Tabir surya sangat penting untuk melindungi kulit dari efek buruk radiasi sinar ultraviolet matahari (sinar UV). Radiasi sinar UV bisa berdampak buruk dan menyebabkan kerusakan pada kulit, seperti penuaan dini, kanker kulit, hiperpigmentasi, dan luka bakar sinar matahari (sunburn).
Namun, sebagian orang mungkin mengalami reaksi alergi akibat kandungan bahan kimia dalam produk tabir surya. Reaksi alergi biasanya terlihat segera setelah mengaplikasikan tabir surya.
Bahan Kimia Tabir Surya Pemicu Reaksi Alergi
Beberapa bahan kimia di dalam produk tabir surya mungkin memicu alergi. Menurut American College of Allergy, Asthma, and Immunology (ACAAI) berikut adalah beberapa bahan yang paling sering memicu reaksi alergi:
Benzofenon
Benzofenon adalah salah satu bahan kimia yang terkandung di dalam tabir surya. Benzofenon juga dapat ditemukan dalam aneka produk perawatan dan kebersihan kulit. Benzofenon bertindak sebagai peningkat penetrasi yang dapat mengubah struktur kulit dan memfasilitasi penyerapan bahan kimia lainnya ke dalam kulit.
Cinnamate
Cinnamate adalah senyawa kimia yang dapat ditemukan dalam minyak kayu manis dan beberapa tumbuhan lainnya. Senyawa ini memiliki sifat penyerap sinar UV B sehingga digunakan dalam produk tabir surya untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari berbahaya.
Dibenzoylmethane
Dibenzoylmethane atau disebut juga benzoyl methylene bis(4-t-butylcyclohexanol) adalah salah satu jenis bahan aktif yang sering digunakan dalam produk tabir surya. Bahan ini termasuk dalam kelompok yang dikenal sebagai melanin protector atau UVA filters yang berfungsi untuk melindungi kulit dari sinar ultraviolet tipe A (UVA).
Baca Juga: Pilihan Kadar SPF Dalam Tabir Surya
Gejala Alergi Produk Tabir Surya
Gejala alergi terhadap produk tabir surya bisa bervariasi pada setiap orang, mulai yang ringan hingga berat seperti anafilaksis. Gejala alergi yang sering dialami di antaranya:
- Kulit kemerahan
- Kulit gatal
- Pembengkakan kulit
- Ruam pada kulit
- Lepuhan disertai cairan pada kulit
- Bentol kemerahan
- Benjolan di kulit
- Perdarahan
- Kulit bersisik
- Nyeri di kulit
Apabila Anda memiliki riwayat eksem atau alergi kulit lain, Anda lebih berisiko terhadap alergi produk tabir surya.
Baca Juga: Mengapa Perlu Reapply Sunscreen (Tabir Surya)?
Cara Mengatasi Alergi Tabir Surya
- Alergi tabir surya diatasi dengan cara yang sama seperti reaksi alergi pada umumnya. Jika Anda mengalami reaksi alergi ringan, maka Anda perlu membilas tabir surya dari kulit hingga benar-benar bersih dan menghindari paparan sinar matahari selama beberapa waktu hingga reaksi alergi hilang.
- Anda juga mungkin perlu mengaplikasikan pelembap yang dapat melindungi kulit seperti petroleum jelly.
- Untuk reaksi alergi yang lebih berat, Anda perlu memberikan kompres dingin, mengonsumsi obat alergi seperti antihistamin atau menggunakan salep yang mengandung kortikosteroid yang dapat mengurangi peradangan di kulit.
- Segera periksakan diri ke dokter bila reaksi alergi tidak membaik. Cari pertolongan medis darurat bila mengalami reaksi alergi parah (anafilaksis) yang ditandai dengan kesulitan bernapas, mengi, pembengkakan di bagian tubuh tertentu, suara serak, kesulitan menelan, mual atau muntah.
Apabila Anda membutuhkan saran dalam memilih produk tabir surya yang aman, Anda bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store dan Play Store.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!
- dr. Monica Salim