• Beranda
  • penyakit
  • Mengenal Vaksin HPV yang Efektif untuk Mencegah Kanker Serviks

Mengenal Vaksin HPV yang Efektif untuk Mencegah Kanker Serviks

Mengenal Vaksin HPV yang Efektif untuk Mencegah Kanker Serviks
Credit: Freepik. Ilustrasi dokter akan menyuntikan vaksin HPV

Bagikan :


Kanker serviks merupakan salah satu kanker yang banyak dialami perempuan di seluruh dunia. Menurut data WHO di tahun 2018, diperkirakan ada sekitar 570 ribu perempuan terdiagnosis kanker serviks dan sekitar 311 ribu di antaranya meninggal karena penyakit tersebut. Kanker serviks termasuk penyakit yang mematikan, namun jika dilakukan pencegahan dan deteksi dini dengan tepat, kanker serviks adalah penyakit yang dapat disembuhkan. Salah satu cara pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan pemberian vaksin HPV (human papilloma virus).

 

Vaksin HPV untuk Kanker Serviks

Salah satu langkah pencegahan kanker serviks adalah dengan menerima vaksin HPV. Pada wanita, virus HPV tak hanya menyebabkan kanker leher rahim, namun juga kanker vagina, kanker vulva, kutil kelamin, anus, serta kanker mulut dan tenggorokan. Virus ini diketahui menyerang sel epitel pada membran mukosa yang terdapat pada area kelamin. Ketika virus menyerang, sel akan rusak dan tumbuh secara tidak normal dan menyebabkan kanker.

Dengan menerima vaksin HPV, diharapkan dapat mengurangi risiko infeksi HPV sehingga mampu mencegah kanker serviks dan penyakit lainnya yang disebabkan oleh virus HPV. Berikut ini informasi seputar vaksin HPV yang perlu Anda ketahui:

Jenis vaksin HPV

Dilansir dari IDAI, vaksin HPV terdiri dari 2 jenis yaitu vaksin bivalen dan vaksin tetravalen. Vaksin bivalen mengandung 2 tipe virus HPV (16 dan 18) yang dapat mencegah kanker leher rahim sedangkan vaksin tetravalen mengandung 4 tipe virus HPV (6, 11, 16 dan 18) yang dapat mencegah kanker leher rahim dan kutil kelamin.

Siapa yang bisa menerima vaksin HPV?

Di Indonesia, vaksin HPV dapat diberikan pada remaja perempuan mulai dari usia 10 tahun ke atas. Untuk saat ini pemberian vaksin pada remaja laki-laki belum banyak dilakukan namun beberapa negara sudah menerapkan kebijakan tersebut. Pada pria, pemberian vaksin HPV dapat membantu mencegah kanker penis dan mencegah pasangannya terkena infeksi virus HPV.

Baca juga: Kenali Gejala Awal Kanker Serviks yang Sering Tidak Disadari

Kapan vaksin HPV diberikan?

Pemberian vaksin HPV lebih efektif diberikan sebelum seseorang berhubungan seksual. Dilansir dari Mayo Clinic, vaksin HPV dapat diberikan ketika anak-anak berusia 11 dan 12 tahun atau bahkan lebih awal, ketika anak-anak berusoia 9 tahun.

Jika diberikan pada saat anak-anak berusia remaja, maka vaksin hanya butuh diberikan sebanyak 2 dosis untuk usia 10-13 tahun. Sedangkan jika dberikan pada anak berusia 16 tahun atau lebih maka vaksin akan diberikan dalam 3 dosis.

Vaksin akan diberikan sebanyak 3 kali dengan jadwal pemberian vaksin pada bulan 0, lalu 1 atau 2 bulan setelah penyuntikan pertama tergantung jenis vaksin pertama yang diterima (bivalen atau tetravalen) kemudian terakhir 6 bulan setelah penyuntikan vaksin pertama. Jika pemberian vaksin terlambat, Anda tak perlu mengulang vaksin dari awal, cukup melengkapi dosis vaksin yang terlewat.

Siapa yang tidak bisa menerima vaksin HPV?

Vaksin HPV tidak dianjurkan untuk ibu hamil atau orang yang sedang sakit parah. Jika Anda memiliki alergi pada ragi atau lateks sebaiknya komunikasikan dengan dokter sebelum pemberian vaksin. Begitu juga jika Anda memiliki reaksi alergi yang membahayakan nyawa terhadap komponen vaksin tersebut maka sebaiknya tidak menerima vaksin HPV.

Apa efek samping vaksin HPV?

Vaksin HPV relatif aman dan tidak memiliki efek samping berbahaya. Beberapa efek samping yang dilaporkan antara lain nyeri dan kemerahan di bekas suntikan dan pusing setelah disuntik. Selain itu penerima vaksin juga dapat merasa lemah, mual dan badan lemas setelah vaksin. Pemberian vaksin HPV juga tidak menimbulkan efek samping pada kesuburan sehingga para perempuan tidak perlu khawatir mendapat vaksin HPV.

Virus HPV sangat mudah menular saat berhubungan seksual meskipun tanpa penetrasi penuh. Pemberian vaksin HPV sejak remaja terbukti efektif mencegah risiko infeksi HPV yang dapat berkembang menjadi kanker serviks. Bagi Anda yang berusia remaja atau dewasa yang belum pernah berhubungan seksual, dianjurkan melakukan vaksin HPV untuk mencegah infeksi HPV dan kanker yang terkait dengan HPV termasuk kanker serviks.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 08:17

Sehat Negeriku Kemenkes RI. (2016). Kendalikan Kanker Servix Sejak Dini dengan Imunisasi. Available from: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20161126/5218951/kendalikan-kanker-servix-sejak-dini-imunisasi/

IDAI. (2017). Sekilas Tentang Vaksin HPV. Available from: https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/sekilas-tentang-vaksin-hpv

Mayo Clinic Staff. HPV Vaccine: Who Needs It, How It Works. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hpv-infection/in-depth/hpv-vaccine/art-20047292?pg=2

CDC. HPV Vaccine Information for Young Women. Available from: https://www.cdc.gov/std/hpv/stdfact-hpv-vaccine-young-women.htm

 

WHO. Cervical Cancer. Available from: https://www.who.int/health-topics/cervical-cancer#tab=tab_1