Seks adalah salah satu kebutuhan biologis manusia. Jika dilakukan dengan benar, seks dapat memberi manfaat bagi kesehatan. Namun, perilaku seks yang berbahaya justru dapat membahayakan kesehatan. Apa saja yang termasuk perilaku seks berisiko?
Jenis-Jenis Perilaku Seks Berisiko dan Bahayanya
Perilaku seks berisiko adalah aktivitas seksual yang dapat meningkatkan risiko infeksi penyakit menular seksual. Beberapa penyakit menular seksual yang dapat ditularkan melalui aktivitas seksual berisiko di antaranya sifilis, infeksi HIV/AIDS, klamidia, kutil kelamin, herpes kelamin, hepatitis, dan gonorrhoea.
Selain penyakit menular seksual, perilaku seks berisiko juga dapat menyebabkan terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan. Kehamilan ini dapat memengaruhi fisik dan psikologis perempuan yang secara tidak langsung dapat menyebabkan depresi dan peningkatan aborsi ilegal.
1. Berhubungan Seks Tanpa Kondom
Berhubungan seks tanpa kondom adalah melakukan hubungan seks, baik seks melalui vagina maupun anal tanpa menggunakan kondom. Perilaku seks ini dapat meningkatkan risiko terkena infeksi HIV atau penyakit menular seksual lainnya akibat pertukaran darah atau cairan semen saat berhubungan seks.
Apabila pasangan Anda tanpa disadari terinfeksi HIV atau memiliki penyakit menular seksual lainnya maka pasangan Anda dapat menularkan virus atau infeksi tersebut pada Anda. Karenanya, untuk meminimalisir risiko, sebaiknya gunakan kondom ketika berhubungan seks.
2. Berganti-ganti Pasangan Seks
Kebiasaan berganti-ganti pasangan seks dapat meningkatkan risiko Anda terpapar virus penyebab infeksi penyakit menular seksual. Semakin sering Anda berganti-ganti pasangan seksual maka risiko terinfeksi juga akan semakin meningkat. Terlebih jika Anda dan pasangan seks Anda tidak pernah melakukan pemeriksaan kesehatan seksual.
3. Seks Anal
Seks anal adalah aktivitas seksual yang dilakukan di sekitar area anus. Aktivitas seksual ini merupakan aktivitas seksual berisiko baik bagi pria maupun wanita. Melakukan seks anal dapat meningkatkan risiko penyebaran infeksi HIV dan penularan penyakit menular seksual.
Pasalnya, anatomi anus jauh lebih tipis dari vagina sehingga menyebabkan area ini lebih mudah terluka dan rentan mengalami infeksi. Sebaiknya hindari melakukan seks anal karena kotoran di anus juga rentan memicu infeksi serius.
4. Seks dan Narkoba
Berhubungan seks dengan memakai narkoba dapat meningkatkan risiko tertular HIV. Jika pemakai narkoba menggunakan jarum suntik secara bergantian dengan pengidap HIV maka ia dapat menularkan virus tersebut saat berhubungan seksual. Penularan HIV juga bisa terjadi ketika Anda berciuman dengan pengidap HIV yang memiliki luka di bibir atau sariawan.
Untuk meminimalisir risiko, sebaiknya pertimbangkan kembali sebelum berhubungan seks dengan pengguna narkoba atau orang asing. Selalu gunakan kondom dan lakukan pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui kondisi kesehatan Anda.
5. Seks Berbayar
Berhubungan seks dengan tuna susila juga meningkatkan risiko tertular penyakit menular seksual. Biasanya para tuna susila bersedia melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan bayaran lebih atau menggunakan alkohol dan narkoba. Sementara itu, riwayat kesehatan tuna susila sering kali tidak diketahui secara pasti.
Untuk mencegah risiko penyakit, sebaiknya berhenti menggunakan jasa tuna susila. Bila Anda pernah melakukannya, sebaiknya segera periksakan kesehatan seksual meskipun Anda berhubungan seks menggunakan kondom.
Perilaku seks berisiko masih banyak dijumpai di masyarakat. Apabila Anda pernah melakukan salah satu dari aktivitas tersebut sebaiknya segera lakukan pemeriksaan kesehatan.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina