Dalam menjalani hubungan cinta, setiap orang tentu berharap dapat menjalani hubungan dengan penuh kasih sayang dan bahagia. Namun terkadang, ada pasangan yang dapat melakukan kekerasan pada pasangannya dan menimbulkan tekanan dalam hubungan. Hal ini membuat hubungan menjadi tidak sehat jika diteruskan, namun sayang tidak semua orang bisa lepas dari pasangan dan hubungan yang abusive.
Tanda-Tanda Anda berada Dalam Hubungan Abusive
Hubungan abusive menggambarkan suatu hubungan di mana seseorang memberikan tekanan, menggunakan kekuasaan untuk mengendalikan pasangannya secara negatif. Pasangan bisa mengalami kekerasan, penindasan, rasa tidak dihormati, atau diperlakukan secara tidak layak. Ketika Anda mengalami berbagai bentuk kekerasan seperti kekerasan fisik, verbal maupun emosional dan sudah terjadi selama beberapa kali, maka hubungan Anda termasuk hubungan yang abusive.
Kadang, tidak semua orang menyadari bahwa ia sedang berada dalam hubungan abusive. Ketika mengalami kekerasan dari pasangan dan terjadi lebih dari sekali, maka hal ini juga dapat mengindikasikan Anda berada dalam hubungan yang tidak sehat.
Salah satu aspek hubungan abusive yang banyak ditemukan adalah ketika pelaku bersikeras bahwa yang mereka lakukan pada pasangannya adalah hal yang normal dan tidak berbahaya. Pasangan yang menjadi korban menjadi sulit memahami bahwa hubungan mereka sudah tidak lagi sehat.
Anda mungkin berada dalam sebuah hubungan abusive jika pernah mengalami hal berikut:
- Pasangan menyakiti Anda secara fisik seperti memukul, mendorong, mengguncang, menampar atau menendang
- Pasangan mengancam akan melukai, menyakiti atau menyebarkan rahasia Anda jika Anda meninggalkan hubungan tersebut
- Pasangan memaksa atau mencoba memaksa Anda untuk melakukan tindakan yang tidak Anda inginkan
- Pasangan mencoba mengatur cara berpakaian dan pergaulan Anda
- Pasangan ingin terus tahu lokasi Anda dan apa yang sedang Anda lakukan
- Pasangan Anda sering mempermalukan Anda atau membuat Anda merasa tidak berharga
- Pasangan Anda meninggalkan komentar jahat tentang Anda di sosial media
Baca Juga: Tanda-Tanda Bila Pasangan Sedang Selingkuh
Cara Melepaskan Diri dari Pasangan Abusive
Seseorang yang berada dalam hubungan abusive, tentu ingin segera melepaskan diri dari pasangan pelaku kekerasan. Sayangnya, bukan hal yang mudah bagi seseorang untuk meninggalkan hubungan abusive. Pada kenyataannya, banyak orang masih dapat mencintai pasangannya meskipun ia merupakan pasangan yang abusive.
Dilansir dari Psych Central, beberapa orang tetap mencintai pasangannya meskipun ia kerap mengintimidas karena beberapa faktor, di antaranya:
- Melihat perubahan yang dilakukan pasangan sehingga memberi harapan bahwa perubahan itu akan berlangsung lama
- Merasa pasangannya masih memiliki kualitas yang baik, di luar sikapnya dalam hubungan
- Kebingungan karena taktik manipulasi yang dilakukan pasangan
- Telah bersama-sama cukup lama
- Takut sendirian atau takut berpisah
- Merasa bergantung dengan pasangan
- Sedang menyangkal apa yang terjadi pada diri sebagai bentuk mekanisme pertahanan diri
- Terjebak dalam siklus kekerasan dalam hubungan
- Merasa bisa mengubah sifat pasangan dengan cinta
- Memiliki anak dengan pasangan
Baca Juga: Penyebab Perilaku Manipulatif Pasangan
Meski mungkin tidak mudah, ada beberapa cara untuk melepaskan diri dari pasangan yang abusive, yaitu:
1. Kenali tanda bahayanya
Sekali pasangan Anda melakukan kekerasan pada Anda, hal ini sebenarnya bisa menandakan bahwa ia bisa saja mengulangi perbuatan tersebut di kemudian hari. Ingat juga bahwa kekerasan ini bisa datang dalam berbagai bentuk, tidak hanya kekerasan fisik, tapi juga bisa berbentuk kekerasan emosional. Anda perlu waspada jika pasangan sering melukai Anda dan melakukan kekerasan dalam hubungan.
2. Buat rencana matang
Sebelum melepaskan diri dari pasangan, terlebih jika Anda sudah menikah, maka sebaiknya buat rencana matang terlebih dahulu mengenai masa depan Anda. Hal ini meliputi, setelah ini Anda akan tinggal dimana, bagaimana Anda akan membiayai anak (jika ada) setelah berpisah, dan bagaimana cara untuk menjauh atau memutuskan hubungan dengan pasangan.
Anda mungkin perlu mencari tempat aman untuk berlindung jika kelak mengalami kekerasan fisik dari pasangan, dan simpan semua kontak darurat yang mungkin Anda butuhkan jika kelak terjadi hal-hal yang tidak Anda inginkan.
3. Ingat alasan Anda pergi
Lama menghabiskan waktu bersama, Anda mungkin saja merasa rindu dengan pasangan. Ketika rasa ini muncul, sebaiknya ingat kembali tindakan kekerasannya yang membuat Anda menjadi korban. Dengan begitu, Anda akan merasa yakin dan lebih siap untuk melepaskan diri dari pasangan abusive.
Melepaskan diri dari pasangan abusive membutuhkan strategi dan pemikiran yang panjang, terlebih jika Anda sudah menikah. Bila merasa membutuhkan bantuan, Anda bisa menghubungi pihak berwajib atau lembaga yang dapat melindungi dan memberikan rasa aman pada Anda atau manfaatkan fitur konsultasi yang terdapat pada aplikasi Ai Care.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma
Mandriota, M. (2021). How to Leave an Abusive Relationship and Not Go Back. Available from: https://psychcentral.com/blog/how-to-stop-going-back-to-an-abusive-relationship
Smith, M., Segal, J. How to Get Out of an Abusive Relationship. Available from: https://www.helpguide.org/articles/abuse/getting-out-of-an-abusive-relationship.htm
Health Direct. Domestic Violence and Abusive Relationships. Availabla from: https://www.healthdirect.gov.au/domestic-violence-and-abusive-relationships
Saxena, S. (2022). 25 Signs of an Abusive Relationship. Available from: https://www.choosingtherapy.com/abusive-relationship/
Drake, K. Casabianca, S. (2021). Why Do Some People Fall in Love With Abusive Partners?. Available from: https://psychcentral.com/lib/loving-an-abusive-partner
Felson, S. (2022). Signs of an Abusive Relationship. Available from: https://www.webmd.com/sex-relationships/signs-abusive-relationship