Erdosteine

Erdosteine juga bisa diberikan untuk mengatasi keluhan produksi dahak atau mukus berlebihan pada penyakit saluran napas kronis.

Bagikan :


Brand/Nama Lain

Bricox, Dosivec, Edopect, Edotin, Erdobat, Erdomex, Erdosteine Simex, Ermuc, Ertusin, Ethiros, Fudostin, Lactrin, Mucotein, Muctrien, Pharmatein, Rindovect, Recustein, Sancostein, Vectrine, Vestein, Vostrin.

 

Cara Kerja

Erdosteine adalah obat batuk yang termasuk ke dalam golongan mukolitik. Obat mukolitik bekerja dengan cara mengencerkan dahak, sehingga dahak menjadi lebih mudah dikeluarkan dari saluran napas. Erdosteine juga diketahui bekerja sebagai antioksidan, memiliki efek anti peradangan serta anti infeksi, sehingga bermanfaat untuk penyakit bronkitis kronis.

Bronkitis kronis ditandai dengan adanya peradangan dan penumpukan dahak pada saluran napas yang sudah berlangsung lama, sehingga proses pernapasan menjadi lebih sulit. Dengan efek yang dimilikinya, obat ini dapat meredakan gejala batuk berdahak dan sulit bernapas yang disebabkan penyakit bronkitis kronis.

Anda bisa membaca lebih jauh mengenai bronkitis pada artikel ini: Bronkitis - Definisi, Penyebab, dan Faktor Risiko

 

Indikasi

Obat ini digunakan untuk meredakan gejala batuk berdahak dan episode akut atau perburukan keluhan dari bronkitis kronis pada orang dewasa. Erdosteine juga bisa diberikan untuk mengatasi keluhan produksi dahak atau mukus yang berlebihan pada penyakit saluran napas kronis.

 

Kontraindikasi

Erdosteine tidak boleh diberikan pada individu dengan kondisi berikut:

  • Memiliki alergi atau hipersensitivitas terhadap obat ini.
  • Pasien gangguan ginjal dengan bersihan kreatinin <25 mL/menit. Bersihan kreatinin adalah salah satu ukuran yang dipakai untuk mengukur fungsi ginjal.
  • Memiliki gangguan hati berat.
  • Pasien dengan tukak atau perlukaan pada lambung.
  • Anak-anak yang berusia kurang dari dua tahun.

Anda bisa membaca lebih jauh mengenai pemeriksaan kreatinin di sini: Kreatinin Darah - Definisi, Indikasi, dan Prosedur Pemeriksaan

 

Efek Samping

Berbagai efek samping dapat terjadi setelah mengonsumsi obat ini, namun tidak semua orang mengalaminya. Efek samping yang mungkin terjadi adalah:

  • Keluhan pencernaan seperti mual, diare atau nyeri perut.
  • Sensasi terbakar pada dada.
  • Sakit kepala.
  • Gejala common cold seperti demam dan nyeri tenggorokan.

 

Sediaan

Kapsul 300 mg dan sirup kering 175 mg/5 mL.

 

Dosis

  • Dewasa: 150-350 mg 2-3 kali sehari dengan durasi pengobatan hingga 10 hari.
  • Anak-Anak
    • Berat badan 15-19 kg: 175 mg 2 kali sehari;
    • Berat badan 20-30 kg: 175 mg 3 kali sehari;
    • Berat badan >30 kg: 350 mg 2 kali sehari.

 

Keamanan

Tidak ada data mengenai penggunaan obat ini pada wanita hamil dan menyusui, sehingga penggunaan obat ini pada kelompok individu tersebut tidak direkomendasikan.

 

Interaksi Obat

Tidak ada laporan mengenai interaksi obat yang memiliki efek berbahaya antara obat ini dengan obat lain.

 

Mau tahu informasi seputar obat-obatan lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Arifin Muhammad Siregar
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 08:48

MIMS Indonesia. (2022). Erdosteine: Indication, Dosage, Side Effect, Precaution. Retrieved 28 August 2022, from https://www.mims.com/indonesia/drug/info/erdosteine?mtype=generic.

Pusat Informasi Obat Nasional. (2022). ERDOSTEIN. Retrieved 28 August 2022, from https://pionas.pom.go.id/monografi/erdostein.

Medicines.org.uk. (2022). Erdotin 300mg capsules - Summary of Product Characteristics (SmPC) - (emc). Retrieved 28 August 2022, from https://www.medicines.org.uk/emc/product/287/smpc#gref.

Medscape. (2022). Pharmacology and Clinical Efficacy of Erdosteine in COPD. Retrieved 28 August 2022, from https://www.medscape.com/viewarticle/566582#:~:text=Erdosteine%20is%20a%20multimechanism%2C%20mucolytic,effect%20on%20free%20oxidant%20radicals.