Seiring bertambahnya usia, Anda akan mendapati rambut yang semula berwarna hitam akan berubah warna menjadi abu-abu atau putih. Kondisi ini normal dan merupakan tanda penuaan yang alami. Apa sebenarnya penyebab perubahan warna rambut di usia lanjut dan adakah cara mencegahnya? Simak dalam ulasan berikut. 

Penyebab Munculnya Uban

Munculnya uban atau rambut berwarna abu-abu keperakan dan putih merupakan salah satu tanda penuaan yang paling mencolok. Meski identik dengan tanda penuaan, namun uban dapat muncul di usia muda sekitar 20 atau 30 tahunan. Uban di usia muda merupakan hal yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Setiap orang dapat mengalami munculnya uban di waktu yang berbeda, tergantung faktor genetik, gaya hidup, dan tingkat stres.

Warna hitam pada rambut disebabkan oleh adanya melanin, sel pigmen yang memberi warna pada rambut. Selain pada rambut, melanin juga menentukan warna mata dan kulit.

Seiring waktu, sel induk yang matang penghasil melanin dapat rusak atau aus sehingga membuatnya tidak dapat berfungsi optimal.  Kurangnya melanin membuat rambut kehilangan pigmen warna dan mengakibatkan rambut berwarna putih. 

Beberapa faktor yang dapat memengaruhi kerusakan melanin rambut antara lain:

• Faktor usia.
• Kurang vitamin.
• Stres oksidatif.
• Paparan bahan kimia, polutan, dan racun.
• Masalah genetik.

Baca Juga: Benarkah Bercukur Membuat Rambut Tumbuh Lebih Lebat?

Perubahan Rambut Terkait Penuaan

Munculnya uban bukan satu-satunya perubahan pada rambut terkait penuaan. Lansia umumnya mengalami penipisan rambut dan lebih rentan terhadap kerontokan.

Dengan bertambahnya usia, Anda bisa mengalami perubahan siklus pertumbuhan rambut. Fase pertumbuhan rambut ketika rambut aktif dan memanjang menjadi lebih pendek. Sementara itu, folikel mungkin berhenti menghasilkan rambut baru sehingga rambut terlihat menipis. 

Kerontokan dan kebotakan juga rentan dialami lansia. Pria dan wanita berisiko mengalami kebotakan, namun umumnya hal ini banyak dialami para pria. 

Perubahan rambut lainnya terkait dengan penuaan adalah perubahan tekstur rambut. Lansia mungkin merasakan rambut di masa tua menjadi lebih kering jika dibadingkan dengan masa muda. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya produksi minyak alami di kulit kepala dan perubahan hormonal yang menyebabkan rambut mudah patah dan kering. 

Baca Juga: Manfaat Omega-3 untuk Kesehatan Rambut dan Kulit

Perawatan Rambut pada Lansia

Pada lansia, kemunculan uban akibat faktor penuaan tidak dapat dicegah. Namun jika uban muncul akibat stres, paparan zat kimia, atau kurangnya vitamin dan nutrisi, perawatan rambut yang tepat dapat membantu memulihkan kesehatan rambut. 

Seiring bertambahnya usia, Anda dapat mendukung pertumbuhan dan perawatan rambut dengan cara berikut:

• Tidak perlu keramas terlalu sering. Terlalu sering keramas menyebabkan rambut menjadi kering dan mudah rapuh. Setidaknya jaga kebersihan kulit kepala dengan keramas setidaknya dua kali seminggu.
• Gunakan kondisioner untuk mengembalikan kelembutan dan kilau rambut.
• Pilih produk yang tepat sesuai jenis rambut.
• Kurangi pemakaian alat penata rambut yang menggunakan panas seperti pengeriting atau catok rambut.
• Perbanyak asupan protein untuk menjaga kesehatan folikel rambut. Beberapa makanan yang dianjurkan untuk menutrisi rambut antara lain sayuran hijau, telur, beri, dan alpukat.
• Periksa kembali obat-obatan yang dikonsumsi. Beberapa jenis obat-obatan dapat mengganggu pertumbuhan rambut. Jika obat yang diminum menyebabkan rambut rontok dan kering, periksakan kembali ke dokter untuk mendapatkan alternatif pengobatan yang sesuai. 

Terjadinya uban bukan merupakan masalah kesehatan serius yang perlu penanganan khusus. Pada lansia, munculnya uban merupakan hal yang normal, namun uban pada usia muda 30-40an mungkin mengganggu rasa percaya diri Anda.

Jika memiliki masalah dengan kesehatan rambut sebaiknya periksakan ke dokter atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store. 

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!