Lebih Baik Mana, Jogging Sebelum atau Sesudah Berbuka?

Lebih Baik Mana, Jogging Sebelum atau Sesudah Berbuka?
Credits: Freepik

Bagikan :


Olahraga adalah aktivitas penting dan merupakan bagian dari gaya hidup sehat yang perlu dimiliki setiap orang. Berolahraga secara teratur tidak hanya membantu menurunkan atau mengontrol berat badan, namun juga memperkuat otot dan tulang, mengurangi risiko penyakit, meningkatkan kualitas tidur, serta meningkatkan kesehatan mental.

Salah satu olahraga yang baik dilakukan sebagai bagian dari gaya hidup sehat adalah jogging. Bagaimana dengan jogging selama bulan Ramadan, baiknya dilakukan sebelum atau sesudah berbuka puasa?

 

Manfaat dan Risiko Jogging Sebelum Berbuka

Jogging sebelum berbuka puasa dengan perut kosong dianggap memiliki beberapa manfaat. Meskipun penelitian tentang topik ini masih terbatas dan menjadi pro kontra, namun ada beberapa manfaat yang dihubungkan dengan jogging saat perut kosong, di antaranya:

Meningkatkan pembakaran lemak

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa jogging dengan perut kosong dapat meningkatkan pembakaran lemak. Ini karena rendahnya kadar karbohidrat di dalam tubuh dapat mendorong tubuh menggunakan lebih banyak lemak sebagai sumber energi.

Mengurangi asupan energi

Beberapa studi menunjukkan bahwa orang yang berolahraga dengan perut kosong cenderung mengonsumsi lebih sedikit energi selama 24 jam.

Lebih sedikit masalah pencernaan

Jogging dengan perut kosong dapat mengurangi risiko mengalami masalah pencernaan selama atau setelah berolahraga, misalnya seperti kram perut, mual, muntah, atau diare. Ini sangat bermanfaat terutama bagi mereka yang rentan mengalami masalah pencernaan saat berolahraga.

Baca Juga: Harus Minum Obat saat Puasa Ramadan, Bagaimana Jadwalnya?

Jogging ataupun melakukan olahraga lain dengan perut kosong juga memiliki beberapa kerugian yang perlu dipertimbangkan, di antaranya:

  • Mengurangi intensitas latihan dan dapat menyebabkan kelelahan
  • Kelelahan yang dialami meningkatkan risiko cedera selama latihan
  • Kurangnya glukosa untuk otak dapat mengurangi kemampuan dalam melakukan teknik yang benar
  • Ketika tubuh mengalami kekurangan energi, kortisol dapat meningkat. Tingginya kadar kortisol dapat menyebabkan pemecahan protein dalam sel otot sehingga mengakibatkan hilangnya atau kelemahan otot
  • Jogging dengan perut kosong dapat meningkatkan pembakaran lemak namun tidak menjadi strategi efektif untuk penurunan berat badan jangka panjang
  • Jogging dengan perut kosong mungkin tidak aman bagi orang dengan kondisi kesehatan tertentu, misalnya diabetes tipe 1 dan tipe 2 karena menyebabkan penurunan kadar gula darah yang berbahaya

 

Lebih Baik Mana, Jogging Sebelum atau Sesudah Berbuka?

Setelah mengetahui manfaat dan risiko jogging sebelum berbuka puasa, maka berolahraga sebelum atau sesudah berbuka menjadi preferensi pribadi setiap orang. Anda bisa memilih waktu terbaik berolahraga berdasarkan kegiatan, jadwal harian, kondisi tubuh dan kenyamanan pribadi.

Apabila setelah menimbang risikonya Anda cenderung memilih jogging sesudah berbuka puasa, maka ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan, di antaranya:

  • Berbuka puasa terlebih dahulu dengan camilan ringan seperti sereal gandum, roti gandum, buah-buahan segar, yogurt atau granola bar tanpa tambahan gula. Setelah selesai jogging, Anda bisa melanjutkan dengan menu kombinasi yang lebih lengkap seperti protein, karbohidrat, lemak sehat, sayuran, dan buah-buahan.

Baca Juga: Amankah Tetap Berolahraga saat Berpuasa?

  • Pastikan untuk mencukupi minum air untuk menghindari dehidrasi dan menjaga keseimbangan cairan tubuh. Dengan berbuka puasa terlebih dahulu sebelum jogging, performa lari Anda dapat dipertahankan dan risiko cedera dapat dikurangi.

Masih memiliki kebimbangan dalam menentukan waktu olahraga yang tepat selama bulan Ramadan? Anda bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store.

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr. Monica Salim
Last Updated : Selasa, 19 Maret 2024 | 09:09