• Beranda
  • Self-help
  • Tanda-Tanda Anda Mengalami Self-Sabotage, Perilaku yang Menghambat Diri Sendiri

Tanda-Tanda Anda Mengalami Self-Sabotage, Perilaku yang Menghambat Diri Sendiri

Ilustrasi self-sabotage. | Credit: Freepik

Bagikan :


Setiap orang ingin menjadi pribadi yang terus berkembang lebih baik dari versi diri sebelumnya, namun terkadang hal-hal yang dilakukan justru menghambat proses perkembangan dirinya sendiri. Kondisi ini dikenal dengan istilah self-sabotage. Kenali tanda-tanda dan cara mengatasinya dalam artikel berikut ini.

 

Apa Itu Self-Sabotage?

Sering kali seseorang melakukan hal-hal yang justru menghalangi dirinya untuk berkembang atau membuatnya terjebak dalam kesalahan yang sama berulang kali. Sikap ini terkadang terjadi secara disadari maupun tidak. Bila Anda menyadari bahwa perilaku ini selalu terjadi berulang-kali, hal ini perlu mendapat perhatian.

Self-sabotage atau sabotase diri sendiri dapat diartikan sebagai suatu kesengajaan baik dari hal yang dilakukan maupun tidak dilakukan, yang merugikan atau menghambat kemajuan dirinya sendiri. Kondisi ini dapat menimbulkan permasalahan dan membuat seseorang sulit mencapai cita-cita dan tujuannya.

Dilansir dari Psychology Today, banyak orang tidak menyadari bahwa mereka sedang menghalangi dirinya sendiri untuk mencapai cita-cita maupun tujuannya. Beberapa individu menghabiskan waktu mereka berjuang dalam melawan keinginan untuk makan makanan enak yang tidak sehat, minum alkohol, berjudi, atau godaan lain yang bisa mengganggu kesehatan, hubungan atau pekerjaan mereka. 

Sabotase ini juga bisa tidak terlihat terlalu jelas, di mana suatu keyakinan yang menyimpang bisa membuat seseorang meremehkan kemampuan mereka, menekan perasaan, atau jadi mengamuk pada orang-orang di sekitar mereka. Contoh manifestasi perilaku ini adalah misalnya, seseorang enggan mengambil peluang karena merasa tidak percaya diri atau tidak pantas, padahal ia memiliki potensi untuk melakukannya dengan baik.

Self-sabotage bisa disebabkan oleh banyak hal, namun utamanya hal ini dilakukan karena seseorang ingin menghindari beban mental yang muncul akibat tanggung jawab baru. Terkadang seseorang juga cenderung melakukan self-sabotage demi menghindari kegagalan karena khawatir menjadi pembicaraan orang lain atau karena pola asuh yang penuh tekanan. 

Baca Juga: Manfaat Menulis Jurnal bagi Kesehatan Mental

 

Tanda-Tanda Self-Sabotage

Tanda-tanda self-sabotage dapat bervariasi tergantung konteks yang dialami setiap individu. Secara garis besar, semua kegiatan yang menghambat Anda untuk mencapai hasil terbaik dari diri Anda dapat dikategorikan sebagai self-sabotage. Beberapa tanda Anda mungkin menyabotase diri sendiri antara lain:

  • Senang menunda pekerjaan
  • Sengaja menghindari tanggung jawab
  • Ingkar janji atau tidak menepati komitmen
  • Kurang persiapan atau tidak mempersiapkan diri sebaik mungkin
  • Tidak adanya keselarasan antara keinginan dan tindakan 
  • Selalu datang terlambat ke janji yang dibuat atau pertemuan penting
  • Mudah menyerah
  • Terlalu perfeksionis

Contoh self-sabotage yang sering terjadi di antaranya tidak menyiapkan diri dengan baik saat menjelang ujian atau presentasi, tidak menyelesaikan pekerjaan dengan segera sehingga Anda mengerjakannya dengan terburu-buru, cenderung menyalahkan orang lain ketika sesuatu berjalan tidak sesuai rencana dan selalu terpikir untuk menyerah ketika mendapat tantangan baru.

Jika dibiarkan, perilaku sabotase diri sendiri ini dapat menghambat pencapaian Anda di sekolah maupun di kantor, Anda kehilangan banyak kesempatan emas untuk berkembang dan membentuk Anda menjadi pribadi yang pesimis dan mudah menyerah. 

Baca Juga: Manfaat Memiliki Hobi Positif bagi Kesehatan Mental

 

Cara Mengatasi Self-Sabotage

Bahaya self-sabotage mungkin tidak segera terlihat dalam jangka pendek, namun di jangka panjang kondisi ini dapat menimbulkan penyesalan dan membuat Anda sulit berkembang. Jika Anda menyadari bahwa beberapa perilaku Anda merupakan self-sabotage, maka sebaiknya mulailah tinggalkan kebiasaan tersebut.

Beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk meninggalkan kebiasaan yang menyabotase diri sendiri ini, yaitu:

  • Cari tahu penyebabnya

Dengan menyadari bahwa situasi ini terjadi sudah terjadi berulang kali, hal ini bisa membantu Anda menemukan pola perilaku yang menjadi penyebabnya. Setelah mengetahui kemungkinan hal-hal yang menyebabkan self-sabotage pada diri, Anda dapat secara perlahan merumuskan tindakan apa saja yang perlu dilakukan untuk menghentikan kebiasaan tersebut.

  • Berhenti menunda pekerjaan

Menunda pekerjaan hanya akan membuat Anda kewalahan. Sebaiknya atur kembali jadwal Anda dalam bekerja agar dapat bekerja dengan tenang tanpa diburu tenggat waktu.

  • Kurangi kadar perfeksionis

Orang yang perfeksionis berisiko menyabotase diri sendiri dengan memikirkan setiap detil yang semuanya harus tepat. Ubah pemikiran Anda bahwa kemajuan sekecil apapun tetaplah bernilai. Tanamkan dalam diri Anda bahwa bahwa tidak ada hal yang sempurna, namun Anda tetap bisa mengupayakan sesuatu yang baik dengan maksimal.

Jika Anda sulit mengatasi self-sabotage dengan cara di atas, sebaiknya konsultasikan dengan psikolog atau psikiater. Dokter dan psikolog akan merekomendasikan terapi yang sesuai dengan kondisi yang Anda alami. Anda juga bisa memanfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang dapat diunduh di smartphone Anda.

 

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Kamis, 21 Maret 2024 | 12:13

Psychology Today Staff. Self-Sabotage. Available from: https://www.psychologytoday.com/us/basics/self-sabotage#

Raypole, C. (2021). How Self-Sabotage Holds You Back. Available from: https://www.healthline.com/health/self-sabotage

Field, B. (2023). Self-Sabotaging: Why Does It Happen. Available from: https://www.verywellmind.com/why-people-self-sabotage-and-how-to-stop-it-5207635

Lebow, H. (2021). Self-Sabotage: Why You Hold Yourself Back. Available from: https://psychcentral.com/blog/overcome-self-sabotage