Mendengar kata diabetes tentunya menjadi momok tersendiri bagi seseorang. Penyakit ini tidak bisa disembuhkan dan dapat memburuk bila tidak dikontrol dengan baik. Diabetes tipe 2 adalah jenis diabetes yang paling banyak diderita oleh kebanyakan orang dewasa. Diabetes tipe 2 tidak hanya dipengaruhi oleh faktor genetik, namun sangat ditentukan dengan gaya hidup kurang sehat.
Saat memeriksakan diri ke dokter, Anda mungkin terkejut ketika dokter mendiagnosis Anda dengan prediabetes, tapi ini bukan saatnya untuk panik. Terlebih dahulu ketahui apa yang dimaksud dengan prediabetes dan bagaimana cara menanganinya.
Apa itu Prediabetes?
Prediabetes berarti Anda memiliki kadar gula darah yang lebih tinggi dari normal, namun belum cukup tinggi untuk dianggap sebagai diabetes tipe 2. Jika Anda memiliki kondisi prediabetes jangka panjang, maka perkembangan ke diabetes tipe 2 tidak bisa dihindari.
Untuk mengetahui apakah Anda mengalami prediabetes, terlebih dahulu Anda akan menjalani tes HbA1C, yang merupakan tes untuk mengukur kadar gula darah selama 3 bulan ke belakang. Jika skor menunjukkan 5,7%-6,4% atau jika kadar gula darah puasa menunjukkan angka 100-125mg/dL maka Anda dikategorikan dengan prediabetes.
Kenali Gejala Prediabetes
Prediabetes umumnya tidak selalu disertai dengan tanda atau gejala tertentu. Namun pada orang dengan prediabetes, kulit di bagian tubuh tertentu akan terlihat lebih gelap, misalnya pada area leher, ketiak atau selangkangan.
Adapun gejala prediabetes jangka panjang yang dapat berkembang menjadi diabetes tipe 2 di antaranya:
- Seringkali merasa haus
- Keinginan buang air kecil terus menerus
- Mudah merasa lapar
- Mudah merasa lelah
- Gangguan penglihatan
- Rasa kesemutan atau mati rasa di kaki maupun tangan
- Infeksi berulang
- Luka yang lama sekali penyembuhannya
- Berat badan tidak teratur
Apa yang Sebaiknya Dilakukan bila Dinyatakan Prediabetes?
Prediabetes jangka panjang apabila dibiarkan berkembang akan berisiko terhadap jantung, pembuluh darah dan ginjal walaupun tidak sampai berkembang menjadi diabetes tipe 2. Bahkan prediabetes juga seringkali dikaitkan dengan serangan jantung tiba-tiba yang tak terduga sebelumnya. Untuk itulah, Anda tidak bisa membiarkannya berkembang dan harus melakukan sesuatu untuk mencegahnya menyebabkan kerusakan organ lain maupun berkembang menjadi diabetes tipe 2.
Berikut adalah beberapa hal yang sebaiknya Anda lakukan untuk mengelola kondisi prediabetes:
- Menurunkan berat badan setidaknya 7% dari total berat badan dapat membantu mengurangi lemak perut dan juga menurunkan risiko berkembangnya diabetes tipe 2 sebanyak 58%
- Untuk mencegah diabetes, sebaiknya Anda berolahraga setiap minggunya setidaknya selama 150 menit per minggu. Tidak harus pergi ke gym, Anda bisa memulainya dengan olahraga ringan seperti jalan kaki di pagi hari, jogging atau bersepeda. Agar tidak membuat Anda merasa berat, Anda bisa membaginya menjadi 30 menit setiap hari.
- Meningkatkan massa otot dapat membantu membakar kalori dan menurunkan lemak tubuh. Meningkatkan massa otot terbukti membantu mencapai berat badan ideal yang juga sekaligus mengelola kadar gula darah agar tetap normal. Untuk meningkatkan massa otot Anda bisa melatih tubuh dengan mengangkat beban. Tidak harus terlalu berat, namun pastikan untuk selalu konsisten.
- Mengelola stres juga dapat membantu menurunkan risiko prediabetes. Tidak harus berlibur jauh ke luar kota, Anda bisa mencari kegiatan menyenangkan sesuai dengan minat yang membantu mengurai dan meredakan stres.
- Mengubah pola makan menjadi lebih sehat dengan memperbanyak asupan serat, protein rendah lemak, dan karbohidrat kompleks juga sangat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.
- Pastikan juga Anda tidak terlambat makan, yang menyebabkan porsi makan terlalu besar di waktu tertentu, yang dapat memicu lonjakan gula. Bagi porsi makan menjadi beberapa porsi kecil, dan hindari ngemil setelah makan besar.
- Hindari makanan dan minuman yang tinggi kandungan gula agar tidak menyebabkan lonjakan kadar gula serta tidak menaikkan berat badan.
- Dapatkan tidur yang cukup, karena dengan tidur cukup baik kadar gula darah maupun tekanan darah tinggi dapat terkelola dan terjaga dengan baik.
Selain hal-hal di atas, apabila Anda didiagnosis dengan prediabetes maka Anda harus memantau kadar gula darah secara mandiri. Dengan demikian Anda bisa tahu apakah usaha yang telah Anda lakukan untuk mengelola kadar gula darah sudah maksimal atau belum. Pada kondisi yang parah, dokter mungkin juga akan memberikan pengobatan prediabetes untuk membantu mengatasi gejala yang dirasakan.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Anita Larasati Priyono
Jennifer Huizen (2019). What you need to know about prediabetes. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/317206
CDC (2021). Prediabetes – Your Chance to Prevent Type 2 Diabetes. Available from: https://www.cdc.gov/diabetes/basics/prediabetes.html
Mayo Clinic (2022). Prediabetes. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/prediabetes/symptoms-causes/syc-20355278
CDC (2021). The Surprising Truth About Prediabetes. Available from: https://www.cdc.gov/diabetes/library/features/truth-about-prediabetes.html