Fenofibrate

Fenofibrate
credits: google.com

Bagikan :


Brand/nama lain

Evothyl, Lipanthyl, Felosma, Lipanthyl Penta, Fenofibrat, Lipanthyl Supra, Fenolip,Lipofibrat, Fenosup Lidose, Lotropid, Fibesco, Noles, Fibramed, Profibrat, Hicholfen, Trichol,Hipolip, Trolip, Hipolip, Yosenob, Hyperchol, Zumafib, Lifen, Zumafib Micro

 

Cara Kerja

Fenofibrate adalah obat turunan asam fibrat yang digunakan untuk terapi kolesterol, yaitu kondisi hipertrigliseridemia dan dislipidemia. Obat ini bekerja dengan menghambat aktivitas enzim liproprotein lipase. Hal tersebut meningkatkan pemecahan lemak dan turunnya trigliserida pada darah. Selain itu, obat ini juga meningkatkan pemecahan kolesterol jahat atau LDL. 

Oleh karena itu, obat fenofibrat dapat menurunkan kolesterol total, kolesterol LDL, apolipoprotein B, total trigliserida, dan rich trigliseride lipoprotein (VLDL). Penurunan kadar kolesterol tersebut diiringi dengan meningkatknya HDL.

 

Indikasi

Obat ini diindikasikan untuk pasien yang memiliki kadar kolesterol yang sangat tinggi.

 

Kontraindikasi

Obat ini dikontraindikasikan pada pasien dengan hipersensitivitas, penyakit liver akut (termasuk sirosis bilier primer, abnormalitas fungsi liver, gall bladder disease, serta pankreatitis). Pankreatitis yang dikontraindikasikan adalah pankreatitis yang tidak disebabkan oleh hipertrigliseridemia.

Obat ini juga dikontraindikasikan untuk pasien dengan reaksi alergi dalam pengobatan fibrat atau dexketoprofen, kerusakan ginjal yang berat dan ibu menyusui.      

                                                                                                                                                                                    

Efek Samping

Berikut ini merupakan efek samping penggunaan obat fenofibrate dari yang paling sering hingga yang terjarang:

  • Signifikan: batu saluran empedu, penurunan kolesterol HDL yang parah, agranulositosis, trombositopenia, reaksi hipersensitivitas tertunda (misalnya sindrom Stevens-Johnson, nekrolisis epidermal toksik, reaksi obat dengan eosinofilia dan gejala sistemik), miositis, miopati, rhabdomiolisis, pankreatitis, fotosensitivitas, DVT, emboli paru, peningkatan kadar kreatinin serum, ALT, AST.
  • Gangguan saluran cerna: Mual, muntah, sakit perut, diare, perut kembung, sembelit.
  • Gangguan umum dan kondisi tempat pemberian: Kelelahan.
  • Gangguan hati dan empedu: Penyakit kuning, kolangitis, kolesistitis, kolik empedu.
  • Pemeriksaan penunjang: Peningkatan kadar homosistein darah.
  • Gangguan otot, tulang, dan jaringan ikat: Mialgia, kejang dan kelemahan otot, nyeri sendi.
  • Gangguan sistem saraf: Sakit kepala.
  • Gangguan sistem reproduksi: Gangguan fungsi seksual.
  • Gangguan pernapasan: Penyakit paru interstisial.
  • Gangguan kulit dan jaringan subkutan: Ruam, gatal, biduran.

 

Sediaan

Kapsul 100 mg, 160 mg, 300 mg

 

Dosis

Dewasa : dosis awal 300 mg sehari dalam dosis terbagi; kisaran lazim 200-400 mg sehari;

Anak-anak: 5 mg/kg bb sehari.

 

Keamanan

Ibu hamil dan menyusui:

Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.

 

Interaksi Obat

Obat ini dapat meningkatkan risiko perdarahan jika digunakan bersamaan dengan obat antikoagulan. Selain itu, jika digunakan bersama obat takrolimus dan siklosporin, akan meningkatkan risiko gangguan ginjal. 

Jika digunakan bersama kolkisin dapat meningkatkan risiko gangguan otot yang disebut dengan miopati dan rabdomiolisis.

 

Mau tahu informasi seputar obat-obatan lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : dr Arifin Muhammad Siregar
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Senin, 31 Oktober 2022 | 08:31