Kopi mengandung kafein yang bertindak sebagai stimulan sistem saraf pusat. Ketika mencapai otak, efek yang paling terlihat adalah kewaspadaan, Anda menjadi merasa lebih terjaga, tidak mengantuk dan juga lebih berenergi.
Selain perasaan waspada, Anda juga mungkin mengalami gejala palpitasi, di mana jantung Anda terasa berdebar-debar lebih kencang seperti tidak terkontrol. Berolahraga saat jantung berdegup cepat, dipercaya oleh sebagian orang dapat membakar kalori lebih banyak, yang ditunjukkan dengan jumlah keringat yang lebih banyak.
Minum Kopi Membantu Menurunkan Berat Badan, Mitos atau Fakta?
Minum kopi dapat membantu mobilisasi lemak dengan meningkatkan kadar hormon epinefrin di dalam darah. Kafein yang terkandung di dalam kopi akan merangsang sistem saraf, mengirimkan sinyal langsung ke sel-sel lemak dan memberitahu mereka untuk memecah lemak.
Epinefrin juga dikenal sebagai adrenalin yang mengalir melalui darah ke jaringan lemak, memberi sinyal untuk memecah lemak dan melepaskannya ke dalam darah.
Namun perlu dicatat bahwa berat badan hanya bisa turun saat minum kopi disertai juga dengan olahraga atau aktivitas fisik, dengan demikian lemak yang telah terpecah baru bisa dibakar menjadi energi.
Kafein juga membantu meningkatkan metabolisme tubuh. Semakin tinggi metabolisme Anda, maka semakin mudah bagi Anda untuk menurunkan berat badan.
Jadi kesimpulannya, minum kopi sebelum olahraga memang bisa membantu menurunkan berat badan. Namun, penelitian juga mencatat bahwa efek pembakaran lemak mungkin akan kurang terasa pada mereka yang mengalami obesitas.
Efek ini juga mungkin menurun seiring bertambahnya usia, sehingga Anda mungkin membutuhkan strategi lain untuk membakar lemak dan menurunkan berat badan.
Kafein dan Palpitasi Jantung, Ini yang Perlu Diwaspadai
Tidak ada salahnya bila Anda ingin memaksimalkan pembakaran lemak dengan mengonsumsi kopi sebelum berolahraga. Tetapi perlu dicatat bahwa mengonsumsi kafein juga dapat menyebabkan efek samping seperti jantung berdebar-debar (palpitasi), kesulitan tidur, serta gangguan pencernaan.
Kopi mengandung kafein yang bekerja sebagai stimulan alami bagi tubuh. Saat minum kopi, sistem saraf pusat akan dirangsang sehingga Anda menjadi lebih waspada.
Kewaspadaan juga seringkali disertai sakit kepala, gugup, jantung berdebar-debar dan pusing. Seringkali reaksi kafein pada orang berbeda-beda, tergantung berapa banyak kopi yang diminum dan seberapa banyak Anda terbiasa minum.
Mengonsumsi kafein jangka panjang juga menyebabkan Anda kesulitan membedakan apakah palpitasi (detak jantung yang cepat) disebabkan oleh efek kafein atau kondisi kesehatan lainnya.
Jika Anda memiliki masalah jantung seperti angina, atau pernah mengalami serangan jantung maka Anda harus membicarakan terlebih dahulu dengan dokter terkait dengan konsumsi kopi yang biasa Anda minum.
Dokter mungkin akan menyarankan Anda mengurangi dan membatasi konsumsi kopi apabila palpitasi mungkin disebabkan oleh kondisi kesehatan jantung.
Mau tahu informasi seputar nutrisi, makanan dan tips diet lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina
Kris Gunnars, BSc (2018). Can Coffee Increase Your Metabolism and Help You Burn Fat?. Available from: https://www.healthline.com/nutrition/coffee-increase-metabolism#TOC_TITLE_HDR_2
Rachel Nall (2019). Why Does Coffee Make My Heart Palpitate?. Available from: https://www.livestrong.com/article/413427-why-does-coffee-make-my-heart-palpitate/
Dr T. Jared Bunch, MD (2016). Caffeine, Your Heart and Exercise. Available from: https://www.everydayhealth.com/columns/jared-bunch-rhythm-of-life/caffeine-your-heart-and-exercise/
Kimberly Drake (2021). Study suggests drinking coffee before exercise may help burn more fat. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/study-suggests-drinking-coffee-before-exercise-may-help-burn-more-fat
Ann Pietrangelo (2018). The Effects of Caffeine on Your Body. Available from: https://www.healthline.com/health/caffeine-effects-on-body