Tanda Apabila Memiliki Metabolisme yang Lambat

Tanda Apabila Memiliki Metabolisme yang Lambat
Ilustrasi kelelahan. Credits: Freepik

Bagikan :


Metabolisme yang lambat dapat menyebabkan berbagai masalah bagi kesehatan, terutama yang berkaitan dengan berat badan dan energi. Biasanya metabolisme yang lambat disertai tanda-tanda yang bisa diamati, mulai dari kelelahan berlebihan, kondisi fisik, hingga pertambahan berat badan.

 

Apa itu Metabolisme Lambat?

Metabolisme merupakan proses kompleks yang melibatkan serangkaian reaksi kimia di dalam tubuh untuk menghasilkan energi yang diperlukan guna mendukung fungsi vital tubuh.

Metabolisme lambat adalah ketika tubuh mengonversi makanan dan minuman menjadi energi dengan lebih lambat. Ini mengakibatkan berbagai masalah kesehatan seperti penambahan berat badan, penurunan energi, serta peningkatan risiko penyakit seperti obesitas, diabetes tipe 2, dan masalah kardiovaskular. Selain itu, metabolisme lambat dapat menghambat kemampuan tubuh untuk memproses nutrisi secara efisien.

 

Tanda-Tanda Metabolisme Lambat

Metabolisme lambat bisa dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari faktor genetik, penambahan usia, kurangnya aktivitas fisik, massa otot yang rendah, kurang tidur, kurangnya nutrisi, hingga kurangnya asupan protein.

Metabolisme lambat biasanya ditandai dengan beberapa gejala, di antaranya:

Kesulitan menurunkan berat badan

Salah satu tanda paling umum dari metabolisme yang lambat adalah kesulitan menurunkan berat badan walaupun sudah mengatur pola makan dan rutin berolahraga.

Karena metabolisme berfungsi membakar kalori, maka metabolisme yang lambat menyebabkan tubuh tidak membakar kalori sebagaimana mestinya. Akibatnya, penurunan berat badan menjadi lebih sulit walaupun sudah mengurangi asupan makanan dan meningkatkan aktivitas fisik.

Baca Juga: Kesalahan saat Intermittent Fasting yang Membuat Berat Badan tidak Turun

Kelelahan yang berlebihan

Orang dengan metabolisme yang lambat sering kali merasa kelelahan dan lesu sepanjang hari. Ini disebabkan karena tubuh tidak dapat mengubah makanan menjadi energi dengan cepat. Akibatnya, energi yang dihasilkan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan aktivitas harian.

Kulit kering dan rambut rontok

Tanda metabolisme lambat selanjutnya adalah kulit yang kering dan kerontokan pada rambut. Ini terjadi karena metabolisme yang lambat dapat mengganggu sirkulasi darah. Akibatnya, nutrisi dan oksigen tidak sampai ke kulit dan folikel rambut.

Suhu tubuh yang rendah

Suhu tubuh yang rendah dan perasaan dingin terus-menerus merupakan tanda lain dari metabolisme yang lambat. Ini terjadi karena metabolisme berperan dalam menjaga suhu tubuh.

Metabolisme yang lambat menyebabkan tubuh tidak menghasilkan cukup panas, sehingga Anda lebih rentan merasa kedinginan.

Sembelit

Sembelit menjadi salah satu masalah pencernaan yang umum dialami mereka dengan metabolisme yang lambat. Pencernaan makanan yang lambat menyebabkan makanan bergerak lebih lambat di saluran pencernaan, sehingga sulit buang air besar secara teratur.

Baca Juga: Sembelit Terus-Menerus? Mungkin Ini Penyebabnya

Penambahan berat badan

Orang dengan metabolisme yang lambat cenderung mengalami kenaikan berat badan lebih cepat. Hal ini terjadi karena tubuh tidak mampu membakar kalori dengan efisien.

Perubahan suasana hati

Metabolisme yang lambat menyebabkan perubahan suasana hati yang tiba-tiba dan perasaan cemas atau stres berlebihan. Kurangnya energi yang dihasilkan oleh tubuh akan memengaruhi kinerja otak dan fungsi mental lainnya. Ketika otak tidak mendapatkan cukup energi, maka Anda akan mudah marah, cemas, atau bahkan depresi.

 

Metabolisme yang lambat dapat diatasi dengan meningkatkan konsumsi makanan kaya protein, minum cukup air, menghindari diet ekstrem, dan berolahraga teratur. Apabila Anda ingin berkonsultasi dengan dokter terkait masalah metabolisme, Anda bisa memanfaatkan layanan kesehatan Ai Care dengan mengunduh aplikasinya melalui App Store atau Play Store.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Selasa, 15 Oktober 2024 | 16:31