Penyebab Anak Mengalami Mata Malas (Amblyopia)

Penyebab Anak Mengalami Mata Malas (Amblyopia)
Ilustrasi mata malas. Credits: Freepik

Bagikan :


Mata malas atau dikenal dengan istilah amblyopia adalah kondisi yang sering terjadi pada anak-anak. Kondisi ini menjadi penyebab utama gangguan penglihatan pada anak-anak di seluruh dunia.

Mata malas yang tidak diobati pada usia dini dapat menyebabkan penglihatan yang buruk dan membuat anak tidak memiliki penglihatan normal. Anak yang mengalami amblyopia juga mungkin mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan yang membutuhkan koordinasi mata dan tangan, seperti membaca, menulis, berolahraga, atau bermain video game.

 

Apa itu Mata Malas?

Mata malas (amblyopia) adalah penurunan penglihatan yang disebabkan oleh gangguan perkembangan penglihatan pada masa kecil. Kondisi ini terjadi ketika kerja otak dan mata mengalami gangguan, sehingga otak tidak dapat melihat jelas dari satu mata. Seiring waktu, otak semakin bergantung pada mata yang penglihatannya lebih jelas, sementara penglihatan pada mata yang lebih lemah semakin memburuk.

Kelainan ini disebut "mata malas" karena mata yang penglihatannya lebih jelas dapat bekerja lebih baik. Apabila tidak diobati, mata malas dapat menyebabkan kehilangan penglihatan permanen pada mata yang terkena.

Baca Juga: Cara Mencegah Fotokeratitis, Peradangan Mata Akibat Paparan Sinar UV

 

Penyebab Mata Malas pada Anak

Mata malas pada anak-anak tidak disebabkan oleh masalah fisik pada mata, tetapi lebih kepada kemampuan otak untuk memproses gambar dari mata yang lemah. Berikut adalah beberapa penyebab utama mata malas:

Mata juling

Mata juling (strabismus) pada anak, adalah kondisi di mana kedua mata tidak sejajar dengan baik. Salah satu mata mungkin melihat lurus ke depan, namun mata lain menyimpang ke arah lain.

Ketidaksejajaran ini membuat otak menerima dua gambar yang berbeda. Untuk menghindari kebingungan, otak akan mengabaikan gambar dari mata yang menyimpang, yang menyebabkan amblyopia berkembang.

Gangguan refraksi

Gangguan refraksi dapat menyebabkan mata malas akibat adanya perbedaan fokus yang signifikan antara kedua mata. Dalam kondisi ini, salah satu mata mungkin memiliki masalah refraksi seperti rabun jauh, rabun dekat, atau astigmatisme, sedangkan mata lainnya normal atau memiliki masalah yang lebih ringan.

Katarak bawaan

Katarak tidak hanya bisa dialami orang tua. Katarak sebenarnya juga bisa dialami oleh bayi sejak lahir, yang dikenal dengan istilah katarak bawaan (katarak kongenital).

Dengan kondisi ini, terdapat kekeruhan pada lensa mata yang menghalangi cahaya masuk dan mengganggu penglihatan. Jika katarak hanya terjadi di salah satu mata, dan tidak diobati dengan baik, maka dapat menyebabkan amblyopia pada mata yang terkena.

Baca Juga: Mata Juling pada Anak, Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya

Kelopak mata turun

Kelopak mata turun (ptosis) adalah kondisi di mana kelopak mata atas turun dan menutupi sebagian atau seluruh pupil (lubang hitam di tengah mata). Kondisi ini dapat menghalangi penglihatan normal.

Apabila ptosis terjadi pada anak dan tidak segera diatasi, hal ini dapat menyebabkan gangguan pada kerja otak dan mata, yang pada gilirannya berpotensi memicu terjadinya mata malas.

 

Masalah mata malas lebih sering dialami oleh anak-anak yang memiliki keluarga dengan riwayat mata malas, mata juling, atau gangguan refraksi. Kelahiran prematur dan gangguan penglihatan sejak lahir juga dapat meningkatkan risiko mata malas pada anak-anak.

Jadi, bila anak memiliki faktor risiko yang lebih besar akan mata malas, segera bawa anak untuk mendapatkan pemeriksaan dokter. Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi Ai Care yang dapat diunduh di App Store atau Play Store.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Rabu, 2 Oktober 2024 | 06:39