Dewasa ini makin banyak orang yang mengandalkan internet untuk mencari informasi yang dibutuhkan, mulai dari informasi kesehatan, rumah tempat tinggal, pekerjaan, barang yang dibutuhkan, hingga daftar tempat yang ingin dikunjungi. Informasi kesehatan yang bisa diperoleh di internetpun cukup lengkap, mulai dari gejala, penyebab hingga cara merawat dan mencegahnya.

Meskipun internet bisa menjadi alat yang berguna untuk memahami suatu penyakit atau kondisi tertentu, melakukan diagnosis mandiri berdasarkan informasi di internet bisa berbahaya dan tidak akurat. Anda tetap perlu memeriksakan diri dan mendapatkan evaluasi dokter apabila memiliki kecurigaan akan gejala penyakit tertentu.

Bahayanya Self Diagnosis

Mendiagnosis penyakit secara mandiri telah menjadi tren yang makin umum di era digital ini. Tak dipungkiri bahwa informasi medis kini telah tersedia secara luas di internet dan cukup akurat untuk dipercaya. Namun, di balik kenyamanan dan ketersediaan informasi tersebut, terdapat bahaya besar yang harus dipertimbangkan sebelum mendiagnosis penyakit sendiri, di antaranya:

Ketidakpastian diagnosis

Mendiagnosis sendiri bisa memunculkan ketidakpastian tentang kondisi kesehatan Anda. Bagaimanapun, banyak penyakit yang memiliki gejala mirip namun disebabkan oleh kondisi yang berbeda. Ini membutuhkan pengetahuan medis yang memadai agar tidak salah mengenali penyebab. Bahkan, ketika dokter ingin menegakkan diagnosis, beberapa pemeriksaan fisik dan tes perlu dilakukan untuk memastikan penyebabnya.

Mengabaikan kemungkinan penyebab lain

Self diagnosis menyebabkan Anda terlalu fokus pada satu diagnosis yang diduga dan menyebabkan pengabaian kemungkinan lain yang mungkin lebih tepat. Kondisi kesehatan adalah hal yang kompleks karena bisa memiliki gejala yang mirip.

Baca Juga: Sering Meniru Penyakit Lain, Ketahui Gejala Anemia Aplastik

Kesalahan dalam pengobatan

Umumnya diagnosis mandiri akan diikuti dengan pengobatan yang mandiri pula. Di mana terapi obat yang dipilih mungkin tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya atau dapat berinteraksi dengan obat-obatan lain yang dikonsumsi. Ini bisa menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan, bahkan memperburuk kondisi kesehatan.

Ketidakpercayaan terhadap tenaga medis profesional

Melakukan diagnosis sendiri dapat mengakibatkan ketidakpercayaan pada tenaga medis profesional, yang telah belajar bertahun-tahun dan memiliki pengalaman di bidang medis. Padahal, seharusnya mereka adalah sumber informasi yang akurat dan memang berwenang dalam menegakkan diagnosis dan merekomendasikan pengobatan.

Menunda perawatan yang tepat

Salah diagnosis dapat menyebabkan penundaan mendapatkan perawatan yang tepat. Ini justru dapat menyebabkan peningkatan kecemasan, penyakit yang tak kunjung sembuh, depresi dan stres yang berkepanjangan.

Baca Juga: Periksa ke Dokter, Ini yang Perlu Anda Tanyakan

Pemecahan masalah yang tidak terarah

Tanpa pengetahuan medis yang memadai, membuat Anda bisa terjebak dalam pusaran informasi yang bertentangan dan tidak relevan. Selain menimbulkan kebingungan diri sendiri, Anda juga akan sulit untuk menentukan langkah selanjutnya.

Mencari informasi tentang gejala yang dirasakan adalah langkah yang baik untuk memahami kondisi kesehatan Anda. Ini bisa membantu Anda lebih siap saat berkonsultasi dengan dokter. Namun, penting untuk diingat bahwa mendiagnosis sendiri hanya berdasarkan informasi online bisa berisiko. Setiap orang memiliki kondisi kesehatan yang unik, gejala yang mungkin mirip namun dengan kondisi yang berbeda.

Bicarakan dengan dokter untuk mendapatkan evaluasi menyeluruh, pemeriksaan fisik dan juga tes tambahan yang diperlukan untuk mengetahui penyebab dari gejala yang dirasakan dan mendapatkan rekomendasi pengobatan yang tepat. Apabila Anda memiliki pertanyaan seputar gejala yang dirasakan, Anda bisa memulainya dengan memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan aplikasi Ai Care yang bisa diunduh di Play Store atau App Store.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!