• Beranda
  • Penyakit
  • Benarkah Tidur dengan Lampu Menyala Bisa Mengganggu Regenerasi Sel Mata?

Benarkah Tidur dengan Lampu Menyala Bisa Mengganggu Regenerasi Sel Mata?

Benarkah Tidur dengan Lampu Menyala Bisa Mengganggu Regenerasi Sel Mata?
Ilustrasi tidur dengan lampu menyala. Credits: Freepik

Bagikan :


Tidur yang berkualitas adalah salah satu kunci penting untuk menjaga kesehatan tubuh, termasuk kesehatan mata. Tidur yang cukup membantu menjaga kelembapan mata, mengurangi risiko mata kering, serta memulihkan ketegangan otot mata yang mungkin terjadi akibat aktivitas harian, seperti menatap layar komputer dalam waktu yang lama.

Untuk menjaga kesehatan mata, disarankan tidur dalam kondisi gelap atau dengan pencahayaan yang minimal. Tidur dengan lampu menyala dapat mengganggu kualitas tidur dan berpotensi memengaruhi proses regenerasi sel mata.

 

Pengaruh Cahaya Terhadap Siklus Tidur

Cahaya memiliki peran besar dalam mengatur ritme sirkadian. Ritme sirkadian mengatur siklus tidur dan bangun dengan mengikuti perubahan cahaya di lingkungan.

Dalam kondisi normal, ketika malam tiba maka intensitas cahaya berkurang. Tubuh bereaksi dengan meningkatkan produksi melatonin yang akan menenangkan sistem saraf dan mempersiapkan tubuh untuk tidur.

Namun, paparan cahaya di malam hari, terutama dari ponsel, komputer, laptop, lampu kamar, atau televisi dapat mengganggu proses ini. Cahaya biru memiliki panjang gelombang yang dapat menekan produksi melatonin lebih kuat. Ini menyebabkan otak mendapatkan sinyal yang salah, seolah-olah hari masih terang sehingga tubuh tetap terjaga lebih lama.

Gangguan ritme sirkadian dan penurunan produksi melatonin akan berdampak negatif pada kualitas tidur. Tidur yang terganggu menyebabkan tubuh tidak mendapatkan cukup waktu untuk memulihkan diri dan menjalankan proses regenerasi sel, termasuk sel-sel di mata.

Baca Juga: Bahaya Paparan Cahaya Biru (Blue Light) dari Gawai untuk Kesehatan

 

Dampak Tidur dengan Lampu Menyala pada Kesehatan Mata

Paparan cahaya saat tidur dapat berdampak pada kesehatan mata, termasuk tidur dengan lampu menyala. Retina yang merupakan lapisan tipis jaringan di belakang mata, sangat sensitif terhadap cahaya.

Sepanjang hari, retina telah terpapar cahaya dan bekerja keras untuk memproses gambar. Sehingga di malam hari atau saat tidur, kondisi gelap memungkinkan retina dan sel-sel di mata beristirahat dan melakukan regenerasi, serta memperbaiki kerusakan sel.

Paparan cahaya saat tidur, terutama cahaya biru, dapat mengganggu proses ini. Ketika mata seharusnya istirahat, paparan cahaya justru memaksa mata untuk tetap aktif, yang dapat mengakibatkan kesulitan tidur dan memperlambat pemulihan sel-sel mata. 

Paparan cahaya saat tidur juga dapat memicu stres oksidatif, di mana radikal bebas terbentuk dan dapat merusak sel-sel, termasuk retina. Ketika tubuh kesulitan menetralkan efek radikal bebas ini, maka risiko kerusakan sel akan meningkat. Jika kondisi ini terus berlangsung, kemungkinan terjadinya masalah serius seperti degenerasi makula, retinopati, dan katarak dapat meningkat.

Baca Juga: Pentingnya Mendapatkan Deep Sleep di Setiap Tidur Malam

 

Tips Meningkatkan Kualitas Tidur dan Kesehatan Mata

Untuk mengurangi risiko gangguan kesehatan mata dan meningkatkan kualitas tidur, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, di antaranya:

  • Mematikan lampu saat tidur dan tidur dalam kondisi gelap
  • Menggunakan lampu tidur yang memiliki cahaya redup, seperti cahaya kuning atau merah yang tidak mengganggu produksi melatonin
  • Membatasi penggunaan perangkat elektronik sebelum tidur
  • Menggunakan tirai berwarna gelap yang dapat menghalangi cahaya dari luar ruangan

 

Meskipun belum ada bukti konklusif yang menunjukkan bahwa tidur dengan lampu menyala secara langsung dapat menyebabkan kerusakan mata permanen, namun risiko kesehatan jangka panjang tetap ada. Dengan tidur dalam kondisi yang gelap, Anda dapat membantu mendukung kesehatan mata dan meningkatkan kualitas tidur Anda.

Memiliki pertanyaan lain terkait kesehatan mata atau masalah tidur? Anda bisa berkonsultasi dengan dokter melalui aplikasi Ai Care yang dapat diunduh di App Store atau Play Store.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Rabu, 23 Oktober 2024 | 12:42