Brand
Cefotiam HCL, Aspil-1, Cefotix, Cefradol.
Cara Kerja
Cefotiam adalah antibiotik beta-laktam golongan sefalosporin generasi ketiga. Obat ini bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan sel bakteri.
Indikasi
- Mengobati berbagai infeksi berat yang disebabkan oleh bakteri.
- Mencegah infeksi setelah prosedur Tindakan operasi / pembedahan.
Kontraindikasi
Riwayat alergi cefotiam atau antibiotik golongan sefalosporin lainnya.
Efek Samping
- Mual, muntah, diare; reaksi hipersensitivitas / alergi; nefrotoksisitas (merusak ginjal), kejang, merusak sistem saraf pusat (toksik terhadap sistem saraf pusat), gangguan fungsi hati; gangguan sel darah; nyeri di tempat suntikan (suntikan melalui otot).
- Berpotensi fatal: kolitis pseudomembran (peradangan usus besar yang terkait dengan pertumbuhan berlebihan dari bakteri Clostridium difficile akibat penggunaan antibiotik jangka Panjang).
Sediaan
Cefotiam tersedia dalam bentuk obat suntik / injeksi.
Dosis
Dosis maksimal hingga 6 gram per hari. Suntikan diberikan melalui otot (intramuskular) atau pembuluh darah (intravena) per hari dalam dosis terbagi sesuai dengan tingkat keparahan infeksi pasien. Pada pasien dengan penurunan / gangguan fungsi ginjal, penurunan / penyesuaian dosis obat mungkin diperlukan.
Keamanan
- Hati-hati memberikan obat ini pada pasien dengan riwayat alergi terhadap antibiotik penisilin;
- Hati-hati memberikan obat ini pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal;
- Hati-hati memberikan obat ini pada pasien yang memiliki riwayat penyakit porfiria (gangguan akibat penumpukan bahan kimia tertentu yang terkait dengan protein sel darah merah).
- Pantau status ginjal dan hematologi (pemeriksaan darah rutin/lengkap) pasien secara teratur selama menggunakan obat ini.
- Dapat menyebabkan perdarahan (kondisi ini bersifat reversible / dapat membaik (kembali normal) dengan pemberian vitamin K).
- Selama kehamilan, obat ini harus digunakan hanya jika benar-benar dibutuhkan. Diskusikan risiko dan manfaatnya dengan dokter Anda.
- Tidak diketahui apakah obat ini dikeluarkan melalui ASI. Konsultasikan dengan dokter Anda sebelum menyusui.
Interaksi Obat
- Dapat meningkatkan risiko efek samping seperti perdarahan jika diberikan dengan obat antikoagulan (pengencer darah).
- Dapat meningkatkan kadar obat cefotiam dalam darah jika diberikan dengan obat probenesid (obat untuk menurunkan kadar asam urat).
Mau tahu informasi seputar obat-obatan lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Anita Larasati Priyono