Brand/Nama Lain
Merk dagang yang mengandung bevacizumab di Indonesia hingga saat ini adalah Avastin, Bevaas, dan Mvasi.
Cara Kerja
Bevacizumab merupakan antibodi monoklonal rekombinan, sejenis antibodi yang dibuat di laboratorium dan hanya bisa terikat dengan antigen yang dikenali antibodi tersebut. Bevacizumab akan mencegah interaksi faktor pertumbuhan endotel vaskular (VEGF), sehingga pembentukan pembuluh darah tumor baru terhambat. Tumor dapat membuat pembuluh darah baru untuk memberikan sel tumor lingkungan penuh oksigen dan nutrisi untuk pertumbuhan sel tumor. Dengan menghambat mekanisme ini, bevacizumab dapat menghambat pertumbuhan sel tumor.
Indikasi
Bevacizumab merupakan obat yang biasa dimanfaatkan untuk menangani kasus keganasan atau kanker stadium lanjut maupun stadium akhir, seperti:
- Kanker payudara stadium metastasis yang sudah meluas ke organ lain
- Kanker paru non-small cell
- Kanker sel ginjal stadium lanjut dan metastasis
- Kanker usus besar (kolorektal) metastasis
- Kanker serviks (leher rahim)
- Glioblastoma (kanker di otak)
Kontraindikasi
Walaupun tidak ada kontraindikasi, pemberian obat ini diperlukan perhatian khusus pada kelompok orang tertentu, yaitu:
- Ibu hamil dan menyusui
- Lansia yang berusia >65 tahun
- Bila terdapat krisis hipertensi (peningkatan tekanan darah yang berisiko mengalami komplikasi organ) pemberian obat harus dihentikan
- Memiliki penyakit kardiovaskular atau hipertensi sebelumnya
- Diabetes, dll.
Efek Samping
Efek samping umumnya jarang terjadi. Meskipun demikian, ada beberapa efek samping yang mungkin terjadi, misalnya:
- Mudah lelah
- Penurunan nafsu makan
- Masalah saluran cerna
- Sulit buang air besar
- Diare
- Sakit perut
- Gangguan pergerakan usus (ileus)
- Tekanan darah tinggi
- Sakit kepala
- Kulit kering
- Sariawan
- Nyeri atau kelemahan otot
Sediaan
Beberapa sediaan bevacizumab yang dapat ditemukan hingga saat ini adalah vial cairan injeksi.
Dosis
Obat ini hanya diberikan pada pasien dewasa. Tergantung jenis kankernya, pemberian dan dosis obat bervariasi. Dosis lazimnya 5 mg/kgBB yang diberikan setiap 14 hari atau 21 hari melalui infus pembuluh darah vena. Dosis yang diberikan sekitar 5 - 15 mg/kgBB tergantung jenis dan stadium kanker. Pemberian obat juga tergantung toleransi pasien terhadap obat.
Keamanan
Kehamilan:
Termasuk FDA Kategori N (belum diketahui dengan jelas mengenai risiko berbahaya pada janin) sehingga perlu dikonsultasikan terlebih dahulu pada dokter dalam penggunaannya agar dapat diawasi.
Interaksi Obat
Obat Klozapine
Penggunaan bersamaan obat bevacizumab dengan obat antipsikotik klozapine yang digunakan pada pasien skizofrenia, berpotensi meningkatkan risiko kejadian agranulositosis (penurunan kadar sel darah putih granulosit yang berat). Oleh karena itu, penggunaan obat yang bersamaan dengan bevacizumab perlu diawasi oleh dokter untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan.
Mau tahu informasi seputar obat-obatan lainnya, cek di sini ya!
- dr Hanifa Rahma