Kanker adalah salah satu jenis penyakit di mana beberapa sel di dalam tubuh tumbuh menjadi tak terkendali dan menyebar ke bagian tubuh lain. Kanker dapat dimulai di mana saja, termasuk di payudara.
Kanker payudara bisa bersifat jinak maupun ganas. Kanker payudara juga sangat mungkin menyebar ke jaringan sekitar, organ lain, atau kelenjar getah bening.
Penyebab Kanker Payudara
Kanker payudara dapat terjadi akibat adanya mutasi (perubahan) genetik. Penyebab perubahan genetik ini tidak diketahui, namun terkadang dapat diwariskan. Apabila ada anggota keluarga yang memiliki riwayat kanker payudara maka Anda juga berisiko tinggi mengalami kondisi yang sama.
Selain faktor genetik, gaya hidup dan lingkungan juga dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
Walaupun lebih sering terjadi pada wanita, bukan berarti pria tidak bisa mengalami kanker payudara. Pria juga dapat mengalami kanker payudara, terutama dengan adanya faktor risiko berikut:
- Usia
- Riwayat tumor jinak pada payudara
- Riwayat keluarga dengan kanker payudara
- Merokok
- Kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol
- Obesitas
- Riwayat terapi radiasi
- Sedang menjalani terapi hormon
Kanker payudara ini bisa dialami kapanpun, namun paling sering baru terdiagnosis di atas usia 50 tahun.
Tanda Fisik saat Mengalami Kanker Payudara
Gejala kanker payudara tidak selalu sama pada setiap orang. Namun, ada beberapa tanda fisik yang bisa Anda amati, antara lain:
- Perubahan ukuran, bentuk maupun kontur payudara
- Adanya benjolan yang bisa dirasakan saat diraba
- Adanya benjolan yang semakin membesar di sekitar area payudara atau di bawah ketiak yang tidak hilang selama siklus menstruasi
- Penampilan permukaan kulit payudara yang berubah menjadi berkerut, bersisik atau terlihat meradang
- Kulit payudara dan puting terlihat kemerahan
- Kulit terlihat berbeda dibandingkan dengan area kulit tubuh lain
- Kulit payudara tampak mengeras
- Keluarnya cairan dari puting
Karena sebagian besar gejala yang muncul tidak sama dan tidak disadari, maka kanker payudara seringkali baru terdeteksi setelah berkembang.
Untuk mendiagnosis kanker payudara, dokter akan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain:
- USG
- Mammogram
- MRI
- Tes biopsi
- Tes darah
Meskipun kanker payudara tidak dapat dicegah, namun terdapat beberapa cara untuk menurunkan risikonya, seperti:
- Rutin melakukan pemeriksaan mammogram, terutama jika sudah memasuki usia 30an
- Rutin memeriksa payudara setiap bulan
- Lakukan pemeriksaan ke dokter dalam 3 tahun sekali (usia 20 tahun) atau setiap tahun (usia > 40 tahun)
Jika Anda merasakan adanya benjolan pada payudara dan benjolan dirasakan semakin membesar, segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Semakin dini kanker payudara terdeteksi, maka pengobatan yang diberikan akan semakin efektif.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
Writer : Agatha Writer
Editor :
- dr Nadia Opmalina
Last Updated : Sabtu, 15 April 2023 | 05:09
Cleveland Clinic (2022). Breast Cancer. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/3986-breast-cancer
Medline Plus (2022). Breast Cancer. Available from: https://medlineplus.gov/breastcancer.html
National Cancer Institute (2021). What Is Cancer?. Available from: https://www.cancer.gov/about-cancer/understanding/what-is-cancer