Kemudahan teknologi membuat anak-anak sudah mahir menggunakan gawai dan internet sejak usia dini. Jika dikelola dengan baik, penggunaan internet dapat membantu perkembangan dan pendidikan anak-anak, namun jika anak menghabiskan terlalu banyak waktu dengan gawai atau internet secara berlebihan hal ini dapat memicu kecanduan internet.
Tanda-Tanda Anak Kecanduan Internet
Dilansir dari Verywell Mind, kecanduan internet adalah perilaku di mana seseorang mengalami ketergantungan terhadap internet atau gawai. Kecanduan internet bisa menjadi salah satu bentuk maladaptif ketika seseorang mengalami tekanan. Pada suatu penelitian, dikatakan bahwa anak-anak yang berusia 8-18 tahun menghabiskan lebih dari 40 jam setiap minggunya melihat layar gawai. Anak terlalu banyak menghabiskan waktu dalam internet seperti mengirim pesan instan, bermain game, media sosial, dan lain-lain.
Seiring dengan perkembangan teknologi, masalah kecanduan internet kini semakin dikenal dan diakui secara luas. Di tahun 2020, WHO secara resmi mengakui kecanduan terhadap teknologi digital sebagai masalah di seluruh dunia, di mana aktivitas daring dan penggunaan internet yang berlebihan menyebabkan kesulitan dalam mengatur waktu, tidur, dan energi.
Baca Juga: Dampak Negatif Menonton TV dan Main HP Berlebihan pada Anak
Meskipun demikian, masalah kecanduan internet bukan merupakan masalah kesehatan mental yang terdapat dalam DSM-5. Akan tetapi para ahli menyepakati bahwa kecanduan game online dimasukkan sebagai syarat untuk studi lebih lanjut. Setidaknya ada tiga tipe kecanduan internet yang telah diidentifikasi yaitu kecanduan video game, kecanduan cybersex dan kecanduan judi online.
Karena kecanduan internet tidak dianggap sebagai gangguan kecanduan, kondisi ini mungkin lebih sulit untuk didiagnosis. Namun beberapa perilaku dapat dikategorikan sebagai tanda-tanda kecanduan internet pada anak, yaitu:
- Penggunaan internet berlebih, lebih dari 2 jam per hari
- Menunjukkan perilaku negatif jika tidak mendapat akses internet seperti marah, gelisah, gugup, tidak bersemangat dan bosan
- Anak-anak mengalami penurunan prestasi di sekolah
- Anak-anak hanya bersemangat ketika berada di depan komputer atau gawai
Kecanduan internet dapat berpengaruh pada kehidupan sosial anak, misalnya:
- Anak-anak yang terlalu lama menggunakan internet akan merasa sulit terhubung dengan dunia sekitar
- Anak-anak memiliki risiko lebih tinggi menjadi pelaku maupun korban cyberbullying, melakukan cybersex dan berisiko menjadi korban pelecehan seksual online
Baca Juga: Tanda-Tanda Jika Anak Kecanduan Main Game Online
Cara Mengatasi Anak Kecanduan Internet
Kecanduan internet pada anak dapat menyebabkan anak-anak kehilangan kemampuan sosialnya dan menunjukkan perilaku agresif. Beberapa car yang bisa dilakukan orang tua untuk mengatasi kecanduan internet pada anak antara lain:
- Buat anak sadar berapa lama waktu yang mereka habiskan dalam menggunakan internet atau gawai. Anda bisa mengajak anak memasang timer ketika mereka memasang timer sehingga dapat mengukur berapa lama yang sudah digunakan untuk bermain internet.
- Disiplin dalam menerapkan aturan. Hindari bersikap terlalu ketat pada anak, namun pastikan Anda dapat menerapkan aturan penggunaan gawai dengan baik. Misal, jangan izinkan memakai gawai setelah makan malam atau batasi hanya boleh memakai gawai selama 1 jam. Lebih dari itu, tarik akses anak-anak dari gawai dan jelaskan masa pakai gawai sudah melebihi kesepakatan.
- Ajak anak melakukan aktivitas fisik yang menyenangkan bersama keluarga. Anda bisa mengajak anak bermain board game, mewarna atau mengerjakan aktivitas seru lainnya. Untuk remaja, perkenalkan anak pada buku atau novel remaja yang menarik perhatiannya.
- Kenalkan anak pada hobi lainnya seperti memasak, melukis, membuat kerajinan tangan dan kegiatan lainnya yang dapat mengalihkan perhatian dari gawai.
Penggunaan internet dan gawai pada anak tidak selalu menyebabkan kecanduan. Dengan penetapan batasan yang tegas, Anda bisa mencegah anak dari kecanduan internet dan efek samping negatif yang ditimbulkannya.
Jika memiliki pertanyaan seputar perkembangan anak, Anda bisa berkonsultasi ke dokter tumbuh kembang anak atau memanfaatkan fitur konsultasi yang terdapat pada aplikasi Ai Care.
Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma