• Beranda
  • self-help
  • Risiko Cedera Olahraga Boxing atau Tinju yang Perlu Diwaspadai

Risiko Cedera Olahraga Boxing atau Tinju yang Perlu Diwaspadai

Risiko Cedera Olahraga Boxing atau Tinju yang Perlu Diwaspadai
Ilustrasi boxing atau tinju. | Credit: Freepik

Bagikan :


Kegiatan boxing atau tinju termasuk olahraga yang bukan hanya melatih kekuatan otot, ketahanan tubuh namun juga baik untuk meredakan stres, meningkatkan koordinasi dan menjaga kesehatan jantung. Bagi Anda yang gemar melakukan kegiatan boxing, Anda perlu mengetahui beberapa risiko cedera yang mungkin terjadi ketika melakukan olahraga ini.

 

Risiko Cedera dalam Olahraga Boxing

Terdapat beberapa workout routine yang melibatkan gerakan tinju di dalamnya, atau melakukan gerakan pada samsak. Namun pada boxing atau tinju sendiri, aktivitas ini melibatkan dua orang yang saling melepaskan pukulan. Petinju biasanya menggunakan sarung tangan tinju yang empuk dan alat pelindung diri seperti pelindung kepala dan pelindung gigi. Kegiatan ini termasuk olahraga yang berisiko tinggi karena mellibatkan gerakan pukulan di area kepala dan badan.

Beberapa risiko cedera dalam olahraga boxing antara lain:

Cedera kepala

Menurut American Association of Neurplogical Surgeons, 90% petinju mengalami cedera otak traumatis selama karirnya. Jika dibandingkan dengan olahraga lainnya, tinju mungkin menyebabkan kasus kematian yang lebih sedikit, namun jumlah petinju yang menderita kerusakan otak diyakini jauh lebih tinggi daripada yang selama ini diketahui.

Dilansir dari Verywell Fit, ketika seorang petinju mendapat pukulan langsung di kepala, hal ini serupa dengan dipukul oleh bola bowling seberat 5,8 kg yang melaju dengan kecepatan 32 km/jam. Pukulan ini dapat menyebabkan patah tulang dan kerusakan jaringan otak yang memicu kerusakan permukaan otak, merobek jaringan saraf, menyebabkan pendarahan atau menimbulkan bekuan darah besar di dalam otak.

Salah satu jenis cedera kepala yang banyak dialami oleh petinju atau pegulat adalah chronic traumatic encephalopathy, kerusakan otak akibat cedera kepala yang berulang. Cedera ini menyebabkan kematian beberapa sel saraf di otak yang dapat memburuk seiring berjalannya waktu. Gejala CTE sering kali tidak terdeteksi, namun biasanya ditandai dengan sulit dalam berpikir, konsentrasi menurun, mudah lupa, masalah perilaku, gangguan motorik, dan lain-lain.

Baca Juga: Cedera yang Umum Dialami saat Olahraga Lari

Gangguan pada otak

Mantan petinju lebih rentan terhadap penuaan alami otak dan penyakit otak. Para petinju memiliki risiko lebih tinggi mengalami penyakit seperti penyakit Alzheimer dan Parkinson. Otak petinju juga lebih kecil dan memiliki permukaan bagian materi abu-abu (gray matter, susunan saraf yang tidak bermielin atau berselubung) otak yang lebih tipis. Ventrikel di dalam otak membesar karena berkurangnya bagian materi putih (white matter, susunan saraf yang bermielin atau memiliki selubung saraf) otak.

Cedera mata

Mata merupakan organ yang dilindungi tulang keras di sekelilingnya, namun begitu mata masih rentan mengalami cedera bila seseorang menerima pukulan langsung dari bawah saat tinju. Kerusakan mata pada tinju dapat terjadi akibat terkena hantaman langsung atau gelombang kejut dari gerakan lainnya. Kerusakan yang dapat terjadi pada mata antara lain cedera pada retina, tertariknya retina dari bagian belakang mata, perdarahan retina dan cedera lainnya.

Baca Juga: Risiko Cedera Angkat Beban dan Cara Mencegahnya

Cedera lainnya

Selain cedera di atas, tinju juga rentan menyebabkan cedera lainnya seperti luka-luka, lebam, gigi patah, masalah gigi, patah tulang rusuk, pendarahan dalam dan kerusakan organ dalam.

 

Boxing memiliki manfaat bagi kesehatan fisik dan mental, namun aktivitas ini dapat memicu berbagai jenis cedera. Agar aman, sebaiknya Anda selalu menggunakan perlengkapan boxing seperti sarung tinju, pelindung kepala, pelindung mulut dan pelindung lutut jika Anda melakukan kickboxing. Saat latihan, lepaskan semua perhiasan dan kenakan pakaian yang nyaman untuk menghindari risiko tersangkut dan cedera.

Dalam melakukan olahraga yang berisiko tinggi, sebaiknya ikuti anjuran dari pelatih atau instruktur untuk menghindari cedera. Bila Anda memiliki pertanyaan seputar kesehatan, konsultasikan ke dokter atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh di ponsel. 

 

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Jumat, 26 April 2024 | 08:56

Kennard, J. (2022). The Dangers of Boxing Injuries. Available from: https://www.verywellfit.com/boxing-injuries-2328909

WMA. WMA Statement on Boxing. Available from: https://www.wma.net/policies-post/wma-statement-on-boxing/#

Mayo Clinic. Chronic Traumatic Encephalopathy. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/chronic-traumatic-encephalopathy/symptoms-causes/syc-20370921