Edema Papil

Edema papil dapat terjadi secara lambat maupun cepat, tergantung pada kecepatan kenaikan tekanan di dalam kepala.

Bagikan :


Definisi

Edema papil adalah pembengkakan saraf mata, yang khusus disebabkan oleh peningkatan tekanan di dalam kepala. Selain karena peningkatan tekanan di dalam kepala, pembengkakan pada saraf mata dapat pula disebabkan oleh hal-hal lainnya seperti tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol. Edema papil pada umumnya terjadi pada kedua mata. Edema papil sangat jarang terjadi, dengan angka kejadian per tahunnya sekitar 1 kejadian per 100.000 orang.

 

Penyebab

Edema papil terjadi akibat beberapa hal yang menyebabkan peningkatan tekanan di dalam kepala. Peningkatan tekanan ini dapat terjadi karena lima faktor, yaitu:

  • Ketika tengkorak terlalu kecil untuk otak (misalnya pada bayi yang tulang tengkoraknya menyatu terlalu cepat, disebut pula sebagai kraniosinostosis).
  • Ketika volume otak terlalu besar untuk tengkorak, misalnya akibat adanya massa pada otak (dapat berupa tumor atau perdarahan) atau pembengkakan otak.
  • Ketika aliran cairan serebrospinal (cairan yang berputar di sekitar otak dan sumsum tulang belakang, berfungsi memberikan nutrisi bagi kedua struktur tersebut) terhambat, misalnya akibat adanya benjolan yang menutupi saluran tempat lewatnya cairan tersebut.
  • Ketika produksi cairan serebrospinal bertambah (misalnya akibat tumor pada pleksus koroid, struktur yang menghasilkan cairan serebrospinal)
  • Ketika penyerapan cairan serebrospinal berkurang (misalnya akibat peradangan selaput otak atau adanya sumbatan pada pembuluh darah otak)

Edema papil dapat terjadi secara lambat maupun cepat, tergantung pada kecepatan kenaikan tekanan di dalam kepala. Kenaikan tekanan di dalam kepala akan menyebabkan cairan yang ada di dalam kepala mengalir ke ruang di sekitar saraf mata, karena keduanya saling berhubungan. Selanjutnya, saraf mata dapat mengalami pembengkakan dan dapat pula mengalami kerusakan.

 

Faktor Risiko

Faktor risiko edema papil dapat berupa adanya penutupan tulang tengkorak yang terlalu cepat pada bayi/anak dan tumor otak. Selain itu, trauma pada kepala dapat pula menjadi faktor risiko karena dapat mengakibatkan perdarahan dalam kepala serta pembengkakan otak. Infeksi dan peradangan pada selaput otak ataupun otak dapat pula berakibat pada peningkatan tekanan di dalam kepala, yang selanjutnya dapat menyebabkan edema papil. Selain itu, riwayat stroke baik stroke perdarahan maupun stroke akibat sumbatan pembuluh darah dapat pula menjadi faktor risiko. Perdarahan pada stroke dapat menekan otak sehingga tekanan di dalam kepala meningkat, sedangkan sumbatan pembuluh darah dapat menyebabkan penumpukan cairan ataupun pembengkakan otak. Selain itu, kenaikan tekanan di dalam kepala dapat pula berkaitan dengan kenaikan berat badan secara tiba-tiba, misalnya akibat kehamilan atau penggunaan obat kontrasepsi.

 

Gejala

Gejala yang dikeluhkan pada edema papil pada umumnya merupakan akibat dari peningkatan tekanan di dalam kepala, seperti nyeri kepala hebat, nyeri dapat diperparah dengan batuk atau mengedan, mual dan muntah menyemprot, telinga berdenging, serta gangguan penglihatan. Gangguan penglihatan dapat berupa pandangan gelap saat berpindah posisi dari berbaring ke duduk atau berdiri, buram, pandangan seperti terowongan (penyempitan lapang pandang), dan perubahan penglihatan terkait warna, serta pandangan ganda.

 

Diagnosis

Saat datang, dokter dapat melakukan pemeriksaan awal seperti tekanan darah dan suhu. Pemeriksaan tekanan darah dapat dilakukan untuk mengetahui apabila ada tekanan darah tinggi, yang dapat berdiri sendiri atau sebagai akibat dari kenaikan tekanan di dalam kepala. Selain itu, dokter dapat melakukan pengukuran tinggi dan berat badan untuk mencari apakah tekanan di dalam kepala naik sebagai akibat dari obesitas. Pemeriksaan lainnya yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan fungsi penglihatan dan pemeriksaan saraf. Pada umumnya, pemeriksaan fungsi penglihatan normal. Selain itu, dokter dapat menanyakan riwayat sakit kepala, mual dan muntah, telinga berdenging, serta riwayat obat-obatan. Obat-obatan yang dapat berkaitan dengan tekanan di dalam kepala adalah steroid (biasanya sebagai antiradang), retinoid (biasanya sebagai obat pada penyakit kulit), tetrasiklin (antibiotik), serta obat kontrasepsi yang diminum. 

