Rambut rontok setiap hari merupakan suatu hal yang normal. Baik pria maupun wanita mungkin mengalami kerontokan rambut sebagai bagian dari siklus alami pertumbuhan rambut.
Kerontokan rambut menjadi tidak normal bila berlebihan jumlahnya. Kerontokan abnormal tersebut bisa disebabkan oleh banyak hal.
Kerontokan Rambut yang Alami
Menurut American Academy of Dermatology, normalnya rambut akan rontok setidaknya 50-100 helai per hari. Kerontokan ini dipengaruhi siklus tahap pertumbuhan rambut (anagen) dan tahap istirahat (telogen) sebelum kemudian rontok.
Siklus tersebut akan berulang selama folikel rambut tetap aktif dan tumbuh rambut baru. Kerontokan rambut dianggap abnormal bila rambut rontok melebihi jumlah normalnya.
Baca Juga: 5 Nutrisi Penting untuk Mencegah Kerontokan Rambut
Penyebab Rambut Rontok yang Abnormal
Ada beberapa kondisi abnormal yang memengaruhi kerontokan rambut, di antaranya:
Alopesia androgenetik
Alopesia androgenetik adalah bentuk umum kerontokan rambut yang bisa dialami pria maupun wanita. Kerontokan rambut ini menyebabkan kebotakan pada pria yang polanya dimulai dari atas kedua pelipis. Seiring waktu, garis rambut akan menyusut dan secara khas membentuk huruf M.
Sedangkan pada wanita, kondisi ini jarang menyebabkan kebotakan total. Kerontokan rambut dimulai dengan penipisan bertahap pada bagian garis kemudian diikuti dengan kerontokan yang menyebar di bagian atas kepala.
Kekurangan nutrisi
Rambut terdiri dari dua bagian, batang rambut dan folikel rambut. Folikel rambut tersusun dari sel-sel yang dalam proses pembelahannya membutuhkan nutrisi. Kekurangan nutrisi seperti zat besi, vitamin D, zinc (seng), tembaga, biotin, vitamin B12, folat dan riboflavin dapat menyebabkan kerontokan pada rambut.
Untuk itu sebaiknya lebih berhati-hati dalam memilih program diet. Selalu konsumsi makanan dengan gizi seimbang agar tidak menyebabkan kerontokan rambut dan kondisi kesehatan lainnya.
Stres
Stres kronis dapat menyebabkan kerontokan rambut. Menurut para ahli ada tiga kondisi kerontokan rambut abnormal terkait stres, di antaranya:
- Telogen effluvium, yaitu jenis kerontokan rambut yang menyerang orang setelah mengalami stres berat atau mengalami perubahan pada tubuh
- Trichotillomania, yaitu gangguan mental yang mendorong perilaku berulang dan tak tertahankan untuk mencabut rambut baik dari kulit kepala, alis atau area tubuh lain yang berambut
- Alopecia areata, yaitu kebotakan yang tidak merata dan bisa berkembang di bagian tubuh mana saja termasuk kulit kepala, janggut, alis, bulu mata, ketiak, hidung maupun telinga. Beberapa kasus alopecia areata disebabkan oleh stres berat yang mendorong sistem kekebalan tubuh menyerang folikel rambut dan menyebabkan kerontokan rambut
Baca Juga: Rambut Rontok Parah Setelah Melahirkan, Normalkah?
Kondisi kesehatan tertentu
Kondisi kesehatan tertentu juga dapat menyebabkan kerontokan rambut, misalnya gangguan tiroid, lupus, anemia zat besi, PCOS, sifilis, dan juga penyakit autoimun lainnya.
Pengobatan
Selain kondisi kesehatan, pengobatan tertentu seperti konsumsi pil KB, obat pengencer darah, beta blocker, anti-depresan dan retinoid juga bisa memicu kerontokan rambut pada sebagian orang. Sebaiknya konsultasikan kembali dengan dokter apabila setelah mengonsumsi obat yang diresepkan Anda justru mengalami kerontokan rambut. Dokter akan membantu merekomendasikan obat lain yang dapat mengurangi efek samping seperti kerontokan rambut.
Masalah rambut rontok mungkin bukanlah sesuatu yang berbahaya, namun sering menimbulkan rasa frustrasi terutama saat melihat banyaknya rambut yang rontok. Konsultasikan dengan dokter melalui aplikasi Ai Care terkait kerontokan rambut atau keluhan kesehatan lainnya.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr. Monica Salim
Jillian Kubala, MS, RD (2022). Does the Optavia Diet Cause Hair Loss?. Available from: https://www.healthline.com/nutrition/optavia-diet-and-hair-loss
Jon Johnson (2019). How much hair loss is normal?. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/327188
Chin H. Ho, et all (2022). Androgenetic Alopecia. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430924/
Harvard Health Publishing (2020). Treating female pattern hair loss. Available from: https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/treating-female-pattern-hair-loss
Hind M. Almohanna (2019). The Role of Vitamins and Minerals in Hair Loss: A Review. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6380979/
Jillian Kubala, MS, RD (2021). How Diet Affects Hair Loss. Available from: https://www.healthline.com/nutrition/how-diet-affects-hair-loss
Daniel K. Hall-Flavin, M.D. (2021). Can stress cause hair loss?. Available from: https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/stress-management/expert-answers/stress-and-hair-loss/faq-20057820
Cleveland Clinic (2022). Telogen Effluvium. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/24486-telogen-effluvium
Mayo Clinic (2022). Trichotillomania (hair-pulling disorder). Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/trichotillomania/symptoms-causes/syc-20355188
American Academy of Dermatology Association. Hair Loss Types: Alopecia Areata Overview. Available from: https://www.aad.org/public/diseases/hair-loss/types/alopecia
Healthily (2022). 5 health conditions that can cause hair loss – and how to treat them. Available from: https://www.livehealthily.com/self-care/5-common-medical-causes-for-female-hair-loss