Pilihan Makanan Plant-Based Pengganti Daging

Ilustrasi plant based diet. Credit: Freepik

Bagikan :


Pola makan plant based diet belakangan mulai digemari masyarakat. Pola makan yang berfokus pada makanan utama yang bersumber nabati seperti sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian dianggap baik bagi kesehatan kardiovaskular dan meminimalisir risiko masalah kesehatan lainnya. Meskipun dianggap lebih sehat, namun banyak yang khawatir mengenai pemenuhan kebutuhan protein pada pola makan plant-based diet.

 

Apa Itu Plant-Based Diet?

Saat ini banyak diet atau pola makan yang bisa Anda terapkan untuk menjaga kesehatan. Di antara beragam metode diet yang dikenal masyarakat, para ahli berpendapat bahwa mengonsumsi makanan segar, alami dan minim olahan merupakan jenis makanan yang baik untuk dikonsumsi berbagai kalangan. Salah satu metode diet yang mendukung pola makan tersebut adalah plant-based diet.

Dilansir dari Healthline, plant-based diet sebenarnya lebih merupakan gaya hidup, bukan merujuk pada aturan pola makan tertentu. Secara umum konsep plant-based diet dapat digambarkan sebagai berikut:

  • Menekankan makan makanan utuh dan diproses secara minimal
  • Membatasi atau menghindari produk hewani
  • Makanan utama fokus pada produk nabati seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, polong-polongan, dan kacang-kacangan
  • Membatasi atau menghindari makanan olahan seperti makanan yang mengandung tambahan gula, tepung putih, dan minyak olahan
  • Jika memungkinkan, sayur yang dikonsumsi adalah sayuran organik

Sekilas, pola makan plant-based diet mirip dengan vegan dan vegetarian namun pola makan vegan umumnya tidak mengonsumsi produk hewani seperti produk susu, daging merah, daging unggas, ikan laut dan madu. Sementara itu, vegetarian umumnya masih mengonsumsi telur, makanan laut dan produk susu namun menghindari daging merah dan unggas.

Baca Juga: Pola Diet Vegan dan Vegetarian, Mana yang Lebih Sehat?

 

Pilihan Makanan Plant-Based Pengganti Daging

Salah satu hal yang menjadi perhatian dari pola makan plant-based diet adalah bagaimana para pelaku plant based diet memenuhi kebutuhan proteinnya. Para ahli berpendapat bahwa banyak protein nabati tidak memiliki asam amino esensial yang cukup seperti ketika seseorang mengonsumsi daging merah atau unggas. Akibatnya, seseorang dapat mengalami kekurangan nutrisi tersebut. Namun pendapat lain mengungkapkan bahwa pola makan plant-based diet sebenarnya dapat mencukupi kebutuhan tersebut dengan baik.

Beberapa pilihan makanan plant-based diet yang memiliki protein tinggi untuk memenuhi kebutuhan protein Anda antara lain:

  • Olahan kedelai seperti tahu dan tempe
  • Lentil dan legume
  • Kacang-kacangan (almond)
  • Spirulina
  • Quinoa
  • Biji chia
  • Kentang
  • Sayuran berdaun hijau seperti bayam, brokoli dan kale
  • Seitan
  • Sorgum
  • Jamur 

Baca Juga: Manfaat dan Risiko Menjalani Diet Vegetarian

Untuk memenuhi kebutuhan protein dan nutrisi pada pola makan yang fokus pada protein nabati, Anda perlu memvariasikan berbagai jenis protein nabati agar mencukupi nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Namun bagi orang yang tidak menyukai sayuran, hal ini bisa menjadi kendala. Untuk mengatasinya, Anda bisa mengolah berbagai protein nabati dengan cara berikut:

  • Perbanyak variasi kacang-kacangan dalam satu jenis hidangan. Misalnya, Anda bisa mengolah lentil, buncis dan kacang merah ke dalam sup atau salad. Menambahkan kacang almon dalam salad sayur selain memperkaya tekstur juga menambah cita rasa.
  • Manfaatkan rasa gurih dari sayuran. Cita rasa gurih umami dapat meningkatkan nafsu makan. Anda dapat menambahkan sayuran panggang seperti tomat, jamur, atau kacang yang dipanggang, atau tumisan bawang bombay yang memberi rasa manis dan aroma harum. 
  • Perbanyak jumlah dan variasi rempah-rempah dari masakan.

 

Plant-based diet merupakan pola makan yang fokus utamanya adalah mengonsumsi makanan berbasis sayuran. Meskipun menu ini menyehatkan namun pola makan ini terkendala pemenuhan kebutuhan protein.

Jika Anda berencana menjalani plant-based diet sebaiknya perkaya variasi jenis protein nabati dalam konsumsi harian Anda. Bila memiliki pertanyaan seputar plant-based diet, Anda bisa berkonsultasi pada dokter atau ahli gizi atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care. 

 

Mau tahu informasi seputar nutrisi, makanan dan tips diet lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Selasa, 28 Mei 2024 | 16:47

Garone. S. (2022). Plant-based Protein: The Best, the Worst, and Everything In Between. Available from: https://www.healthline.com/nutrition/plant-based-protein-the-best-the-worst-and-everything-in-between

Manaker, L. (2024). Increasing Plant-Based Protein by Just 3% May Help You Age Healthier. Here's How to Do It. Available from: https://www.verywellhealth.com/plant-protein-increase-healthy-aging-8551138

McManus, K. (2024). What is a plant-based diet and why should you try it?. Available from: https://www.health.harvard.edu/blog/what-is-a-plant-based-diet-and-why-should-you-try-it-2018092614760

Kubala, J. (2023). Whole-Foods, Plant-Based Diet: A Detailed Beginner's Guide. Available from: https://www.healthline.com/nutrition/plant-based-diet-guide

Villines, Z. (2023). Top 15 sources of plant-based protein. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/321474

Ajmera. R. (2023). The 18 Best Protein Sources for Vegans and Vegetarians. Available from: https://www.healthline.com/nutrition/protein-for-vegans-vegetarians