat PCOS pada keluarga, konsumsi gula berlebih, konsumsi makanan dengan kadar lemak tinggi, gaya hidup sedenter atau kurangnya aktivitas fisik dan olahraga.

 

Gejala

Beberapa wanita mulai menyadari adanya gejala PCOS pada awal mereka mendapatkan haid, namun ada juga wanita yang mengalami PCOS setelah mereka menyadari adanya peningkatan berat badan drastis atau ketika mereka mendapat kesulitan untuk hamil dan punya anak. Gejala dari PCOS sendiri adalah sebagai berikut:

  • Haid tidak teratur. Kebanyakan wanita dengan PCOS tidak haid rutin selama 1 bulan sekali, bahkan ada beberapa yang tidak haid sama sekali dalam setahun.
  • Perdarahan hebat. Karena dinding rahim yang tertimbun dan tidak rutin meluruh akibat haid yang tidak teratur, pasien dengan PCOS dapat menderita perdarahan hebat dan melebihi normal sekalinya mereka haid.
  • Pertumbuhan rambut berlebih. Pertumbuhan rambut dapat terjadi pada area yang tidak lazim untuk ditumbuhi rambut pada wanita seperti punggung, perut, dan dada.
  • Hormon androgen yang berlebih dapat menyebabkan kulit menjadi lebih berminyak sehingga jerawat lebih mudah muncul.
  • Kenaikan berat badan. Walaupun tidak semua, namun lebih dari 80% wanita dengan PCOS termasuk kategori gemuk.
  • Rambut di kulit kepala menjadi lebih tipis dan rontok.
  • Penggelapan warna kulit. Kulit menggelap terutama pada bagian lipatan seperti leher, bawah payudara, dan lipat paha atau selangkangan.
  • Nyeri kepala. Perubahan hormon dapat memicu nyeri kepala pada beberapa orang.

 

Diagnosis

Diagnosis dari PCOS membutuhkan wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.

Dalam wawancara akan ditanyakan keluhan utama pasien, keluhan penyerta pasien, riwayat siklus haid, haid pertama pasien, pola hidup dan aktivitas pasien sehari-hari, riwayat penyakit terdahulu, riwayat pengobatan tertentu, dan riwayat penyakit keluarga.

 

Pemeriksaan Fisik

Kemudian dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan umum dengan memeriksa tekanan darah, suhu tubuh, laju napas, dan nadi pasien. Kemudian dokter akan melakukan pemeriksaan pada bagian panggul bila dirasa perlu untuk menilai organ reproduksi.

 

Pemeriksaan Laboratorium

Setelah itu, dokter akan merekomendasikan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjang dapat berupa pemeriksaan laboratorium darah untuk melihat jumlah hormon dalam tubuh, melihat kadar gula darah, melihat kolesterol tubuh, dan sel darah putih bila dicurigai adanya infeksi.

 

Ultrasonografi (USG)

Kemudian dokter akan melakukan pemeriksaan USG untuk melihat keadaan indung telur, melihat ketebalan dinding vagina. USG biasanya dilakukan melalui vagina atau dubur.

 

Tata Laksana

Pengobatan dan terapi PCOS akan berfokus kepada gejala yang muncul. Seperti kemandulan atau infertilitas, jerawat, dan kenaikan berat badan. Tata laksana meliputi perubahan gaya hidup dan obat.

 

Pengaturan Gaya Hidup

Gaya hidup yang disarankan untuk pasien dengan PCOS adalah dengan mengatur pola makan dengan pola makan yang rendah kalori yang dikombinasikan dengan olahraga intensitas sedang. Kurangi asupan makanan berlemak, makanan dengan kadar gula yang tinggi, dan perbanyak makan makanan tinggi protein. Dengan mengkombinasikan pola makan dengan aktivitas, maka dapat membantu menurunkan berat badan sehingga membantu mengatur kadar hormon yang berantakan.

 

Terapi Lain

Terapi lain dapat digunakan untuk mengatur siklus haid. Dokter dapat merekomendasikan obat sebagai berikut:

  • Pil KB kombinasi. Pil KB yang mengandung hormon estrogen dan progesteron dapat menurunkan kadar hormon androgen sehingga dapat memperbaiki siklus haid, mengurangi risiko kanker endometrium, dan mengurangi pertumbuhan rambut berlebih dan jerawat.
  • Terapi progestin. Hormon progestin memiliki fungsi yang mirip dengan pil KB kombinasi.
  • Elektrolisis dan terapi laser. Terapi ini dapat digunakan untuk mengurangi gejala pertumbuhan rambut berlebih sehingga rambut pada tubuh dapat rontok dan tidak tumbuh kembali.
  • Pengobatan jerawat. Beberapa pengobatan jerawat dengan salep, krim, dan obat minum dapat digunakan untuk mengobati jerawat yang muncul akibat PCOS. Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter spesialis kulit mengenai terapi ini.

Obat-obatan lain seperti terapi suntik hormon, obat anti-estrogen, obat kanker payudara, dan obat diabetes juga dapat menjadi pilihan. Namun obat – obatan ini diberikan sesuai dengan kondisi pasien dan resep dokter.

 

Komplikasi

Komplikasi dari PCOS meliputi:

  • Diabetes gestasional atau tekanan darah tinggi selama kehamilan
  • Keguguran
  • Kelahiran prematur
  • Peradangan hati
  • Sindrom metabolik
  • Diabetes melitus tipe 2 atau prediabetes
  • Gangguan tidur
  • Depresi, gangguan kecemasa, gangguan makan
  • Kanker endometrium
  • Infertilitas atau kesulitan hamil dan punya anak

 

Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai kemandulan pada wanita, Anda dapat membacanya di sini: Infertilitas pada Wanita - Pengertian, Penyebab, Gejala, dan Pengobatan.

 

Pencegahan

Anda dapat mencegah PCOS dengan mengetahui faktor risiko sedini mungkin, dan melakukan pola hidup sehat seperti:

  • mengurangi asupan karbohidrat
  • mengurangi makan makanan berlemak
  • meningkatkan asupan protein
  • meningkatkan aktivitas fisik
  • olahraga dengan melakukan olahraga intensitas sedang minimal 3 kali seminggu dengan durasi 30 menit
  • menghindari asupan rokok dan alkohol

 

Kapan Harus ke Dokter?

Anda dapat berkonsultasi ke dokter bila siklus haid tidak teratur. Siklus haid dikatakan tidak teratur bila anda haid lebih dari 40 hari sekali dan terjadi terus menerus.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Lovira Ai Care
Editor :
  • dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Jumat, 14 April 2023 | 01:33