Tanda-Tanda PTSD pada Pria dan Penyebabnya

Credits: Freepik

Bagikan :


Gangguan stres pasca trauma atau PTSD adalah sebuah kondisi kesehatan mental yang dipicu oleh peristiwa yang traumatis, baik dialami oleh diri sendiri maupun saat menyaksikannya. Pada saat mengalami PTSD, Anda mungkin seringkali terbayang akan peristiwa yang traumatis tersebut, mengalami mimpi buruk, serta memiliki pikiran tak terkendali terhadap peristiwa tersebut.

Sebagian besar orang dengan diagnosis PTSD membutuhkan cukup banyak waktu untuk mengatasi rasa traumanya. Gejala yang dirasakan bisa berlangsung selama berbulan-bulan maupun bertahun-tahun yang apabila tidak diatasi maka dapat mengganggu aktivitas dan hubungan sehari-hari hingga menyebabkan depresi dan keinginan untuk bunuh diri.

Gejala PTSD sebenarnya tidak membedakan gender, namun pengalaman traumatis tertentu yang dapat menyebabkan PTSD bisa berbeda antara pria dan wanita. Dalam artikel kali ini, akan lebih difokuskan untuk membahas penyebab PTSD dan tanda-tanda PTSD pada pria, di mana tekanan pekerjaan, perekonomian, dan lain sebagainya diduga memicu tindakan impulsif yang dilakukan sebagian besar pria akhir-akhir ini.

Di Indonesia, di mana budaya patrilineal masih sangat kental menyebabkan pria dewasa memiliki tanggung jawab yang sangat besar akan kondisi perekonomian keluarga dan banyak hal lainnya. Tekanan yang besar dari perekonomian kerap mendorong seorang pria mengembangkan kecemasan, depresi, perilaku agresif dan tidak terkontrol, yang mendorong ke arah PTSD.

 

Penyebab PTSD pada Pria

Pria cenderung berada dalam pergumulan akan suatu masalah tertentu atau pekerjaan berisiko tinggi ketika mengalami PTSD. Penelitian juga menemukan bahwa pria lebih banyak mengalami peristiwa traumatis di usia yang lebih tua dibandingkan wanita.

PTSD pada pria seringkali dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya:

  • Pengalaman yang membuat stres, seperti kecelakaan, pertikaian, kehilangan pekerjaan, dan lain sebagainya
  • Risiko kesehatan yang diturunkan atau penyakit kronis yang dialami
  • Temperamen dan cara otak dalam merespon stres

 

Tanda-Tanda PTSD pada Pria

Walaupun terdengar mirip, tanda-tanda PTSD pada pria dan wanita bisa sedikit berbeda. Biasanya dokter dapat mengenali perbedaannya akibat perbedaan penyebab. Selain itu, usia juga mempengaruhi perkembangan tanda-tanda, terutama PTSD pada pria lebih sering dialami oleh pria dewasa.

Menurut National Institute of Mental Health, seorang pria dapat didiagnosis dengan PTSD ketika memiliki tanda-tanda sebagai berikut:

  • Mengalami gejala yang mengganggu seperti mengalami kilas balik peristiwa yang traumatis, terus menerus mengalami mimpi buruk, atau terus menerus memikirkan tentang peristiwa yang traumatis tersebut
  • Memiliki perilaku menghindar terhadap hal-hal yang memicu ingatan akan peristiwa tertentu, yang secara otomatis mempengaruhi dan mengubah rutinitas harian
  • Sering mengalami gejala terkait dengan rasa trauma seperti gelisah atau memiliki kewaspadaan yang tinggi yang pada akhirnya mempengaruhi dan memberikan kesulitan dalam menjalani tugas sehari-hari
  • Memiliki perasaan bersalah yang kuat atau cenderung menyalahkan diri sendiri atas kejadian yang menyebabkan trauma atau kehilangan minat pada aktivitas yang sebelumnya disukai

 

Ketika mengalami PTSD, pria cenderung mengalami kesulitan mengendalikan amarah dan mengatur suasana hati dibandingkan dengan wanita. Inilah mengapa pria cenderung melarikan diri dan bersembunyi dengan berlindung pada merokok, penggunaan obat-obatan terlarang atau penyalahgunaan alkohol. Pria juga lebih sering menarik diri dari teman ataupun keluarga dan menghabiskan waktunya sendiri ketika mengalami PTSD.

Mengatasi PTSD pada pria juga mungkin lebih sulit dibandingkan pada wanita. Pria cenderung menutupi rasa trauma atau perasaannya dan kesulitan mengekspresikan apa yang dirasakan. Pria juga cenderung menghindar ketika harus mendapatkan perawatan terapi sehingga pengobatan PTSD pada pria bisa jadi lebih sulit dan lebih lama.

Namun untuk mengatasi PTSD baik pada pria dan wanita, dokter akan menggunakan pengobatan yang sama seperti antidepresan, obat anti kecemasan, dan obat untuk membantu mengatasi mimpi buruk di malam hari. Psikoterapi dengan berbagai jenis pendekatan juga diberikan untuk membantu mengelola gejala serta rasa trauma yang dialami. Melalui pengobatan yang teratur dan intens, PTSD bisa disembuhkan, dengan catatan dibutuhkan kerja sama yang baik untuk mengikuti setiap pengobatan yang telah diberikan dan jadwal terapi yang telah direncanakan.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 16:52

Steven Rowe (2021). Signs and Symptoms of PTSD in Men. Available from: https://psychcentral.com/ptsd/signs-and-symptoms-of-ptsd-in-men

Melanie Greenberg, Ph.D (2018). Why Women Have Higher Rates of PTSD Than Men. Available from: https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-mindful-self-express/201809/why-women-have-higher-rates-ptsd-men

Mayo Clinic (2018). Post-traumatic stress disorder (PTSD). Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/post-traumatic-stress-disorder/diagnosis-treatment/drc-20355973

Matthew Tull, PhD (2021). Male Gender Role Stress and PTSD. Available from: https://www.verywellmind.com/the-consequences-of-male-gender-role-stress-2797513