Adenomiosis

Adenomiosis
Kenali gejala dari penyakit adenomiosis

Bagikan :


Definisi

Adenomiosis adalah kondisi ketika lapisan terdalam rahim (endometrium) tumbuh dan menyebar ke bagian dinding rahim yang berisi jaringan otot (miometrium). Rahim wanita terdiri dari tiga lapisan berbeda yang bila diurutkan dari bagian paling luar, tiga struktur ini bernama:

  • Perimetrium, lapisan terluar yang berperan dalam memproduksi cairan pelumas untuk mengurangi tegangan, serta melapisi beberapa organ panggul.
  • Miometrium, lapisan kedua rahim yang terdiri dari otot polos dan berperan dalam kontraksi rahim.
  • Endometrium, lapisan terdalam rahim, umumnya menebal ketika siklus menstruasi.

Adenomiosis dapat menyebabkan rahim membesar dan menebal. Kondisi adenomiosis dapat menyebabkan sensasi kram perut yang mirip seperti keluhan yang muncul sebelum menstruasi, kembung, serta perdarahan yang banyak saat menstruasi.

Adenomiosis merupakan kondisi yang sering terjadi pada wanita usia 40 hingga 50 tahun, namun tidak menutup kemungkinan wanita usia muda juga mengalaminya. Walaupun adenomiosis termasuk kondisi yang jinak dan tidak mengancam nyawa, nyeri dan perdarahan yang terjadi dapat memberikan dampak buruk terhadap kualitas hidup seorang wanita.

Diestimasikan ada sekitar 20% hingga 65% wanita di seluruh dunia yang menderita adenomiosis. Meskipun banyak juga wanita yang tidak menyadari bahwa mereka menderita adenomiosis karena tidak semua kasus adenomiosis menimbulkan keluhan.

 

Penyebab

Hingga saat ini, penyebab pasti dari adenomiosis masih belum diketahui. Beberapa studi dan penelitian menyebutkan bahwa adenomiosis diduga terpicu karena ketidakseimbangan berbagai hormon seperti:

  • Estrogen, kelompok hormon yang berperan penting dalam perkembangan reproduksi dan fungsi seksual perempuan.
  • Progesteron, hormon yang berperan dalam siklus menstruasi dan untuk menjaga stadium awal kehamilan.
  • Prolaktin, hormon ini memiliki peran pada produksi ASI dan perkembangan jaringan payudara.
  • Follicle stimulating hormone (FSH), hormon yang berfungsi dalam pertumbuhan dan perkembangan proses reproduksi tubuh.

 

Faktor risiko

Karena penyebab pasti dari adenomiosis masih belum diketahui dan diduga berhubungan dengan ketidakseimbangan hormon, faktor yang diperkirakan bisa meningkatkan risiko terjadinya adenomiosis adalah:

  • Sudah pernah hamil atau melahirkan sebelumnya
  • Obesitas
  • Merokok
  • Usia 35 hingga 50 tahun
  • Konsumsi alkohol
  • Riwayat adenomiosis di keluarga
  • Riwayat operasi pada rahim
    • Operasi caesar
    • Dilatasi dan kuretase, prosedur melebarkan leher rahim agar lapisan endometrium bisa diambil dengan kuret
  • Penggunaan pil kontrasepsi
  • Siklus menstruasi yang pendek
  • Menarke (menstruasi pertama) terjadi di usia yang lebih dini

 

Gejala

Terkadang, adenomiosis tidak menimbulkan gejala apapun, sehingga penderitanya tidak menyadari bahwa mereka memiliki adenomiosis.  Diperkirakan sampai 33% wanita yang memiliki adenomiosis tidak bergejala. Bila timbul keluhan, berikut gejala yang bisa muncul akibat adenomiosis, yaitu:

  • Menstruasi yang panjang dan deras
  • Nyeri yang tajam seperti tertusuk pisau
  • Kram dan nyeri perut hebat saat siklus haid
  • Nyeri panggul 
  • Nyeri saat berhubungan seksual 
  • Peningkatan tekanan dalam perut, sehingga perut terasa kembung dan penuh

Keluhan perdarahan yang lama dan deras saat menstruasi diduga terjadi karena kombinasi berbagai faktor seperti:

  • Peningkatan luas permukaan lapisan endometrium rahim
  • Peningkatan vaskularisasi (pembentukan pembuluh darah)
  • Kontraksi rahim yang tidak normal
  • Peningkatan hormon prostaglandin dan estrogen 

 

Diagnosis

Wawancara Medis dan Pemeriksaan Fisik

Dokter umumnya akan bertanya mengenai:

  • Keluhan seperti adanya nyeri pada perut bagian bawah dan keluhan di bagian reproduksi
  • Riwayat menstruasi
  • Riwayat penyakit terdahulu
  • Riwayat penyakit keluarga
  • Riwayat operasi sebelumnya
  • Adanya penggunaan KB

Dokter dan tenaga medis akan memeriksa tanda vital pasien seperti tekanan darah, laju nafas, nadi, dan suhu tubuh. Kemudian dokter akan melakukan pemeriksaan lokal pada bagian vagina untuk melihat bila terdapat perdarahan atau benjolan pada struktur reproduksi. Selain itu, dokter juga memeriksa bila ada perubahan bentuk rahim.

 

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang dapat membantu menegakkan diagnosis. Jenis pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah:

  • USG panggul
  • Sonohisterografi atau USG rahim
  • MRI rahim
  • Biopsi sampel jaringan rahim

Biopsi sendiri merupakan pemeriksaan penunjang yang paling direkomendasikan untuk melihat adanya adenomiosis. Biopsi dilakukan dengan mengambil sedikit jaringan rahim untuk dilihat di bawah mikroskop oleh dokter spesialis patologi anatomi. Untuk pemeriksaan penunjang lain, umumnya dilakukan sesuai dengan indikasi dari dokter spesialis kandungan yang memeriksa.

