Minum kopi saat ini sudah menjadi gaya hidup bagi sebagian besar masyarakat dunia. Selain dapat menghilangkan kantuk, minum kopi juga dapat meningkatkan konsentrasi sehingga banyak digemari kalangan pekerja. Meskipun memiliki banyak manfaat, namun tidak semua orang dianjurkan untuk mengonsumsi kopi, terutama bagi Anda pemilik tekanan darah tinggi. Mengapa?

Efek Minum Kopi pada Tekanan Darah

Seseorang dikatakan memiliki tekanan darah tinggi jika memiliki tekanan sistolik mencaoai 140 mmHg atau lebih dan tekanan diastoliknya mencapai 90 mmHg atau lebih. Pengidap hipertensi atau tekanan darah tinggi perlu mengontrol tekanan darah yang dimiliki untuk menghindari terjadinya komplikasi hipertensi seperti serangan jantung atau strok.

Dilansir dari Healthline, sebuah penelitian mengungkapkan bahwa minum kopi dapat meningkatkan tekanan darah sesaat setelah mengonsumsi minuman tersebut. Peningkatan ini terjadi pada semua kelompok, baik orang yang mengalami hipertensi maupun tidak.

Belum dapat diketahui penyebab peningkatan tekanan darah tersebut namun sejumlah ahli berpendapat bahwa kafein dalam kopi dapat memblokir hormon yang bertugas untuk menjaga pembuluh darah tetap melebar. Pendapat lain mengungkapkan bahwa kafein pada kopi akan memicu kelenjar adrenalin sehingga membuat tekanan darah meningkat.

Namun jika Anda memiliki kebiasaan minum kopi, tubuh akan mengembangkan toleransi kafein sehingga kemungkinan tekanan darah Anda tidak akan naik secara signifikan akibat minum kopi. Peningkatan tekanan darah dari angka sedang hingga kecil dapat terjadi jika Anda termasuk orang yang jarang meminum kopi.

Baca Juga: Cara Efektif Mencegah Hipertensi

Bolehkah Pengidap Hipertensi Minum Kopi?

Sebenarnya, tidak ada aturan khusus yang melarang pengidap hipertensi untuk minum kopi. Dilansir dari Mayo Clinic, jika Anda memiliki tekanan darah tinggi sebaiknya konsultasikan ke dokter apakah Anda diperbolehkan untuk minum kopi atau tidak.

Pasalnya, efek kafein bagi setiap orang berbeda-beda, termasuk bagi Anda yang memiliki tekanan darah tinggi. Apabila Anda memiliki sensitivitas kafein dimana tekanan darah mudah melonjak akibat asupan kafein, kemungkinan dokter tidak menganjurkan Anda untuk minum kopi.

Dokter juga akan menyarankan Anda untuk menghindari asupan kopi ketika tekanan darah tidak stabil atau ketika memiliki masalah kesehatan lainnya yang memengaruhi sirkulasi cairan dalam tubuh dan tekanan darah.

Baca Juga: Olahraga yang Cocok untuk Pengidap Hipertensi

Namun apabila Anda memiliki toleransi kafein yang tinggi dimana asupan kafein harian tidak memengaruhi tekanan darah, dokter dapat membolehkan Anda minum kopi setiap harinya. Untuk mengetahui dampak tersebut, Anda dapat memeriksa tekanan darah Anda sebelum dan sesudah minum kopi.

Usai minum kopi, periksa kembali tekanan darah Anda sekitar 30-120 menit sesudahnya. Apabila terdapat kenaikan tekanan darah hingga 10 angka, maka bisa dikatakan Anda memiliki sensitivitas terhadap kafein. Jika ini terjadi pada Anda, kemungkinan dokter akan merekomendasikan untuk membatasi asupan kafein.

Berapa Dosis Kopi yang Aman?

Untuk menentukan dosis kopi yang aman untuk tubuh Anda sebaiknya konsultasikan hal tersebut ke dokter. Menurut Food and Drug Administration (FDA), dosis kafein yang aman adalah 400 miligram per hari. Namun jika memiliki tekanan darah tinggi, Anda bisa membatasi asupan kafein tersebut hingga 200 miligram per hari atau sekitar 2 cangkir kopi per hari.

Perlu diketahui bahwa kafein bukan hanya terdapat dalam kopi namun juga minuman lainnya seperti teh dan minuman berenergi lainnya. Setiap jenis kopi dan cara penyajiannya pun dapat memengaruhi kandungan kafein yang Anda minum. Untuk itu, bagi Anda yang memiliki hipertensi namun ingin minum kopi sebaiknya pilih kopi bebas kafein.

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!