Gizi buruk adalah kondisi yang berkembang ketika tubuh kekurangan vitamin, mineral dan nutrisi lain yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan jaringan dan fungsi organ.
Anak-anak yang kekurangan gizi umumnya terlihat lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya, perut tampak kembung, tampak lesu dan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Kekurangan gizi dapat memengaruhi sistem apapun di dalam tubuh serta indera penglihatan, perasa dan bau. Kekurangan gizi juga dapat menyebabkan kecemasan, perubahan suasana hati dan gejala kejiwaan lainnya.
Gejala gizi buruk
Dilansir Hopkins Medicine dan NHS UK, berikut adalah gejala gizi buruk yang dialami oleh anak-anak secara umum:
- Kulit pucat, terlihat tebal dan kering
- Mudah mengalami memar
- Ruam
- Perubahan pigmentasi kulit
- Rambut yang tipis, keriting dan mudah rontok
- Sering mengeluh sakit pada persendian
- Memiliki tulang yang lunak dan lembek
- Gusi seringkali berdarah
- Lidah yang sering bengkak, berkerut dan pecah-pecah
- Rabun senja
- Sensitif terhadap cahaya dan mudah merasa silau
- Tidak mengalami pertumbuhan baik berat badan maupun tinggi badan sesuai dengan usia
- Mengalami perubahan perilaku seperti mudah tersinggung, lambat dan sering mengalami kecemasan
- Tingkat energinya rendah dan terlihat mudah lelah dibandingkan anak yang lain
Konsekuensi dan implikasi gizi buruk
Kekurangan gizi yang merujuk pada gizi buruk apabila tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan beberapa kondisi seperti dilansir WHO berikut ini:
Stunting
Stunting disebabkan oleh kekurangan gizi jangka panjang yang disertai keterlambatan perkembangan mental, kinerja belajar yang buruk dan penurunan kapasitas intelektual. Anak-anak yang menderita keterlambatan pertumbuhan akibat pola makan yang buruk mudah mengalami infeksi berulang sehingga memiliki risiko yang lebih besar terserang penyakit dan meninggal.
Di tingkat nasional, gizi buruk dapat memengaruhi produktivitas ekonomi.
Wasting
Wasting pada anak-anak adalah gejala kekurangan gizi akut yang biasanya diakibatkan asupan makanan yang tidak mencukupi dan tingginya kejadian penyakit menular terutama diare. Bila dibiarkan, wasting dapat merusak fungsi sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan peningkatan keparahan serta durasi dan kerentanan terhadap penyakit menular serta meningkatkan risiko kematian.
Kegemukan dan obesitas
Kegemukan dan obesitas pada masa kanak-kanak dikaitkan dengan kemungkinan obesitas yang tinggi di masa dewasa, yang dapat menyebabkan berbagai kecacatan dan penyakit seperti diabetes dan penyakit kardiovaskular.
Anak-anak dan remaja yang obesitas juga cenderung memiliki konsekuensi menderita gangguan kesehatan jangka pendek dan jangka panjang, dan yang paling signifikan antara lain:
- Penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung dan stroke
- Diabetes
- Gangguan muskuloskeletal, terutama osteoartritis
- Kanker endometrium, kanker payudara dan kanker usus
- Underweight atau kekurangan berat badan
Berat badan mudah diukur sehingga sebagian besar data dapat dikumpulkan. Risiko kematian meningkat pada anak-anak yang kekurangan berat badan.
Intervensi pemerintah sangat besar dalam menangani kasus gizi buruk khususnya pada anak-anak, terutama karena gizi buruk dapat menurunkan produktivitas ekonomi skala nasional bahkan internasional. Jika anak Anda memiliki gejala gizi buruk, maka sebaiknya konsultasikan dengan dokter sesegera mungkin agar kondisinya tidak semakin memburuk.
- dr Nadia Opmalina
WHO. Malnutrition in children. Available from: https://www.who.int/data/nutrition/nlis/info/malnutrition-in-children
John Hopkins Medicine. Malnutrition. Available from: https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/malnutrition
Yvette Brazier (2020). Malnutrition: What you need to know. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/179316
NHS UK (2020). Malnutrition. Available from: https://www.nhs.uk/conditions/malnutrition/symptoms/
Lizzie Streit, MS, RDN, LD (2018). Malnutrition: Definition, Symptoms and Treatment. Available from: https://www.healthline.com/nutrition/malnutrition#definition