Susu kental manis (SKM) merupakan produk susu yang banyak digemari berbagai kalangan. Pada anak-anak, susu kental manis sering dikonsumsi dengan cara diseduh seperti minuman pada umumnya. Banyak orang tua memberi susu kental manis pada anak-anak sebagai pengganti susu. Namun badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI menganjurkan untuk tidak mengonsumsi susu kental manis sebagai minuman tunggal berupa susu. Mengapa?
Alasan Susu Kental Manis Dianggap Bukan Susu
Di Indonesia, susu kental manis sering digambarkan dalam iklan sebagai produk yang bergizi tinggi bagi anak-anak. Akibatnya, banyak orang tua memberikan susu kental manis sebagai pelengkap gizi pada anak-anak. Selain harganya lebih murah, susu kental manis lebih mudah disimpan dan lebih tahan lama jika dibandingkan dengan susu formula. Padahal, kandungan gizi susu kental manis berbeda dengan produk susu pada umumnya.
Susu kental manis sebenarnya sama-sama berasal dari susu sapi. Namun pada susu kental manis, hampir setengah kandungan airnya telah dibuang. Susu kemudian diberi tambahan gula sehingga menyebabkan teksturnya menjadi lengket.
Penambahan gula ini menyebabkan kandungan gula dan kalori dari susu kental manis menjadi sangat tinggi. Dilansir dari IDAI, kandungan gula dalam 1 porsi susu kental manis yang berada di pasaran mencapai 130 kkal dengan komposisi gula tambahan 19 gram atau sekitar 76 kkal, dan 1 gram protein. Kandungan gula dalam 1 porsi susu kental manis tersebut lebih dari 50% total kalorinya, melebihi nilai rekomendasi gula tambahan yang dikeluarkan WHO.
Selain itu, penambahan gula menyebabkan kadar protein menjadi lebih rendah. Bila melihat informasi nilai gizi produk susu kental manis yang beredar di pasaran, umumnya protein yang terkandung per sajian hanya sekitar 1-2%. Oleh karena itu, susu kental manis tidak dianjurkan sebagai minuman yang dikonsumsi setiap hari dalam jumlah banyak dan sering.
Komposisi kandungan nutrisi pada susu kental manis inilah yang menyebabkan IDAI dan BPOM mengatur konsumsi susu kental manis pada masyarakat luas. Dilansir dari IDAI, susu kental manis sebaiknya tidak dikonsumsi oleh balita dan anak-anak, terutama sebagai pengganti ASI atau sumber gizi lainnya. Jika sejak anak-anak dibiasakan minum susu kental manis setiap hari, hal ini dapat meningkatkan risiko diabetes, obesitas dan masalah kardiovaskular.
Anjuran Mengonsumsi Susu Kental Manis yang Aman
Meskipun susu kental manis tidak dianjurkan untuk dikonsumsi sebagai sumber gizi anak-anak, namun bukan berarti Anda dilarang mengonsumsi susu kental manis sama sekali. Anda tetap dapat mengonsumsi minuman manis ini dengan aturan tertentu. Dilansir dari laman BPOM, berikut ini beberapa cara aman mengonsumsi susu kental manis:
1. Jangan Gunakan Susu Kental Manis sebagai Hidangan Tunggal
Susu kental manis tidak dianjurkan untuk diminum dengan diseduh. Anda dianjurkan untuk mengonsumsi susu kental manis sebagai topping hidangan, pelengkap, atau campuran pada makanan dan minuman lainnya (pancake, roti, kopi, teh, dan lain-lain).
2. Perhatikan Label Informasi Gizi pada Kemasan
BPOM mengimbau masyarakat untuk memerhatikan kandungan gizi yang tercantum dalam kemasan. Menurut aturan pemerintah, total asupan gula harian per orang dari berbagai sumber makanan paling banyak adalah 50 gram atau setara dengan 2 sendok makan gula. Dalam memilih produk susu kental manis, sebaiknya perhatikan kandungan gula pada kemasan dan atur konsumsi gula agar tidak melebihi batas konsumsi gula harian.
Meski disebut dengan ‘susu’, namun susu kental manis sebenarnya memiiki kandungan gizi yang jauh berbeda dengan susu sapi pada umumnya. Susu kental manis yang beredar di pasaran memiliki kandungan gula yang tinggi dan protein rendah. Untuk itu, hindari mengonsumsi susu kental manis dengan cara diseduh atau dilarutkan dalam air dan dikonsumsi setiap hari demi menghindari risiko berbagai penyakit.
Mau tahu informasi seputar nutrisi, makanan dan tips diet lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma
West, H. (2018). Sweetened Condensed Milk: Nutrition, Calories and Uses. Available from: https://www.healthline.com/nutrition/sweetened-condensed-milk#
Wile, E. (2019). Is Sweetened Condensed Milk Unhealthy?. Available from: https://www.livestrong.com/article/267787-sweetened-condensed-milk-nutrition-information/
Badan POM. (2021). PENJELASAN BADAN POM RI Tentang Pemberitaan Susu Kental Manis (SKM). Available from: https://www.pom.go.id/new/view/more/klarifikasi/141/PENJELASAN-BADAN-POM-RI-Tentang--Pemberitaan-Susu-Kental-Manis--SKM-.html#
Badan POM. (2021). Bijak Konsumsi Susu Kental Manis, Bukan Sumber Gizi Pengganti ASI. Available from: https://www.pom.go.id/new/view/more/berita/22991/Bijak-Konsumsi-Susu-Kental-Manis--Bukan-Sumber-Gizi-Pengganti-ASI.html
IDAI. (2017). Bolehkah Susu Kental Manis Diberikan pada Anak?. Available from: https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/bolehkah-susu-kental-manis-skm-diberikan-pada-anak