Karena gejalanya mirip, seringkali adenomiosis terdiagnosis sebagai fibroid rahim. Namun, kedua kondisinya tidak sama. Fibroid rahim adalah tumor jinak yang tumbuh di dinding rahim. Sementara adenomiosis berasal dari lapisan dinding rahim terdalam yang meluas ke lapisan rahim lainnya.

 

Tata Laksana

Penanganan adenomiosis bergantung dengan gejala dan derajat keparahannya. Untuk keluhan seperti nyeri ringan, Anda dapat menggunakan obat antinyeri yang bisa dibeli tanpa resep seperti parasetamol, serta menggunakan bantalan hangat untuk membantu mengurangi rasa nyeri. Bila keluhan sudah berlangsung lama, ada pilihan pengobatan seperti berikut:

  • Obat antinyeri

Dokter akan memberikan obat antinyeri yang sesuai bila keluhan nyeri Anda tidak kunjung hilang dengan obat golongan bebas yang dijual bebas. Biasanya obat akan disarankan untuk dikonsumsi satu hingga dua hari sebelum menstruasi, dan dilanjutkan hingga beberapa hari pertama menstruasi.

  • Terapi hormon

Gejala seperti menstruasi yang sangat nyeri dan deras dapat dikontrol dengan terapi hormon seperti KB spiral yang mengeluarkan hormon levonogestrel dan pil KB. Semua harus dilakukan di bawah pengawasan dokter spesialis kandungan.

  • Embolisasi pembuluh darah arteri rahim

Tindakan ini dilakukan untuk membantu mengecilkan pembuluh darah sehingga aliran darah yang mengalir ke adenomiosis akan berkurang. Ukuran adenomiosis pun akan mengecil dan keluhan bisa berkurang.

  • Ablasi endometrium

Tindakan ini akan menghancurkan lapisan rahim yang memiliki adenomiosis. Tindakan ini efektif hanya bila adenomiosis belum menyebar terlalu dalam ke bagian miometrium.

  • High Intensity Focused Ultrasound (HIFU)

Dengan alat ultrasound khusus, tindakan ini akan menghancurkan jaringan endometrium.

  • Histerektomi

Prosedur ini adalah tindakan pengangkatan rahim dan merupakan pilihan terakhir. Histerektomi dapat menjadi pilihan bila perdarahan tidak kunjung berhenti dan membaik. Pasien juga harus menyetujui bahwa setelah prosedur ini, ke depannya pasien tidak akan mengalami menstruasi dan tidak bisa mengandung secara permanen.

 

Komplikasi

Adenomiosis memiliki beberapa komplikasi yang bisa terjadi, di antaranya:

  • Perdarahan yang sangat banyak bisa menimbulkan keluhan kelelahan dan anemia.
  • Kesulitan untuk memiliki kehamilan lagi, namun hal ini masih perlu diteliti lebih lanjut.
  • Bila adenomiosis terjadi pada kondisi kehamilan, maka dapat terjadi komplikasi seperti keguguran dan persalinan prematur.

 

Pencegahan

Karena penyebabnya yang masih belum diketahui secara pasti, sampai saat ini belum ada cara khusus untuk mencegah adenomiosis. Namun, anda dapat mencari tahu gejala adenomiosis agar kedepannya bila ada gejala yang mengarah kesana, anda sudah mengetahui informasi mengenai penyakit tersebut. Melakukan pemeriksaan kandungan rutin juga salah satu hal yang dapat dilakukan sebagai antisipasi terhadap adenomiosis.

Selain hal tersebut, disarankan anda juga melakukan pola hidup sehat seperti:

  • Makan makanan bergizi seimbang agar berat badan terjaga
  • Memenuhi kebutuhan cairan
  • Hindari rokok dan alkohol
  • Tidur 7–8 jam sehari

Hal ini membantu menjaga kesehatan tubuh sehingga diharapkan dapat mengurangi kemungkinan terkena penyakit seperti adenomiosis.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Bila kondisi Anda tidak kunjung membaik karena nyeri yang tidak kunjung hilang atau perdarahan yang tak kunjung berhenti di luar siklus menstruasi dan menyebabkan Anda:

  • Lemas
  • Pucat
  • Kulit dingin
  • Nyeri perut bagian bawah yang tidak membaik dengan obat pengurang rasa nyeri

Segera ke dokter atau kunjungi instalasi gawat darurat untuk mendapatkan pertolongan pertama bila mengalami hal-hal di atas.

Namun bila kondisi anda stabil dan anda mengalami nyeri yang tak kunjung membaik maka anda dapat ke poliklinik dan bertemu dengan dokter spesialis kandungan terdekat untuk berobat jalan. Nantinya dokter spesialis kandungan yang akan menentukan tatalaksana dan terapi yang tepat untuk kasus adenomiosis yang anda alami.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Lovira Ai Care
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Sabtu, 15 April 2023 | 19:15

Cleveland Clinic - Adenomyosis. (2020). Retrieved 6 August 2022, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/14167-adenomyosis

Gunther, R., & Walker, C. (2021). Adenomyosis. Retrieved 6 August 2022, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK539868/

WebMD - What is Adenomyosis? (2020). Retrieved 6 August 2022, from https://www.webmd.com/women/guide/adenomyosis-symptoms-causes-treatments