Syok septik adalah kondisi yang mengancam jiwa dan membutuhkan perawatan medis segera. Ini adalah tahap yang paling parah dari sepsis, yang merupakan respons sistemik tubuh terhadap infeksi.

Ketahui mengapa orang bisa mengalami syok septik dan bagaimana gejalanya.

Apa itu Syok Septik

Syok septik adalah kondisi yang mengancam jiwa yang terjadi sebagai respons tubuh terhadap infeksi yang serius. Ini adalah bentuk yang parah dari sepsis, yaitu respons sistemik tubuh terhadap infeksi.

Syok septik terjadi ketika respons sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi, justru menyebabkan gangguan serius pada sirkulasi darah dan disfungsi organ yang luas.

Respons sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi menyebabkan pelepasan zat kimia (yang disebut sitokin) ke dalam aliran darah. Sitokin ini memicu peradangan yang meluas di seluruh tubuh, akibatnya pembuluh darah melebar, terjadi pembekuan darah, dan aliran darah normal terganggu.

Pada akhirnya, organ-organ vital seperti jantung, paru-paru, ginjal, hati, dan otak tidak mendapatkan pasokan darah dan oksigen yang cukup. Sehingga terjadi gangguan fungsi organ yang serius yang dapat berakhir kematian.

Baca Juga: Jenis-Jenis Infeksi pada Jantung

Gejala Syok Sepsis

Syok septik dibagi menjadi tiga tahapan dengan gejala berbeda-beda.

Gejala syok septik tahap awal, di antaranya:

• Denyut jantung cepat
• Demam atau hipotermia
• Menggigil
• Kulit pucat, hangat dan berkeringat
• Kebingungan atau disorientasi
• Napas tidak teratur
• Sesak napas

Gejala syok septik tahap selanjutnya, di antaranya:

• Tekanan darah yang sangat rendah
• Pusing
• Urine yang keluar sedikit
• Palpitasi jantung (jantung berdebar)
• Kulit pucat dan terasa dingin
• Ruam kulit

Baca Juga: Jenis Penyakit Infeksi yang Kerap Menyerang Anak-Anak

Penyebab Syok Septik

Sepsis bisa terjadi akibat infeksi bakteri, jamur, atau virus. Infeksi ini dapat berasal dari berbagai sumber dan dapat dimulai baik di rumah maupun saat seseorang berada di rumah sakit untuk perawatan kondisi lain.

Infeksi yang paling umum menyebabkan sepsis, di antaranya:

• Infeksi perut atau sistem pencernaan
• Infeksi paru-paru seperti pneumonia
• Infeksi saluran kemih
• Infeksi sistem reproduksi
• Seseorang juga mungkin mengalami syok septik karena beberapa faktor, di antaranya:
• Baru saja menjalani perawatan operasi dan harus dirawat di rumah sakit dalam waktu yang lama
• Mengidap diabetes
• Penggunaan kateter, selang bantu pernapasan dan lain sebagainya yang berisiko terpapar bakteri
• Mengonsumsi obat imunosupresan (obat yang menekan sistem kekebalan tubuh)

Dokter biasanya akan memberikan perawatan dan pengobatan terkait syok septik seperti antibiotik yang diberikan lewat infus, pengobatan vasopressor, pemberian insulin atau kortikosteroid. Walaupun mungkin menyebabkan kematian, banyak orang bisa bertahan dari syok sepsis dan kembali pulih.

Untuk mencegah syok septik , sebaiknya dapatkan pengobatan yang tepat terutama bila Anda mengalami infeksi bakteri atau virus. Jangan mengonsumsi antibiotik atau obat imunosupresan sembarangan, dan sangat penting untuk melengkapi imunisasi sesuai yang direkomendasikan dokter.

Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan melalui aplikasi Ai Care yang bisa diunduh di App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!