Detak jantung manusia sering kali menjadi salah satu ukuran penting bagi kesehatan jantung. Detak jantung menunjukkan seberapa efektif jantung Anda memompa darah ke seluruh tubuh.
Orang dengan sistem sirkulasi darah yang baik umumnya memiliki detak jantung lebih rendah karena peredaran darah menjadi lebih efisien. Namun pada beberapa orang, detak jantung dapat berdetak terlalu cepat. Jika kondisi ini tidak ditangani serius, detak jantung cepat dapat menyebabkan komplikasi serius seperti stroke dan gagal jantung.
Berapa Detak Jantung yang Normal?
Detak jantung atau denyut jantung yang normal dapat bervariasi pada setiap orang. Normalnya detak jantung orang dewasa berkisar antara 60-100 per menit.
Namun detak jantung dapat berubah naik turun tergantung dari aktivitas yang Anda lakukan. Selain itu detak jantung juga dapat dipengaruhi oleh jenis kelamin, umur, posisi tubuh dan kondisi kesehatan Anda.
Untuk mengukur detak jantung, Anda dapat melakukannya secara mandiri menggunakan jari-jari Anda. Caranya mudah, cukup letakkan telunjuk dan jari tengah di pergelangan tangan yang berlawanan, tepat di bawah pangkal ibu jari. Hitung jumlah denyut Anda dalam 15 detik, lalu kalikan dengan empat. Ini adalah detak jantung Anda selama 1 menit.
Selain menempelkan jari ke bawah pergelangan tangan, Anda juga dapat menghitung denyut nadi dengan menempelkan jari ke leher.
Waktu terbaik untuk melakukan pengukuran denyut jantung adalah ketika pagi hari saat Anda baru bangun tidur. Anda dapat melakukan penghitungan selama 3 kali berturut-turut untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat.
Bahaya Detak Jantung Terlalu Cepat
Apabila detak jantung Anda mencapai lebih dari 100 kali per menit, maka Anda mengalami kondisi takikardia. Jika detak jantung terlalu cepat, berarti jantung sulit memompa darah ke seluruh tubuh dengan baik dan otot jantung akan bekerja lebih keras sehingga membutuhkan lebih banyak oksigen.
Kondisi ini ditandai dengan nyeri dada, sesak napas, penurunan kesadaran dan tubuh terasa lemas. Apabila tidak ditangani segera hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah jantung seperti gagal jantung, henti jantung, dan stroke.
Cara Menurunkan Detak Jantung yang Terlalu Cepat
Secara umum, orang dengan detak jantung istirahat yang lebih lambat adalah tanda bahwa Anda memiliki kesehatan jantung yang baik. Beberapa atlet dan orang yang memiliki gaya hidup aktif dapat memiliki detak jantung berada di bawah 60.
Bagi Anda yang memiliki detak jantung cepat, ada beberapa cara untuk menurunkan detak jantung yang bisa Anda coba, di antaranya:
Rutin Berolahraga
Olahraga secara rutin dapat memperbaiki kondisi kesehatan jantung Anda. Menurut rekomendasi CDC, orang dewasa dianjurkan berolahraga selama 150 menit per minggu dengan intensitas olahraga sedang. Contoh olahraga yang bisa Anda lakukan antara lain jalan kaki santai selama 30 menit per hari, 5 kali seminggu.
Mengelola Stres dengan Bijak
Stres dapat memengaruhi detak jantung Anda. Untuk menjaga agar detak jantung Anda tetap normal, beberapa cara yang bisa Anda lakukan antara lain yoga, membaca buku, menulis jurnal, meditasi dan latihan pernapasan.
Menjaga Pola Makan
Apa yang Anda makan dapat memengaruhi detak jantung Anda. Jika Anda gemar makan makanan yang mengandung garam maka hal ini tanpa disadari dapat meningkatkan detak jantung. Untuk itu, bagi Anda yang memiliki masalah detak jantung sebaiknya batasi mengonsumsi makanan yang mengandung garam.
Selain perubahan gaya hidup di atas, Anda juga dapat menurunkan detak jantung dengan cara berhenti merokok, mengurangi asupan kafein, rutin minum air putih serta istirahat yang cukup.
Detak jantung manusia dapat berubah naik turun tergantung usia, jenis aktivitas dan kondisi kesehatan. Detak jantung yang terlalu cepat dapat menjadi sinyal masalah kesehatan lainnya. Apabila detak jantung Anda cenderung cepat, maka sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk mendapat penanganan.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina