Penis yang normal dan sehat ditandai oleh beberapa ciri, termasuk ciri fisik, fungsi seksual, dan kondisi kesehatan secara keseluruhan. Sebagian orang mungkin mengkhawatirkan ukuran penis yang lebih kecil dari orang lain, namun penting untuk diingat bahwa perbedaan ukuran penis tidak selalu mencerminkan kesehatannya secara keseluruhan.

Ciri-Ciri Penis yang Normal dan Sehat

Ukuran penis

Sebenarnya ukuran penis yang dianggap normal sangat bervariasi dan tidak ada standar pastinya. Ukuran rata-rata penis pria di dunia, bahkan berbeda-beda.

Menurut catatan World Data, ukuran rata-rata penis pria Indonesia adalah sekitar 11.67 cm (saat ereksi). Jadi jika Anda memiliki ukuran penis (ereksi) berkisar di angka tersebut, maka penis Anda termasuk normal.

Namun, bila Anda memiliki ukuran penis kurang dari 9 cm (saat ereksi), maka Anda mungkin memiliki kondisi yang disebut mikropenis. Kondisi ini menggambarkan penis yang ukurannya jauh di bawah rata-rata. Kondisi ini bisa terjadi pada saat lahir atau dalam masa awal perkembangan.

Mikropenis dapat berdampak signifikan pada kesehatan fisik maupun psikologis seperti kesulitan buang air kecil, kesulitan dalam hubungan seksual, gangguan kesuburan, dan masalah psikologis. Oleh karena itu, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter bila memiliki kecurigaan akan mikropenis.

Baca Juga: Penjelasan Fenomena Gancet (Penis Captivus) Menurut Medis

Bentuk penis

Saat ereksi, penis mungkin terlihat sedikit melengkung ke kiri atau ke kanan. Hal ini dianggap normal dan tidak menimbulkan masalah kesehatan. Namun, bila penis melengkung lebih signifikan, lebih dari 30 derajat, maka dapat menyebabkan rasa sakit atau kesulitan berhubungan seks. Ini juga bisa menjadi tanda adanya kondisi medis yang lebih serius seperti penyakit Peyronie.

Tidak ada benjolan

Penis yang normal dan sehat adalah yang tidak memiliki benjolan. Benjolan pada penis bisa disebabkan oleh berbagai kondisi, baik yang bersifat jinak maupun lebih serius. Benjolan yang jinak dan tidak berbahaya misalnya seperti jerawat, kista, dan papula. Namun, kondisi kutil kelamin yang disebabkan oleh infeksi HPV merupakan masalah serius yang bisa menyebar dan meningkatkan risiko kanker tertentu.

Tidak ada luka di penis

Luka di penis bisa menjadi tanda infeksi menular seksual seperti sifilis atau herpes genital. Sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum yang dapat menyebabkan luka di area genital. Luka ini mungkin tidak menyakitkan namun perlu diobati dengan antibiotik untuk mencegah komplikasi yang serius.

Sementara herpes genital disebabkan oleh virus herpes simplex yang dapat menyebabkan luka di penis yang terasa nyeri atau gatal. Mengobatinya perlu diberikan antivirus untuk mengurangi gejala dan mencegah kambuhnya gejala.

Baca Juga: Kenali Tanda-Tanda dan Penyebab Mikropenis

Buang air kecil lancar

Buang air kecil lancar menandakan penis yang normal dan sehat. Sebaliknya, bila Anda kesulitan buang air kecil atau buang air kecil seperti tidak lega, maka Anda mungkin mengalami masalah prostat, infeksi saluran kemih, batu ginjal, penyumbatan uretra, kandung kemih hiperaktif atau penyakit lainnya.

Tidak adanya keputihan atau cairan lainnya

Keluarnya cairan dari penis yang berasal dari precum, ejakulasi atau urine adalah hal yang normal. Namun, apabila cairan yang keluar dari penis berbau tidak normal, disertai rasa gatal atau terbakar, maka Anda mungkin mengalami infeksi menular seksual, infeksi saluran kemih, infeksi kulup atau iritasi.

Menjaga kesehatan penis sangat penting bagi kesehatan secara keseluruhan. Apabila Anda mencurigai adanya ciri-ciri abnormal pada penis, maka sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau periksakan diri. Anda bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan bersama dokter melalui aplikasi Ai Care yang bisa diunduh di App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!