Brand/Nama Lain
Solaxin.
Cara Kerja
Chlorzoxazone bekerja dengan cara membantu mengendurkan spasme otot atau merelaksasi otot-otot. Obat ini memiliki efek sedatif dan relaksasi bagi otot rangka di tubuh, sehingga dapat meredakan nyeri yang dirasakan serta meningkatkan mobilitas otot.
Indikasi
Chlorzoxazone digunakan untuk mengobati kejang otot atau nyeri pada otot, yang disebabkan oleh cedera pada otot atau keseleo. Pemberian obat ini biasanya dikombinasikan dengan istirahat, terapi fisik, dan perawatan lainnya.
Kontraindikasi
Obat ini tidak boleh diberikan pada orang-orang dengan kondisi berikut:
- Riwayat alergi chlorzoxazone
- Gangguan atau penurunan fungsi organ hati yang berat
Efek Samping
Konsumsi obat ini dapat disertai dengan efek samping berikut, yaitu:
- Mengantuk
- Pusing
- Kelelahan
- Sakit perut
- Sakit kepala
- Obat ini mungkin dapat menyebabkan warna urine berubah menjadi oranye atau ungu kemerahan, efek ini akan hilang bila pengobatan dihentikan
Beri tahu dokter Anda segera jika Anda mengalami efek samping yang serius, termasuk:
- Kebingungan
- Tinja berwarna hitam atau berdarah
- Muntah yang tampak seperti bubuk kopi
- Mudah memar atau berdarah
- Tanda-tanda infeksi (seperti demam, sakit tenggorokan yang tidak kunjung sembuh)
- Obat ini dapat menyebabkan penyakit hati yang sangat serius (mungkin fatal). Hentikan konsumsi obat ini dan segera dapatkan bantuan medis jika Anda mengalami gejala penyakit hati, seperti:
- Mual/muntah terus-menerus
- Sakit perut
- Mata atau kulit menguning
- Urine berwarna gelap
- Reaksi alergi yang sangat serius terhadap obat ini jarang terjadi. Namun, segera dapatkan bantuan medis jika Anda mengalami gejala reaksi alergi yang serius, termasuk:
- Ruam
- Gatal atau bengkak (terutama pada wajah/lidah/tenggorokan)
- Pusing hebat
- Kesulitan bernapas
Sediaan
Chlorzoxazone tersedia dalam bentuk tablet dengan kandungan 200 mg.
Dosis
Dewasa:
- Dosis awal 500 mg 3-4 kali sehari, kemudian dikurangi menjadi 250 mg 3-4 kali sehari jika terjadi perbaikan
- Dosis maksimal 750 mg 3-4 kali sehari
Keamanan
Obat ini bisa membuat Anda pusing atau mengantuk. Jangan mengemudi, menggunakan mesin, atau melakukan apa pun yang membutuhkan kewaspadaan sampai Anda dapat melakukannya dengan aman. Hindari minuman beralkohol. Pasien lansia mungkin lebih sensitif terhadap efek samping obat ini, terutama mengantuk atau kebingungan. Efek samping ini dapat meningkatkan risiko jatuh.
Selama kehamilan, obat ini harus digunakan hanya jika benar-benar dibutuhkan. Tidak diketahui juga bila obat ini dikeluarkan melalui ASI. Konsultasikan dengan dokter Anda mengenai pemakaian obat ini bila Anda sedang hamil atau sebelum menyusui.
Interaksi Obat
Pemberian bersama dengan disulfiram (obat untuk membantu mengatasi kecanduan alkohol) dan isoniazid (obat antibiotik yang digunakan dalam pengobatan tuberkulosis) dapat meningkatkan kadar chlorzoxazone dalam darah.
Mau tahu informasi seputar obat-obatan lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma
BPOM RI. Chlorzoxazone. cekbpom.pom.go.id. Retrieved 15 May 2022, from https://cekbpom.pom.go.id//home/produk/69bhknndt7v4km8sdutf8ashf5/all/row/10/page/1/order/4/DESC/search/5/Chlorzoxazone
MIMS Indonesia. Chlorzoxazone. Mims.com. Retrieved 15 May 2022, from https://www.mims.com/indonesia/drug/info/chlorzoxazone?mtype=generic
Web MD. Chlorzoxazone - Uses, Side Effects, and More. Webmd.com. Retrieved 15 May 2022, from https://www.webmd.com/drugs/2/drug-10950/chlorzoxazone-oral/details
Medlineplus. Chlorzoxazone. Medlineplus.gov. Retrieved 15 May 2022, from https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682577.html