Berbagai Penyebab Nyeri di Vagina

Berbagai Penyebab Nyeri di Vagina
Ilustrasi nyeri di vagina. Credit: Freepik

Bagikan :


Penting bagi wanita untuk memerhatikan kesehatan vagina. Ketika vagina terasa nyeri, Anda perlu mengetahui penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang sesuai. Beberapa penyebab nyeri vagina dapat hilang dengan sendirinya, namun beberapa nyeri disebabkan oleh kondisi medis serius. Artikel berikut akan membahas berbagai penyebab nyeri vagina dan cara penanganannya.

 

Penyebab Nyeri Vagina

Nyeri di sekitar vagina umumnya mencakup nyeri di area luar alat kelamin seperti labia atau nyeri vulva, dan nyeri yang muncul di bagian dalam vagina. 

Nyeri di dalam atau sekitar vagina dapat disebabkan oleh beberapa kemungkinan seperti infeksi, cedera, kondisi kesehatan, menopause, melahirkan, masalah dasar panggul, atau alergi. Biasanya, nyeri vagina akan hilang dengan pengobatan yang tepat. 

Beberapa penyebab nyeri vagina antara lain:

Infeksi

Infeksi pada vagina merupakan salah satu penyebab umum nyeri pada vagina. Infeksi pada vagina dapat disebabkan oleh infeksi menular seksual, infeksi bakteri, dan jamur.

  • Infeksi menular seksual: Penularan penyakit melalui hubungan seksual seperti infeksi chlamydia, gonore, dan herpes genital.
  • Vaginosis bakterialis: Ketidakseimbangan bakteri di vagina yang ditandai dengan keputihan, vagina terasa gatal, panas, aroma vagina tidak sedap, dan rasa tidak nyaman saat berhubungan intim.
  • Infeksi jamur: infeksi jamur yang menyebabkan iritasi pada vagina diikuti dengan gatal, rasa tidak nyaman, dan keputihan abnormal.

Penanganan infeksi di atas meliputi pemberian obat antibakteri, antijamur, menunda hubungan seksual, dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. 

Baca Juga: Muncul Benjolan dalam Vagina, Berbahayakah?

Trauma atau cedera fisik

Cedera fisik pada vagina atau vulva dapat menyebabkan nyeri vagina. Cedera ringan seperti nyeri akibat bercukur juga dapat menyebabkan nyeri di area vulva. Cedera vagina juga dapat disebabkan oleh nyeri akibat robekan vagina saat persalinan. Pada robekan yang serius, dokter perlu menjahit luka tersebut, yang mungkin akan menyebabkan rasa nyeri selama beberapa waktu.

Adenomiosis

Adenomiosis adalah kondisi ketika lapisan rahim, yang dikenal sebagai endometrium, tumbuh dan menyebar ke dalam lapisan otot rahim. Kondisi ini dapat ditandai dengan nyeri panggul, nyeri vagina, dan rasa tidak nyaman saat berhubungan intim. Penanganan yang dapat diberikan antara lain, pemberian kontrasepsi hormonal untuk meredakan gejala dan pengangkatan rahim. 

Endometriosis

Endometriosis terjadi ketika jaringan yang mirip dengan dinding rahim tumbuh di area selain rahim seperti dubur, panggul, dan perut. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri panggul, nyeri vagina, dan vulva. Gejala yang dapat muncul antara lain, nyeri menstruasi, nyeri saat berhubungan intim, nyeri buang air kecil, kelelahan, mual, dan risiko infertilitas

Penanganan endometriosis bisa dilakukan dengan terapi hormon, pemberian obat antinyeri, dan pengangkatan jaringan yang menebal. 

Baca Juga: Pilihan Makanan untuk Menjaga Kesehatan Vagina

Vagina kering

Vagina kering merupakan salah satu penyebab nyeri vagina selama dan setelah berhubungan intim. Vagina kering bisa disebabkan oleh rendahnya produksi estrogen akibat kontrasepsi hormonal dan perimenopause. Kekeringan vagina juga dapat disebabkan oleh konsumsi obat-obatan tertentu seperti obat alergi. Penanganan vagina kering bisa dilakukan dengan pemberian obat-obatan hormonal. 

Vulvodynia dan vaginismus

Vulvodynia adalah bengkak dan nyeri kronis yang terjadi pada vulva, vagina, atau keduanya. Sedangkan, vaginismus adalah nyeri vagina yang ditandai dengan rasa nyeri ketika penetrasi atau ketika Anda memasukkan tampon. Belum diketahui penyebab pasti vulvodynia dan vaginismus, tapi para ahli menduga hal ini disebabkan oleh berbagai kondisi seperti:

  • Respons abnormal terhadap infeksi atau trauma
  • Alergi terhadap bahan kimia
  • Perubahan hormon
  • Obat-obatan
  • Stres atau kecemasan

Kista Bartholin

Kelenjar Bartholin berada di vulva dan berfungsi untuk melumasinya. Ketika kelenjar ini tersumbat, hal ini dapat menyebabkan nyeri. Kista Bartholin dapat membesar selama beberapa hari sebelum menghilang atau pecah. Penanganan kista Bartholin bisa dilakukan dengan sitz bath, insisi, dan pemberian antibiotik. 

 

Nyeri vagina dan vulva bisa disebabkan oleh banyak hal. Beberapa nyeri bukan merupakan kondisi serius dan akan hilang dengan sendirinya. Namun pada beberapa kasus nyeri vagina dan vulva yang tidak segera mereda sebaiknya segera periksakan ke dokter. Anda juga dapat memanfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store dan Play Store. 

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Jumat, 18 Oktober 2024 | 12:56