Penyakit cacar air merupakan salah satu penyakit yang banyak dialami anak-anak termasuk di antaranya usia bayi. Saat ini sudah tersedia vaksin untuk mencegah cacar air namun baru bisa diberikan pada bayi yang berusia 12 bulan. Karenanya, sebelum mendapatkan vaksin cacar air lengkap bayi memiliki risiko lebih tinggi terkena cacar air.

Penyebab Cacar Air

Cacar air disebabkan oleh infeksi virus Varicella zoster dan mudah menyerang orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah. Penyakit ini mudah menular melalui percikan air liur serta kontak fisik dengan penderita. Orang yang terinfeksi virus ini akan mengalami demam dan munculnya ruam kemerahan yang sangat gatal di seluruh tubuh. Pada bayi, hal ini infeksi cacar akan membuat bayi merasa tidak nyaman dan sangat rewel.

Penanganan Cacar Air pada Bayi

Penyakit cacar air sebenarnya bukan temasuk penyakit yang berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya. Meskipun demikian, jika tidak ditangani dengan tepat penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti infeksi bakteri, pneumonia, pendarahan dan sepsis.

Pada bayi, penanganan cacar bayi yang bisa dilakukan antara lain:

1. Memeriksakan anak ke dokter

Ketika anak mulai menunjukkan gejala seperti demam yang diikuti dengan muncul ruam, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Anak yang terinfeksi cacar air tetap dapat menularkan virus meskipun belum muncul ruam. Dengan memeriksakan si kecil ke dokter, maka Anda dapat mengurangi risiko penularan dan mempercepat proses penyembuhan. Dokter akan memberikan obat pereda demam yang aman untuk

2. Memandikan anak dengan rendaman oatmeal

Ruam merah dan lenting juga disertai rasa gatal yang sulit dihindari. Bayi mungkin belum bisa menunjukkan bahwa seluruh tubuhnya gatal, namun hal ini dapat membuat bayi rewel. Dilansir American Academy of Dermatology Association, Anda dapat meredakan gatal cacar air dengan memandikan si kecil menggunakan rendaman oatmeal yang tersedia di apotek. Rendaman oatmeal dapat membantu meredakan gatal pada bayi sehingga membuatnya lebih tenang.

3. Mengoleskan losion pereda gatal

Setelah si kecil mandi, Anda dapat mengeringkan badannya dengan menepuk-nepukkan handuk pada badan. Hindari menggosok handuk terlalu kencang untuk mencegah lenting pecah. Setelah kering, oleskan losion pereda gatal yang mengandung calamine yang efektif untuk meredakan rasa gatal.

Lenting yang pecah akan meninggalkan bekas luka yang sulit dihilangkan. Untuk itu, jaga kuku anak agar tetap pendek dan pastikan anak tidak menggaruk dan mengorek lenting yang muncul. Jika memungkinkan, kenakan sarung tangan dan baju panjang pada anak agar anak tidak menggaruk lenting.

4. Memastikan anak tidak dehidrasi

Anak yang demam rentan mengalami dehidrasi. Untuk mencegahnya, berikan ASI sesuai jadwal dan kebutuhan bayi. Jika bayi sudah berusia di atas enam bulan, Anda dapat memberikan MPASI yang banyak mengandung air untuk memenuhi kebutuhan cairan sehari-hari.

5. Beri waktu istirahat yang cukup

Di masa pemulihan, penting bagi bayi untuk mendapat istirahat yang cukup. Hindari mengajak bayi bepergian ke tempat umum yang ramai untuk mencegah penularan dan infeksi. Dengan istirahat dan asupan nutrisi yang cukup, daya tahan tubuh anak akan membaik sehingga dapat sembuh lebih cepat.

Infeksi cacar air pada bayi umumnya tidak memerlukan perawatan khusus. Namun jika anak mengalami demam yang tidak turun dalam waktu 4 hari, anak sulit bernapas dan sulit dibangunkan serta ruamnya semakin parah maka sebaiknya segera periksakan kembali ke dokter.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!