Brand/nama lain
Baycuten-N, Bernesten, Beytuce, Candacort, Candazole, Canesten, Cotristen, Fungiderm, Dermifar, Erphamazol, Heltiskin, Katisiline.
Cara Kerja
Clotrimazole merupakan obat antijamur yang bekerja dengan cara merusak dinding pertahanan pada sel jamur. Hal ini terjadi melalui proses hambatan dari pembentukan bahan ergosterol yang menjadi pondasi bagi sel jamur. Oleh karena terjadi gangguan pada sel jamur, maka pertumbuhan jamur menjadi terhambat dan akhirnya sel jamur mengalami kematian.
Indikasi
Obat ini digunakan pada kondisi medis berupa:
- Infeksi jamur di kulit, misalnya panu, kurap
- Infeksi jamur pada saluran telinga bagian luar (otitis eksterna)
- Infeksi jamur pada organ kewanitaan, misalnya kandidiasis atau trikomoniasis vaginalis
Kontraindikasi
Kontraindikasi penggunaan clotrimazole berupa riwayat hipersenstivitas atau alergi terhadap klotrimazol. Reaksi yang dapat muncul berupa biduran atau bengkak pada kelopak mata.
Efek Samping
Efek samping umumnya jarang terjadi. Meskipun demikian, ada beberapa efek samping yang mungkin terjadi, misalnya rasa sensasi terbakar pada area setempat, biduran, muncul lenting-lenting, gatal, kulit terkelupas, kemerahan, bengkak, nyeri, atau tanda iritasi lainnya.
Sediaan
Beberapa sediaan clotrimazole yang dapat ditemukan hingga saat ini adalah sebagai berikut:
- Krim
- Tablet vagina (sediaan ini termasuk golongan obat keras)
Dosis
Dosis dewasa:
- Sediaan krim:
Krim dioleskan pada area yang mengalami infeksi jamur sebanyak 2 – 3 kali per hari selama 2 minggu setelah kelainan kulit tampak menyembuh. Untuk menggunakannya, keluarkan produk clotrimazole sebanyak 1 ruas ujung jari atau secukupnya sesuai kebutuhan, kemudian dioleskan di area yang diinginkan.
- Sediaan tablet vagina
2 tablet vagina 100 mg dimasukkan ke dalam vagina, selama 3 hari berturut-turut. Disarankan digunakan sesaat sebelum tidur malam.
Dosis anak:
- Sediaan krim
Dosis dan cara penggunaan sama seperti dosis dewasa.
Keamanan
Kehamilan:
Termasuk FDA Kategori B (penelitian pada hewan tidak menunjukkan adanya kelainan pada janin dan belum ada penelitian yang cukup dan terkontrol dengan baik pada ibu hamil) sehingga penggunaannya perlu dipertimbangkan dan cenderung aman pada ibu hamil.
Interaksi Obat
Obat-obatan oles lainnya misalnya tacrolimus, penggunaan obat oles bersamaan antara klotrimazol dan tacrolimus dapat menyebabkan peningkatan kadar dari tacrolimus. Hal ini membuat risiko efek samping dari tacrolimus meningkat.
- dr Hanifa Rahma