Penyakit menular seksual umumnya menunjukkan gejala nyeri atau perih di area genital, dubur dan tenggorokan. Namun ternyata beberapa penyakit menular seksual juga dapat memengaruhi kesehatan mata Anda. Apa saja penyakit menular seksual yang memengaruhi mata dan bagaimana gejalanya?

Jenis Penyakit Kelamin yang Dapat Menyerang Mata

Penyakit menular seksual dapat menular melalui hubungan seks. Pertukaran cairan genital dari pasangan yang terinfeksi penyakit menular seksual dapat menginfeksi pasangan lainnya. Hal ini dapat terjadi ketika pria melakukan ejakulasi di luar atau saat menjalani seks oral.

Selain melalui hubungan seksual, Anda juga dapat tertular penyakit menular seksual melalui sentuhan langsung pada cairan vagina atau mani ataupun setelah menyentuh area yang terinfeksi tanpa cuci tangan setelahnya.

Meskipun demikian, tidak semua penyakit menular seksual dapat menyerang mata. Beberapa penyakit menular seksual yang memiliki gejala pada mata antara lain:

Klamidia

Infeksi klamidia pada mata juga dikenal dengan trakoma. Infeksi ini disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis yang menyebabkan kebutaan di negara berkembang. Infeksi yang parah dapat menyebabkan berkurangnya penglihatan.

Sebagian besar masalah mata yang disebabkan oleh klamidia terjadi karena adanya peradangan pada konjungtiva dan jaringan parut. Penanganan klamidia pada mata umumnya dilakukan dengan pemberian antibiotik minum maupun oles ke mata.

Baca Juga: Penyakit Trakoma - Definisi, Penyebab, Gejala, dan Tata Laksana | AI Care (ai-care.id)

Gonore (Kencing Nanah)

Gonore pada mata sering kali dijumpai pada bayi baru lahir. Pada orang dewasa, gonore dapat disebabkan ketika seseorang menyentuh matanya sendiri setelah menyentuh cairan kelamin yang terinfeksi. Selain itu gonore juga dapat menyebar melalui hubungan seksual dengan pasangan yang terinfeksi.

Penanganan gonore umumnya dilakukan dengan pemberian antibiotik suntikan. Apabila penyakit ini tidak ditangani dengan tepat, gonore pada mata dapat menyebabkan kebutaan atau hilangnya penglihatan.

Herpes simplex

Herpes simplex adalah virus yang dapat menyebabkan munculnya lesi pada wajah dan alat kelamin. Herpes bukanlah penyakit yang dapat disembuhkan, jika seseorang terinfeksi herpes maka ada kemungkinan gejala herpes akan terus kambuh dari waktu ke waktu.

Apabila herpes sedang aktif, penglihatan akan cenderung menjadi lebih buruk. Biasanya penyakit mata pada herpes sering terjadi pada orang yang positif HIV atau menderita diabetes.

Meskipun penyakit herpes jarang menginfeksi mata, namun sebaiknya jika muncul gejala segera ditangani dengan serius. Penanganan yang tepat dapat membantu mencegah kekambuhan herpes.

Sifilis

Sifilis pada mata juga dikenal sebagai sifilis okular, penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang dikenal sebagai Treponema pallidum. Infeksi mata yang disebabkan sifilis jika tidak ditangani serius dapat menyebabkan penglihatan kabur, mata kemerahan, dan bahkan kebutaan.

Baca Juga: Penyakit Raja Singa (Sifilis) - Definisi, Penyebab, Gejala, dan Tata Laksana | AI Care (ai-care.id)

Gejala Penyakit Kelamin yang Menginfeksi Mata

Penyakit menular seksual yang menginfeksi mata tidak dapat dianggap remeh. Dilansir dari Verywell Health, penyakit mata yang disebabkan oleh penyakit menular seksual dapat menyebabkan kebutaan di beberapa negara.

Di Amerika Serikat, penyakit menular seksual jarang menyebabkan infeksi mata. Namun infeksi ini banyak dijumpai pada bayi yang tertular ketika proses persalinan melalui vagina. Pada bayi yang mengalami infeksi mata akibat penyakit menular seksual dapat ditandai dengan mata kemerahan dan berair.

Sedangkan pada dewasa, penyakit menular seksual yang menyebar ke mata ditandai dengan mata merah baik di salah satu sisi atau kedua mata, sensitivitas pada mata meningkat dan sering belekan.

Penyakit menular seksual bukan hanya memengaruhi alat kelamin namun juga organ tubuh lainnya. Apabila Anda mengalami gejala tersebut sebaiknya segera periksakan ke dokter. Penanganan lebih cepat dapat meningkatkan peluang kesembuhan dan mencegah kerusakan penglihatan lebih lanjut.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!