Sinusitis Akut

Sinusitis Akut

Bagikan :


Definisi

Sinusitis akut adalah suatu kondisi terjadinya peradangan pada sinus dalam jangka waktu kurang dari 1 bulan. Sinus adalah ruang berongga yang terdapat di belakang mata, di belakang tulang pipi, dan di dahi. Sinusitis juga dikenal sebagai rinosinusitis karena peradangan hampir selalu mencakup jaringan di hidung serta jaringan di sinus. 

Sinus terdiri dari beberapa pasang dan masing-masing dihubungkan oleh saluran sempit. Sinus berfungsi menghasilkan lendir (mukus) untuk menjaga kelembapan hidung, membersihkan hidung, serta melindungi hidung dari debu, zat pemicu alergi, dan polutan. Normalnya rongga sinus terisi oleh udara, tetapi sinus juga dapat tersumbat oleh cairan dan membengkak akibat iritasi. Ketika hal ini terjadi, maka akan terjadi infeksi pada sinus.

Radang pada sinus akan menghambat kemampuannya untuk mengalirkan lendir keluar dari hidung dan sinus. Sinusitis akut paling sering disebabkan oleh pilek yang disebabkan oleh infeksi virus, walaupun ada penyebab selain infeksi yang dapat menimbulkan sinusitis. Menurut American Academy of Otolaryngology, sinusitis akut sering terjadi dan dapat memengaruhi sekitar 1 dari 8 orang dewasa per tahun.

Terdapat beberapa istilah pembagian sinusitis berdasarkan durasi penyakit, yaitu:

  • Sinusitis akut yang berlangsung 2 hingga 4 minggu
  • Sinusitus subakut biasanya berlangsung 4 sampai 12 minggu
  • Sinusitis kronis berlangsung 12 minggu atau lebih
  • Sinusitis berulang yang terjadi beberapa kali dalam setahun

 

Penyebab

Pada sinusitis akut, terjadi penumpukan cairan lendir pada rongga sinus akibat adanya penyumbatan pada sinus. Sinus yang tersumbat menjadi area yang cocok untuk pertumbuhan kuman dan bisa menimbulkan infeksi, yang berujung pada terjadinya sinusitis. Kondisi yang dapat menyebabkan penyumbatan sinus meliputi:

  • Flu
  • Rhinitis alergi, yaitu pembengkakan pada lapisan dalam hidung yang disebabkan oleh alergi
  • Pertumbuhan jaringan kecil di lapisan dalam hidung yang disebut polip hidung
  • Deviasi septum hidung, yaitu pergeseran struktur tulang yang memisahkan kedua lubang hidung
  • Infeksi bakteri, jamur, atau virus
  • Kelenjar gondok yang terinfeksi
  • Fibrosis kistik, yaitu penyakit genetik bawaan di mana lendir kental dan lengket menumpuk di dalam tubuh
  • Gigi yang terinfeksi juga dapat menyebabkan sinusitis akut. Dalam kasus yang jarang terjadi, bakteri dapat menyebar dari gigi yang terinfeksi ke sinus

 

Faktor Risiko

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda menderita sinusitis akut, antara lain:

  • Memiliki riwayat penyakit alergi, seperti rhinitis alergi atau kondisi alergi lain yang memengaruhi sinus Anda
  • Menderita pilek atau flu
  • Memiliki kelainan bentuk saluran hidung, seperti deviasi septum, polip hidung, atau tumor pada hidung
  • Memiliki riwayat penyakit tertentu, seperti fibrosis kistik atau gangguan sistem kekebalan tubuh seperti HIV/AIDS
  • Paparan asap rokok, baik dari merokok atau sebagai perokok pasif
  • Menghabiskan banyak waktu di tempat penitipan anak, taman kanak-kanak, atau area lain di mana kuman dapat menular dengan mudah
  • Sering melakukan aktivitas yang dapat menimbulkan terjadinya perubahan tekanan di dalam telinga, seperti naik pesawat dan scuba diving

 

Gejala

Gejala sinusitis akut yang dapat ditemukan berupa:

  • Lendir kental, berwarna kuning atau kehijauan yang keluar dari hidung (pilek) atau di bagian belakang tenggorokan (postnasal drip)
  • Hidung tersumbat yang menyebabkan kesulitan bernapas melalui hidung
  • Nyeri, bengkak, tekanan pada telinga, dan tekanan di sekitar mata, pipi, hidung, atau dahi yang memburuk saat membungkuk
  • Sakit kepala
  • Sakit gigi
  • Kemampuan indra penciuman dan pengecap yang berubah
  • Batuk
  • Bau mulut
  • Kelelahan
  • Demam

 

Diagnosis

Dalam mendiagnosis sinusitis akut, dokter akan mulai dengan melakukan wawancara untuk menanyakan gejala-gejala yang Anda alami, serta menanyakan riwayat kesehatan lainnya, seperti riwayat alergi dan riwayat sinusitis sebelumnya. Kemudian dokter akan melakukan pemeriksaan fisik.

Dalam pemeriksaan fisik, dokter akan melihat telinga, hidung, dan tenggorokan untuk memeriksa adanya penyumbatan dan pembengkakan.  Dokter juga akan menekan dengan lembut sinus Anda dengan jari-jari mereka untuk mengidentifikasi adanya tanda-tanda infeksi. Dokter juga akan melihat area dalam hidung Anda dengan bantuan cahaya untuk mengidentifikasi peradangan, polip, tumor, atau kelainan lainnya.

