Tidak sedikit orang yang beranggapan bahwa air mani dan sperma adalah sama, padahal ternyata keduanya berbeda. Agar Anda tahu apa perbedaannya, simak pembahasan berikut ini, ya.
Berbicara soal air mani dan sperma, terlebih dahulu Anda harus tahu kapan air mani dan sperma bisa keluar dari tubuh. Proses ejakulasi adalah proses di mana air mani keluar dari tubuh, yang biasanya terjadi ketika seorang pria terangsang secara seksual.
Ketahui Bagaimana Proses Ejakulasi
Saat seorang pria terangsang secara seksual, maka pembuluh darah di penis akan rileks dan terbuka sehingga memungkinkan darah masuk dan mengisi ruang di dalamnya. Darah yang terperangkap di bawah tekanan tinggi menciptakan ereksi (ketika penis tegang dan berdiri), dan ketika rangsangan serta gesekan seksual memberikan impuls yang dikirim ke sumsum tulang belakang dan ke otak maka ejakulasi akan terjadi. Ejakulasi dipicu ketika tindakan seksual mencapai tingkat kegembiraan yang kritis, di mana kemudian cairan yang disebut air mani (semen) didorong keluar.
Perbedaan Air Mani (Semen) dan Sperma
Perbedaan paling mendasar dari air mani dan sperma adalah kandungan di dalamnya. Air mani merupakan kombinasi dari sperma matang dan cairan dari prostat, vesikula seminalis dan kelenjar bulbourethral, sedangkan sperma berisi sel-sel reproduksi.
Tentang Air Mani (Semen)
Normalnya cairan air mani dipenuhi dengan bahan-bahan termasuk sel sperma, fruktosa, prostaglandin, asam amino, enzim, flavin, asam sitrat, protein, fosforilkolin, vitamin C, seng, asam fosfatase, antigen spesifik prostat, asam sialat dan lendir.
Setiap sekali ejakulasi, seorang pria akan menghasilkan sekitar satu sendok teh air mani. Volume air mani secara keseluruhan dipengaruhi oleh kondisi kesehatan, gaya hidup dan genetika. Air mani paling banyak dihasilkan di awal usia 30-an.
Ketidakhadiran sperma di dalam air mani (yang disebut dengan azoospermia) sangat mungkin terjadi, di mana kondisi ini terjadi pada pria tidak subur. Tidak adanya sperma dalam cairan air mani bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti masalah proses produksi sperma, penyumbatan di mana produksi sperma normal tidak dapat mencapai ejakulasi, dan sebagainya.
Tentang Sperma
Sperma berisi sel reproduksi yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang karena berukuran sangat kecil, panjangnya sekitar 4,3 mikrometer dan lebarnya sekitar 2,9 mikrometer. Sperma inilah yang akan membuahi sel telur dan membentuk embrio yang akan tumbuh menjadi janin.
Dalam sekali ejakulasi, ada sekitar 15 juta-200 juta sperma per ml. Jumlah sperma sangat dipengaruhi oleh kondisi kesehatan, gaya hidup, dan lingkungan.
Sperma dapat tinggal di liang vagina yang hangat dan aman selama setidaknya 5 hari. Dari sana kemudian mereka berlomba masuk ke saluran tuba (oviduk) untuk menemui sel telur dan membuahinya. Ketika pembuahan berhasil terjadi, maka sel telur yang dibuahi akan turun ke rahim dan menempel di dinding rahim untuk tumbuh dan berkembang di sana menjadi janin.
Kandungan sperma di bawah 15 juta per ml dianggap sebagai gejala ketidaksuburan yang seringkali dipengaruhi oleh kadar hormon testosteron. Kondisi tertentu seperti gangguan genetik, infeksi dan tumor juga dapat memengaruhi jumlah sperma. Untuk meningkatkan keberhasilan kehamilan, pengobatan dan mengubah gaya hidup sehat dibutuhkan. Anda juga bisa mendapatkan analisa air mani untuk mengetahui karakteristik air mani dan sperma yang berguna untuk mengevaluasi kesuburan. Hubungi dokter Anda apabila berminat untuk menjalani tes kesuburan dan membicarakan lebih lanjut tentang cara meningkatkan kesuburan.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina