Benda Asing Vagina

Benda yang ditemukan pada anak-anak umumnya berukuran kecil dan tidak menyebabkan nyeri akibat desakan benda.

Bagikan :


Definisi

Benda asing vagina adalah kondisi ditemukannya suatu benda di dalam vagina yang tidak seharusnya ada di sana. Beberapa benda memang didesain untuk digunakan di dalam vagina, contohnya adalah tampon, menstrual cup, supositoria vagina (sediaan obat yang dimasukan ke dalam vagina), alat kontrasepsi diafragma, atau sex toys.

Benda-benda lain tidak ditujukan untuk dimasukan ke dalam vagina dan dapat masuk, bisa secara tidak sengaja maupun disengaja. Bila benda asing ini tersangkut atau berada terlalu lama di dalam kelamin, bisa timbul keluhan akibat infeksi dan kerusakan pada jaringan di sekitarnya.

 

Penyebab

Anak-Anak

Benda asing di dalam vagina yang paling sering ditemukan pada anak-anak adalah:

  • Serat atau kain kecil dari karpet dan pakaian
  • Mainan kecil.
  • Tutup spidol atau krayon.
  • Tisu toilet adalah benda yang paling sering ditemukan.

Anak-anak memiliki rasa penasaran yang tinggi. Mereka bisa memasukkan benda ke dalam vagina lalu lupa bahwa benda tersebut berada di dalam kelamin mereka. Setelah memasukkan benda, bisa jadi objek tersebut tidak bisa dikeluarkan lagi dari kelamin.

Benda-benda yang ditemukan pada anak umumnya memiliki ukuran yang kecil dan tidak menyebabkan nyeri akibat desakan benda. Anak-anak umumnya tidak akan memasukan obyek yang lebih besar daripada ukuran kelamin akibat rasa nyeri atau tidak nyaman yang timbul saat memasukannya. Walaupun jarang, adanya benda asing di dalam kelamin anak juga bisa menjadi tanda adanya kasus kekerasan seksual.

 

Remaja dan Dewasa

Perempuan dapat menggunakan tampon selama siklus menstruasi dimulai. Terkadang, mereka lupa untuk mengeluarkan tampon sehingga tampon tidak dikeluarkan selama beberapa hari. Hal ini juga berlaku pada tisu toilet yang lupa untuk dikeluarkan.

Selain itu, pada perempuan yang aktif secara seksual, robekan kondom juga dapat meninggalkan sisa-sisa bahan seperti lateks di dalam vagina. Orang dewasa dapat memasukan benda asing ke dalam vagina sebagai bagian dari aktivitas seksual.

Pada beberapa kasus yang jarang terjadi, adanya benda asing ini bisa menjadi tanda terjadinya kekerasan seksual. Benda yang tidak umum bisa dimasukkan ke dalam vagina pada kasus kekerasan.

 

Faktor Risiko

Tidak ada faktor-faktor khusus yang meningkatkan risiko perempuan mengalami kondisi ini. Kasus benda asing dalam vagina bisa terjadi pada anak-anak, remaja dan perempuan dewasa.

 

Gejala

Benda asing vagina dapat menimbulkan keluhan atau bisa sama sekali tidak bergejala dalam waktu yang lama. Benda berukuran kecil yang dimasukkan ke dalam vagina umumnya tidak akan menimbulkan nyeri. Namun, keluhan nyeri bisa muncul bila benda yang dimasukkan memiliki ukuran yang lebih besar dari vagina, atau benda memiliki ujung yang tajam. Nyeri bisa dirasakan di dalam atau di sekitar vagina.

Perempuan juga bisa mengeluhkan keputihan yang abnormal atau memiliki bau busuk. Duh dari vagina bisa berwarna kuning, merah muda atau coklat. Hal ini disebabkan karena adanya benda asing dapat mengganggu flora normal di vagina.

Gejala lain yang bisa timbul akibat adanya benda asing di dalam vagina meliputi:

  • Perdarahan dari kemaluan yang umumnya berjumlah sedikit. Perdarahan bisa muncul pada anak yang belum haid atau remaja.
  • Sensasi seperti gatal, rasa terbakar, atau tidak nyaman pada vagina.
  • Vagina berbau tidak sedap.
  • Rasa tidak nyaman saat buang air kecil.
  • Kemerahan pada kulit
  • Pembengkakan pada vagina dan lubang bukaan kelamin.
  • Ruam pada area kelamin.

 

Diagnosis

Informasi detail mengenai keluhan adalah hal pertama yang umumnya ditanyakan oleh dokter. Selain menanyakan informasi mengenai kemungkinan adanya benda asing di dalam vagina, dokter juga akan bertanya terkait riwayat kesehatan pasien serta melakukan pemeriksaan fisik untuk mendiagnosis adanya benda asing vagina.

Walaupun jarang terjadi, tidak menutup kemungkinan bahwa adanya benda asing dalam vagina bisa mengarah pada kasus kekerasan seksual. Oleh karena itu, dokter juga mungkin akan menanyakan mengenai riwayat aktivitas seksual dan kemungkinan terjadinya kekerasan, baik kekerasan seksual atau kekerasan fisik. Pada anak-anak jika dicurigai adanya benda asing dalam vagina, dokter akan memeriksa bagian bibir vagina dan lubang vagina secara lembut dengan menggunakan senter.

Metode untuk mendiagnosis dan mengambil benda asing akan bergantung pada usia penderita dan terkadang pada durasi benda obyek sudah berada di dalam vagina. Meskipun umumnya pemeriksaan fisik sudah cukup membantu untuk melihat adanya benda asing, beberapa pemeriksaan pencitraan bisa membantu diagnosis, seperti CT scan, rontgen atau USG. Pemeriksaan swab vagina dan kultur urine juga dapat membantu memeriksa bila sudah terjadi infeksi.

 

Tata Laksana

Benda asing yang berada di dalam vagina harus dikeluarkan untuk mencegah terjadinya iritasi dan infeksi pada vagina. Pengeluaran benda asing yang berukurang kecil bisa dilakukan di ruang pemeriksaan. Pada perempuan yang aktif secara seksual, dokter bisa menggunakan alat spekulum untuk memvisualisasikan bagian dalam vagina, dan mengeluarkan benda asing dengan forsep.

Pada pasien dengan benda yang berukuran besar, menyebabkan nyeri, atau mengganggu dinding vagina, umumnya akan dilakukan sedasi atau anestesi untuk mengeluarkan benda sepenuhnya. Prosedur sedasi juga dilakukan pada benda yang menyebabkan erosi dinding vagina, atau tidak kooperatif selama pemeriksaan. 

Antibiotik bisa diberikan bila benda asing sudah menyebabkan luka di dalam dinding vagina atau gejala infeksi dalam rongga perut. Ketika benda asing sudah dikeluarkan, umumnya gejala demam, nyeri, dan keputihan akan segera menghilang.

Hal yang dapat dilakukan di rumah:

  • Mengonsumsi obat seperti antinyeri atau antibiotik yang diresepkan oleh dokter.
  • Jangan menggunakan pembersih vagina kecuali atas instruksi dokter.
  • Tunggu sampai seluruh gejala hilang untuk berhubungan seksual.
  • Tanyakan ke dokter sebelum menggunakan tampon kembali.
  • Ganti tampon secara teratur dan jangan lupa untuk mengeluarkannya dari dalam vagina.
  • Perhatikan bila Anda memiliki gejala baru atau kekhawatiran tertentu, hubungi dokter bila ada.

 

Komplikasi

Umumnya benda asing vagina sangat jarang menimbulkan komplikasi yang serius. Namun, benda asing bisa menimbulkan luka atau robekan pada vagina. Bisa terjadi penyebaran infeksi ke dalam rongga perut bila mikroba menginfeksi luka yang terdapat di vagina. Infeksi pada perut bisa menimbulkan keluhan nyeri perut mendadak. Ada juga beberapa literatur yang melaporkan kasus abses (kumpulan kantung nanah) pada panggul dan pembentukan jaringan luka setelahnya.

 

Pencegahan

Pencegahan infeksi terkait benda asing vagina dimulai dari kebersihan daerah vagina yang dapat dilakukan dengan:

  • Pada anak kecil, ajarkan untuk membersihkan bagian kelamin dari depan ke belakang. Hal ini bertujuan untuk mengurangi jumlah bakteri dan kotoran yang masuk ke vagina. Area kelamin yang kurang bersih dapat menimbulkan iritasi.
  • Orang tua dapat mengajarkan anak mengenai bagian tubuh mereka. Bila anak merasa ada sesuatu yang mengkhawatirkan, anak bisa lebih mudah berkomunikasi dengan orang tua terkait masalah mereka.
  • Tampon tidak boleh digunakan selama lebih dari 6-8 jam.
  • Hindari aktivitas seksual yang melibatkan memasukkan benda yang dapat menimbulkan rasa nyeri ke dalam vagina.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Anda harus berkonsultasi dengan dokter bila terdapat keluhan nyeri, gatal, ruam kulit, keputihan atau bahkan perdarahan yang abnormal dari kemaluan Anda.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Tea Karina Sudharso
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Senin, 17 April 2023 | 04:47

A Foreign Body in the Vagina. (2022). Retrieved 6 August 2022, from https://www.webmd.com/women/guide/foreign-body-vagina.

Pediatric Vaginal Foreign Body - Children's Health. (2022). Retrieved 6 August 2022, from https://www.childrens.com/specialties-services/conditions/foreign-body.

Vaginal Foreign Body, Removed (Adult). (2022). Retrieved 6 August 2022, from https://www.fairview.org/patient-education/116678EN.