Biasanya dokter dapat membuat diagnosis berdasarkan hasil wawancara dan pemeriksaan fisik. Namun, terdapat  pemeriksaan penunjang lain yang mungkin digunakan untuk mendiagnosis sinusitis akut dan menyingkirkan kondisi lain, seperti:

Endoskopi hidung

Sebuah kabel tipis dan fleksibel (endoskop) dengan kamera dan cahaya di ujungnya yang akan dimasukkan melalui hidung Anda, sehingga memungkinkan dokter untuk memeriksa bagian dalam sinus Anda secara visual.

CT scan 

Pemeriksaan dengan CT scan dapat menunjukkan gambaran sinus dan area hidung Anda secara rinci. CT scan biasanya tidak direkomendasikan untuk sinusitis akut tanpa komplikasi, tetapi pemeriksaan ini dapat membantu menemukan kelainan atau dugaan komplikasi.

Pemeriksaan kultur jaringan hidung dan sinus

Pemeriksaan ini umumnya tidak diperlukan untuk mendiagnosis sinusitis akut. Namun, ketika kondisi penyakit gagal untuk merespon terhadap pengobatan atau gejala semakin memburuk, sampel jaringan (kultur) dari hidung atau sinus Anda mungkin membantu menemukan penyebabnya, seperti infeksi bakteri.

Tes alergi 

Jika dokter mencurigai bahwa alergi yang memicu timbulnya sinusitis akut Anda, maka akan direkomendasikan tes alergi melalui kulit (skin prick test). Tes ini aman, cepat, dan dapat membantu menentukan zat pemicu alergi yang menyebabkan sinus Anda meradang.

 

Tata Laksana

Sinusitis akut biasanya berlangsung dalam jangka waktu yang pendek dan tidak terlalu parah. Pada umumnya tidak diperlukan terapi khusus dan gejala akan menjadi lebih baik dengan sendirinya setelah 7 sampai 10 hari.

Penggunaan antibiotik hanya berguna untuk infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Umumnya sinusitis disebabkan oleh virus atau alergi yang tidak dapat disembuhkan dengan antibiotik. Dokter dapat memberikan obat semprotan hidung yang mengandung steroid atau antihistamin untuk meredakan peradangan, serta obat dekongestan untuk meredakan kongesti atau sumbatan pada hidung. Selain itu, obat pereda nyeri juga dapat diberikan bila Anda merasa nyeri.

Dokter juga bisa menyarankan Anda untuk membiasakan cuci hidung. Anda bisa membersihkan saluran hidung Anda menggunakan larutan garam (cairan infus). Karena cairan yang digunakan hanya garam dan air steril yang dimasukkan ke hidung untuk membersihkannya, Anda dapat menggunakannya lebih dari lima hari. Jangan lupa untuk istirahat yang cukup dan minum air sesuai kebutuhan tubuh.

 

Komplikasi

Komplikasi akibat sinusitis akut walaupun ada namun jarang terjadi. Berikut kondisi yang mungkin menjadi komplikasi dari sinusitis akut, yaitu:

  • Sinusitis kronis, sinusitis akut mungkin akan berulang dan berlangsung lebih dari 12 minggu 
  • Meningitis, peradangan pada selaput dan cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang
  • Infeksi lainnya, meskipun jarang terjadi, infeksi dapat menyebar ke tulang (osteomielitis) atau kulit (selulitis)
  • Gangguan penglihatan bisa terjadi bila infeksi menyebar ke rongga mata, dan dapat menyebabkan penurunan penglihatan atau bahkan kebutaan permanen

 

Pencegahan

Beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mencegah sinusitis akut, antara lain:

  • Konsumsi makanan sehat untuk menjaga sistem kekebalan tubuh Anda tetap kuat
  • Hindari asap rokok dan polusi udara lainnya
  • Minimalkan kontak dengan orang-orang yang memiliki infeksi pernapasan akut atau sinusitis
  • Sering-seringlah mencuci tangan, terutama sebelum makan
  • Gunakan pelembab udara jika cuaca kering untuk membantu menjaga kelembapan udara dan sinus
  • Melakukan vaksinasi terhadap flu
  • Obati alergi yang Anda miliki

 

Kapan Harus ke Dokter?

Umumnya kasus sinusitis akut akan membaik dengan sendirinya. Konsultasikan diri Anda ke dokter jika memiliki salah satu dari kondisi berikut ini:

  • Gejala yang berlangsung lebih dari seminggu
  • Gejala yang memburuk setelah tampak membaik
  • Demam terus menerus
  • Memiliki riwayat sinusitis berulang atau kronis

 

 

Writer : dr Dedi Yanto Husada
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Rabu, 26 Juni 2024 | 04:36

Acute Sinusitis. (2021). Retrieved 8 Maret 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/acute-sinusitis/symptoms-causes/syc-20351671 

Acute Sinusitis. (2020). Retrieved 8 Maret 2022, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15285-acute-sinusitis 

Kivi, Rose. Acute Sinusitis. (2018). Retrieved 8 Maret 2022, from https://www.healthline.com/health/acute-sinusitis 

DeBoer,Derek L, et al. Acute Sinusitis. (2021). Retrieved 8 Maret 2022, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK547701/ 

Shital, Kumar. What is Sinusitis?. (2020). Retrieved 8 Maret 2022, from https://www.webmd.com/allergies/sinusitis-and-sinus-infection 

 

Sinusitis (Sinus Infection). (2021). Retrieved 8 Maret 2022, from https://www.nhs.uk/conditions/sinusitis-sinus-infection/