Brand/Nama Lain
Merek dagang dari obat ini adalah Desirette dan Cerazet.
Cara Kerja
Desogestrel adalah obat yang berisi hormon progestogen sintetis. Desogestrel bekerja dengan menghambat terjadinya ovulasi (pelepasan sel telur yang matang dari indung telur). Selain itu, obat ini juga dapat meningkat kekentalan dan produksi lendir serviks sehingga menyulitkan sel sperma masuk ke dalam rahim.
Indikasi
Desogestrel termasuk jenis pil kontrasepsi (pil KB) yang digunakan untuk menghindari terjadinya kehamilan pada orang yang ingin menjarakkan kehamilan.
Kontraindikasi
Terdapat beberapa kondisi medis yang membuat seseorang tidak dapat menggunakan obat ini, yaitu:
- Memiliki alergi berat terhadap komponen obat ini.
- Sedang hamil atau curiga.
- Menderita penyakit sumbatan pembuluh darah vena yang aktif.
- Memiliki riwayat gangguan hati atau sedang menderita gangguan hati.
- Mengalami perdarahan pada vagina yang belum diketahui penyebabnya.
Efek Samping
Terdapat beberapa efek samping yang bisa timbul setelah menggukan obat ini, yaitu:
- Berjerawat
- Mual dan muntah
- Kelelahan
- Nyeri kepala
- Peningkatan berat badan
- Perubahan suasana hati
- Nyeri payudara
- Perubahan pada menstruasi
- Penurunan gairah seksual
Selain itu, obat ini juga dapat menimbulkan efek samping yang serius seperti:
- Peningkatan tekanan darah (hipertensi).
- Adanya bekuan darah pada pembuluh darah balik (DVT).
- Kista ovarium.
- Perdarahan.
Sediaan
Obat ini tersedia dalam bentuk tablet selaput 75 mcg (mikrogram).
Dosis
Dosis obat 1 kali sehari 75 mcg. Penggunaan obat dimulai dari hari pertama siklus menstruasi dan diminum setiap hari bergantung dengan jumlah tablet obat yang tersedia dalam kemasan (21 tablet atau 28 tablet). Obat harus diminum pada waktu yang sama setiap harinya dan tidak boleh telat atau lupa meminum obat.
Keamanan
Obat ini jangan digunakan saat hamil karena bisa memberikan dampak yang buruk pada janin. Desogestrel harus dikonsumsi sesuai anjuran dokter. Penggunaan obat dalam dosis tinggi kemungkinan bisa meningkatkan terjadinya efek maskulinisasi pada janin. Obat ini tidak mempengaruhi produksi ASI, namun obat ini dapat masuk ke dalam ASI dalam jumlah sedikit. Keamanan obat ini terhadap bayi selama menyusui belum diketehui.
Interaksi Obat
- Efektivitas obat dapat menurun jika digunakan dengan obat:
- Antikejang (barbiturat, carbamazepine, phenytoin, topiramat, felbamate, oxcarbazepin)
- Antijamur griseovulfin
- Antituberkulosis rifampisin
- Antivirus efevirenz
- Antibiotik rifabutin
- Dapat menurunkan kadar obat-obatan berikut dalam darah bila digunakan bersama desogestrel, yaitu:
- Antijamur ketokonazole
- Antibiotik eritromisin
- Obat jantung diltiazem
- Memengaruhi kadar desogestrel dalam darah bila digunakan dengan obat:
- Antiretroviral ritonavir
- Antivirus hepatitis boceprevir
- Antivirus nevirapine
Mau tahu informasi seputar obat-obatan lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma
Desogestrel – Mims Indonesia. (2022). Retrieved 22 July 2022, from https://www.mims.com/indonesia/drug/info/desogestrel?mtype=generic
Desogestrel – BPOM. (2021). Retrieved 22 July 2022, From https://pionas.pom.go.id/nama-generic/desogestrel
Cerazette – BPOM. (2021). Retrieved 22 July 2022, From https://pionas.pom.go.id/sites/default/files/obat_baru/Cerazette%20Tablet%20salut%20selaput%2075%20mcg_Desogestrel_DKI0864802517A1_2017.pdf
The Progestogen-Only Pil – NHSUK. (2021). Retrieved 22 July 2022, From https://www.nhs.uk/conditions/contraception/the-pill-progestogen-only/
Desogestrel and Ethinyl Estradiol (Oral Route) – Mayoclinic. (2021). Retrieved 22 July 2022, From https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/desogestrel-and-ethinyl-estradiol-oral-route/side-effects/drg-20061362?p=1