Anda tentu sudah tidak asing dengan istilah penyakit diabetes, yaitu kondisi ketika kadar gula dalam darah Anda meningkat tajam. Namun pernahkah Anda mendengar istilah brittle diabetes atau diabetes labil?. Kondisi ini biasanya menandakan bahwa diabetes yang dialami sudah cukup parah. Apa itu brittle diabetes dan bisakah kondisi tersebut dicegah?
Apa Itu Brittle Diabetes?
Brittle diabetes dikenal juga dengan istilah diabetes labil. Dilansir dari Cleveland Clinic, brittle diabetes atau diabetes labil adalah kondisi dimana kadar gula darah menjadi sulit untuk dikendalikan.
Pengidap brittle diabetes memiliki kadar gula darah yang naik turun. Pasien brittle diabetes dapat mengalami hipoglikemia (rendahnya kadar gula dalam darah) atau hiperglikemia (tingginya kadar gula dalam darah) secara bergantian.
Brittle diabetes sering terjadi pada pasien diabetes tipe 1. Namun bukan berarti semua pasien diabetes tipe 1 dapat mengalami komplikasi ini.
Selain itu, pasien diabetes tipe 2 juga berisiko untuk mengalaminya. Kondisi ini sering dianggap sebagai komplikasi diabetes, namun ada juga yang menganggap brittle diabetes adalah turunan dari diabetes tipe 1.
Penyebab dan Faktor Risiko Brittle Diabetes
Dilansir dari Medical News Today, pengidap diabetes tipe 1 merupakan kelompok dengan risiko tertinggi mengalami brittle diabetes. Pada pengidap diabetes tipe 2, kondisi ini lebih jarang terjadi. Kondisi ini juga lebih rentan dialami oleh perempuan jika dibanding para pria.
Hingga saat ini penyebab brittle diabetes masih belum diketahui, namun sebuah artikel di tahun 2021 menyebutkan bahwa kondisi ini dipengaruhi oleh banyak faktor.
Menurut Healthline, beberapa faktor risiko seseorang dapat mengalami brittle diabetes antara lain:
- Mengalami gangguan ketidakseimbangan hormon
- Mengalami kelebihan berat badan
- Hormon tiroid rendah
- Berusia 20-30 tahun
- Sering mengalami stres dan depresi
- Memiliki penyakit celiac atau gastroparesis
Gejala Brittle Diabetes
Gejala diabetes labil yang khas adalah sering mengalami kondisi hipoglikemia dan hiperglikemia. Ketika kadar gula darah turun dengan sangat cepat (hipoglikemia), kondisi ini biasanya ditandai dengan gejala berikut:
- Kepala pusing
- Kelelahan
- Mudah lapar
- Tangan gemetar
- Pandangan kabur
- Sakit kepala parah
- Sulit tidur
Sedangkan ketika kadar gula darah melonjak naik (hiperglikemia), gejala yang dapat muncul antara lain:
- Badan terasa lemas
- Sering haus dan buang air kecil
- Penurunan penglihatan
- Kulit terasa kering
Secara umum gejala diabetes labil ini mirip dengan gejala diabetes tipe 1. Hanya saja, tingginya kadar gula darah dapat muncul secara tiba-tiba dan bergantian. Pada pasien yang mengalami perubahan kadar gula darah drastis dapat berisiko mengalami koma.
Pengobatan dan Pencegahan Brittle Diabetes
Cara paling efektif untuk mengatasi diabetes labil adalah dengan terus mengupayakan agar kondisi gula darah tetap seimbang. Naik turunnya kadar gula darah menyebabkan tubuh sulit merespon insulin.
Dilansir Healthline, beberapa cara mengatasi diabetes labil antara lain:
- Menggunakan suntikan insulin subkutan (jaringan lemak di bawah kulit)
- Memantau kadar gula darah secara rutin beberapa kali per hari
Sedangkan untuk mencegah diabetes tipe 1 berkembang menjadi diabetes labil, beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain:
- Menjaga berat badan tetap seimbang
- Mengelola stres dengan bijak
- Mengatur pola makan yang aman untuk diabetes
- Rutin berolahraga
Brittle diabetes adalah komplikasi diabetes yang sangat jarang terjadi. Meskipun demikian, Anda tetap perlu waspada akan risiko mengalami diabetes labil terutama jika Anda memiliki diabetes yang tidak terkontrol.
Apabila Anda didiagnosis mengalami prediabetes atau diabetes tipe 1 sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk penanganan dan perubahan gaya hidup yang diperlukan. Kadar gula darah yang terkontrol dapat meminimalisir komplikasi diabetes yang tidak diinginkan.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina