Cefotiam

Kategori Obat


Infeksi
Obat Keras

ADS

287 x 220

Bagikan :


Brand

Cefotiam HCL, Aspil-1, Cefotix, Cefradol.

 

Cara Kerja

Cefotiam adalah antibiotik beta-laktam golongan sefalosporin generasi ketiga. Obat ini bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan sel bakteri.

 

Indikasi

  • Mengobati berbagai infeksi berat yang disebabkan oleh bakteri.
  • Mencegah infeksi setelah prosedur Tindakan operasi / pembedahan.

 

Kontraindikasi

Riwayat alergi cefotiam atau antibiotik golongan sefalosporin lainnya.

 

Efek Samping

  • Mual, muntah, diare; reaksi hipersensitivitas / alergi; nefrotoksisitas (merusak ginjal), kejang, merusak sistem saraf pusat (toksik terhadap sistem saraf pusat), gangguan fungsi hati; gangguan sel darah; nyeri di tempat suntikan (suntikan melalui otot).
  • Berpotensi fatal: kolitis pseudomembran (peradangan usus besar yang terkait dengan pertumbuhan berlebihan dari bakteri Clostridium difficile akibat penggunaan antibiotik jangka Panjang).

 

Sediaan

Cefotiam tersedia dalam bentuk obat suntik / injeksi.

 

Dosis

Dosis maksimal hingga 6 gram per hari. Suntikan diberikan melalui otot (intramuskular) atau pembuluh darah (intravena) per hari dalam dosis terbagi sesuai dengan tingkat keparahan infeksi pasien. Pada pasien dengan penurunan / gangguan fungsi ginjal, penurunan / penyesuaian dosis obat mungkin diperlukan.

 

Keamanan

  • Hati-hati memberikan obat ini pada pasien dengan riwayat alergi terhadap antibiotik penisilin;
  • Hati-hati memberikan obat ini pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal;
  • Hati-hati memberikan obat ini pada pasien yang memiliki riwayat penyakit porfiria (gangguan akibat penumpukan bahan kimia tertentu yang terkait dengan protein sel darah merah).
  • Pantau status ginjal dan hematologi (pemeriksaan darah rutin/lengkap) pasien secara teratur selama menggunakan obat ini.
  • Dapat menyebabkan perdarahan (kondisi ini bersifat reversible / dapat membaik (kembali normal) dengan pemberian vitamin K).
  • Selama kehamilan, obat ini harus digunakan hanya jika benar-benar dibutuhkan. Diskusikan risiko dan manfaatnya dengan dokter Anda.
  • Tidak diketahui apakah obat ini dikeluarkan melalui ASI. Konsultasikan dengan dokter Anda sebelum menyusui.

 

Interaksi Obat

  • Dapat meningkatkan risiko efek samping seperti perdarahan jika diberikan dengan obat antikoagulan (pengencer darah).
  • Dapat meningkatkan kadar obat cefotiam dalam darah jika diberikan dengan obat probenesid (obat untuk menurunkan kadar asam urat).

 

Mau tahu informasi seputar obat-obatan lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr David Wiliam
Editor :
  • dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 13:50

BPOM RI. Cefotiam. cekbpom.pom.go.id. Retrieved 7 May 2022, from https://cekbpom.pom.go.id//home/produk/69bhknndt7v4km8sdutf8ashf5/all/row/10/page/1/order/4/DESC/search/5/Cefotiam

MIMS Indonesia. Cefotiam. Mims.com. Retrieved 7 May 2022, from https://www.mims.com/indonesia/drug/info/cefotiam?mtype=generic

Drug Bank. Cefotiam. Drugbank.com. Retrieved 7 May 2022, from https://go.drugbank.com/drugs/DB00229