Rabies termasuk penyakit zoonosis, artinya penyakit ini dapat ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya.
Manusia bisa terinfeksi rabies melalui gigitan hewan buas seperti kelelawar dan anjing. Begitu gejalanya muncul, rabies bisa berakibat fatal dan mematikan. Apakah ada obat yang bisa menyembuhkan infeksi rabies? Simak ulasan berikut.
Apa itu Penyakit Rabies
Penyakit rabies disebabkan oleh virus rabies yang disebut RABV. Virus ini menular melalui kontak langsung dengan air liur atau otak/jaringan sistem saraf dari hewan yang terinfeksi. Kontak langsung ini bisa melalui luka pada kulit atau membran mukosa pada mata, hidung atau mulut. Penyebarannya bisa terjadi lewat gigitan atau cakaran hewan yang terkena rabies.
Gejala Penyakit Rabies
Setelah gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi rabies, gejala biasanya baru terlihat setelah beberapa minggu kemudian. Gejala yang mirip seperti flu pertama kali muncul yang bisa berlangsung selama beberapa hari, meliputi:
- Demam
- Kelelahan atau rasa tidak nyaman
- Nyeri kepala
- Rasa gatal, kesemutan, nyeri, mati rasa atau sensasi terbakar pada bekas gigitan atau cakaran
- Sakit tenggorokan
- Mual dan muntah
- Batuk
Gejalanya kemudian akan berkembang sebagai berikut:
- Kecemasan, kebingungan dan gelisah
- Delirium
- Perilaku abnormal
- Halusinasi
- Ketakutan yang timbul akan upaya minum cairan
- Insomnia
- Kesulitan menelan air
- Ketakutan yang timbul oleh udara yang tertiup di wajah
- Paralisis parsial atau kelumpuhan pada kelompok otot tertentu
- Kelemahan pada area tubuh bekas gigitan atau cakaran
- Leher kaku
- Koma
Baca Juga: 5 Tahapan Infeksi Rabies pada Manusia, Masa Inkubasi Hingga Kematian
Apakah Penyakit Rabies Bisa Disembuhkan?
Infeksi rabies pada manusia termasuk penyakit yang serius dan memiliki tingkat kematian tinggi. Setelah gejala klinis rabies muncul, penyakit sudah hampir bersifat fatal dan tidak ada pengobatan yang efektif yang tersedia untuk menyembuhkan penyakit ini. Terapi yang diberikan pada stadium ini hanya bersifat suportif. Oleh karena itu, pencegahan dan perlindungan segera setelah paparan sangat penting.
Jika Anda telah tergigit oleh hewan yang dicurigai terinfeksi rabies, langkah-langkah pencegahan yang dikenal sebagai profilaksis pasca paparan harus segera diambil. Anda harus mendapatkan serangkaian suntikan untuk mencegah infeksi rabies atau menghentikan penyebaran virusnya.
Baca Juga: Selain Anjing, Hewan Ini Juga Dapat Menularkan Virus Rabies
Ketika Anda tergigit oleh hewan, segera bilas luka dengan air serta sabun lalu cari bantuan medis. Profilaksis pasca paparan yang bisa diberikan di antaranya:
- Vaksin rabies, yaitu vaksin diberikan bersama immune globulin rabies untuk membantu tubuh mengenali dan melawan virus rabies. Vaksin dan HRIG diberikan dalam beberapa dosis selama 14 hari. Vaksin ini dapat merangsang sistem kekebalan tubuh dalam melawan virus rabies.
- Immune globulin rabies (HRIG), yaitu produk darah yang mengandung antibodi yang dapat memberikan perlindungan instan terhadap virus rabies. Pemberian imunoglobulin rabies biasanya diberikan bila Anda belum pernah mendapat vaksin rabies. Diberikan segera setelah paparan di dekat lokasi gigitan hewan bila memungkinkan.
Jika langkah-langkah tersebut diambil sesegera mungkin setelah paparan, maka dapat membantu mencegah perkembangan penyakit rabies yang mematikan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mencari perawatan medis segera untuk memulai profilaksis pasca paparan yang tepat demi menyelamatkan jiwa.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma
CDC (2020). What is Rabies?. Available from: https://www.cdc.gov/rabies/about.html
Mayo Clinic (2021). Rabies. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/rabies/diagnosis-treatment/drc-20351826
Cleveland Clinic (2022). Rabies. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/13848-rabies
Minnesota Department of Health (2022). Zoonotic Diseases: Disease Transmitted from Animals to Humans. Available from: https://www.health.state.mn.us/diseases/animal/zoo/index.html