Apakah Buah Kering Baik bagi Kesehatan?

Apakah Buah Kering Baik bagi Kesehatan?
Ilustrasi buah kering. Credit: Freepik

Bagikan :


Mengonsumsi buah kering merupakan salah satu cara untuk mendapatkan manfaat buah-buahan. Untuk menghasilkan buah kering, Anda bisa mengolahnya dengan dehydrator atau mengeringkannya di bawah matahari. Tentunya, proses pengeringan buah akan memengaruhi nutrisi yang terkandung di dalamnya. Lantas, sehatkah mengonsumsi buah kering?

 

Manfaat Buah Kering bagi Kesehatan

Mengonsumsi buah kering merupakan kebiasaan yang sudah berlangsung sejak ribuan tahun silam. Kebiasaan ini berawal dari kebutuhan untuk mengonsumsi buah di luar masa panen, juga sebagai bekal para pedagang Persia dan Arab ketika berlayar keliling dunia berbulan-bulan. Mengeringkan buah merupakan salah satu cara mengawetkan buah sehingga buah dapat dikonsumsi ketika tidak musim atau jauh dari daratan. 

Teknik mengeringkan buah bermacam-macam, salah satu metode tertua membuat buah kering dilakukan dengan menjemur buah di bawah sinar matahari, membaliknya secara berkala untuk memastikan air menguap secara merata.

Di masa modern, buah kering bisa didapatkan dengan cara memanggangnya dalam oven atau menggunakan dehidrator makanan untuk membuang kandungan air dalam buah sehingga menghasilkan buah yang tahan lama, tahan terhadap pembusukan, dan memiliki rasa yang lezat.

Beberapa manfaat mengonsumsi buah kering antara lain:

Sumber tenaga yang baik

Buah segar memiliki kandungan gula alami yang tinggi. Ketika air dihilangkan dalam proses pengeringan buah, hal ini dapat menjadikan buah mengandung tinggi kalori dan gula, termasuk glukosa dan fruktsosa. Kalori tinggi pada buah kering bisa menjadi sumber energi untuk dikonsumsi sehari-hari. 

Akan tetapi, karena buah kering memiliki rasa manis, padat energi, dan mudah dimakan dalam jumlah banyak sekaligus sebaiknya batasi konsumsinya per hari, karena dapat mengakibatkan asupan gula dan kalori berlebih.

Baca Juga: Pilihan Buah yang Kaya Antioksidan

Mengurangi risiko penyakit

Kismis adalah salah satu jenis buah kering yang paling banyak dikonsumsi. Selain kaya serat dan kalium, kismis juga memiliki indeks glikemik rendah sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah. Beberapa manfaat mengonsumsi kismis antara lain:

  • Menurunkan tekanan darah
  • Mengendalikan kadar gula darah
  • Menurunkan penanda peradangan dan kolesterol
  • Memberi rasa kenyang

Manfaat di atas membantu mengurangi risiko diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

Menjaga kesehatan kehamilan dan melancarkan persalinan

Di antara berbagai buah kering, kurma termasuk buah dengan sumber antioksidan paling tinggi. Selain memiliki rasa yang manis, kurma juga merupakan sumber serat, kalium, zat besi yang baik. 

Salah satu manfaat mengonsumsi kurma adalah dapat menjaga kesehatan kehamilan. Mengonsumsi kurma secara teratur selama beberapa minggu terakhir kehamilan dapat membantu memperlancar dilatasi serviks, serta mengurangi kebutuhan untuk induksi persalinan. 

Baca Juga: Buah dan Sayuran yang Kulitnya Bisa Dimakan

 

Tips Mengonsumsi Buah Kering

Sama seperti banyak makanan lainnya, buah kering memiliki manfaat dan kekurangan. Buah kering kaya akan nutrisi sehingga dapat memberi asupan antioksidan dan serat bagi tubuh. Namun di sisi lain, buah kering juga mengandung gula dan kalori tinggi yang dapat menyebabkan masalah diabetes dan keluhan lainnya jika dimakan berlebihan.

Untuk itu sebaiknya konsumsi buah kering dalam jumlah kecil dan dikonsumsi bersamaan dengan makanan bergizi lainnya. Anda bisa mencampurkan buah kering dengan bahan lain seperti kacang-kacangan, biji-bijian, atau taburkan pada pada oatmeal atau yoghurt untuk menambah tekstur dan rasa. 

 

Meskipun mengandung gula tinggi, buah kering tanpa gula tambahan merupakan camilan yang lebih sehat dari makanan olahan lainnya. Jika Anda membutuhkan panduan makan untuk diet atau nutrisi sehari-hari sebaiknya konsultasikan ke ahli gizi atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care. 

 

Mau tahu informasi seputar nutrisi, makanan dan tips diet lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Kamis, 1 Agustus 2024 | 08:05