Setelah itu, dokter dapat melakukan pemeriksaan untuk melihat saraf mata menggunakan alat bernama funduskopi. Dengan bantuan alat ini, dokter dapat melihat apabila saraf mata membengkak, disertai dengan pelebaran pembuluh darah dan titik-titik perdarahan. Dokter juga dapat menentukan derajat edema papil dengan pemeriksaan ini.

Selain pemeriksaan secara langsung, dokter dapat melakukan beberapa pemeriksaan terkait mata dan saraf. Pemeriksaan mata yang dilakukan dapat berupa pengambilan foto serial saraf mata untuk mengetahui perkembangan penyakit, pemeriksaan lapang pandang untuk mencari adanya kehilangan lapang pandang yang dapat terjadi akibat kerusakan saraf, serta pemeriksaan lain seperti angiografi dengan pewarna untuk melihat apakah ada kebocoran pembuluh darah di dekat saraf. Sementara itu, pemeriksaan pada saraf dapat berupa CT scan untuk mencari adanya massa akibat tumor atau perdarahan, atau MRI otak untuk mencari adanya peradangan pada selaput otak. Pemeriksaan lainnya dapat berupa pungsi lumbal, yaitu sebuah prosedur untuk mengetahui tekanan di dalam kepala serta untuk mengambil cairan serebrospinal agar dapat diperiksa komposisinya. Pungsi lumbal dapat dilakukan apabila dianggap pemeriksaan tersebut aman.

 

Tata Laksana

Tujuan tata laksana edema papil adalah menangani penyebab, memperbaiki penglihatan, dan meredakan gejala. Penanganan penyebab dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Jika penyebab kenaikan tekanan dalam kepala adalah tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, dokter akan merujuk Anda ke IGD agar obat-obatan penurun tekanan darah dapat diberikan. Jika ada massa pada kepala, dokter akan melakukan tata laksana yang sesuai, misalnya dengan pemberian obat-obatan atau pembedahan. Jika ada sumbatan pada pembuluh darah, dokter dapat memberikan obat-obatan untuk membuka atau menghancurkan sumbatan tersebut. Selain itu, jika ada obat-obatan yang berpotensi menaikkan tekanan di dalam kepala, obat-obatan tersebut akan dihentikan sementara.

Perbaikan penglihatan dan penurunan gejala akan terjadi seiring dengan penyebab yang tertangani. Hal lainnya yang dapat dilakukan untuk membantu menurunkan tekanan di dalam kepala adalah dengan posisi duduk 45 derajat. Posisi ini membantu cairan serebrospinal mengalir ke bawah sesuai dengan gaya gravitasi. Jika berat badan berlebih, dokter dapat menyarankan Anda untuk menurunkan berat badan.

Selain terapi di atas, pembedahan dapat pula menjadi alternatif. Pembedahan dapat dilakukan untuk mengalirkan cairan serebrospinal keluar lewat dekat saraf mata atau mengalirkan cairan tersebut ke bagian tubuh lainnya seperti rongga perut.

 

Komplikasi

Komplikasi edema papil terjadi akibat tekanan di dalam kepala tidak diturunkan. Jika tekanan tersebut tidak diturunkan, edema papil akan terus terjadi sehingga saraf dapat mengalami kerusakan permanen dan dapat terjadi kehilangan penglihatan. Kehilangan penglihatan dapat semakin parah hingga terjadi kebutaan, dan paling parah apabila terjadi pada lapang pandang tengah mata. Selain itu, komplikasi dapat pula terjadi jika pembedahan gagal. Cairan serebrospinal dapat gagal dialirkan jika jaringan parut tumbuh pada bekas luka akibat operasi di dekat saraf mata, atau karena adanya sumbatan pada saluran yang mengalirkan cairan tersebut ke rongga perut. Selain itu, semua prosedur yang mengalirkan cairan serebrospinal keluar dapat berisiko infeksi pada selaput otak ataupun pada otak sendiri.

 

Pencegahan

Pencegahan edema papil dapat dilakukan dengan mengontrol faktor risiko dan menghindari penyebab. Trauma kepala dapat dicegah dengan penggunaan pelindung kepala saat bekerja atau berkendara dengan sepeda motor. Stroke dapat dicegah dengan gaya hidup sehat, serta kepatuhan terhadap terapi jika Anda memiliki penyakit penyerta seperti tekanan darah tinggi/hipertensi dan diabetes. Selain itu, menjaga berat badan agar tetap dalam batas normal dapat pula mencegah kenaikan tekanan dalam kepala yang berkaitan dengan kenaikan berat badan tiba-tiba. Tidak hanya itu, jika Anda akan menggunakan kontrasepsi, ada baiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter Anda mengenai alat kontrasepsi apa yang paling baik untuk Anda.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda mengalami nyeri kepala yang semakin lama dirasakan semakin memberat, terutama saat bangun tidur, disertai muntah menyemprot dan pandangan ganda, ada baiknya Anda segera ke dokter. Hal ini merupakan gejala dari kenaikan tekanan dalam kepala yang selanjutnya dapat menyebabkan edema papil.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : dr Teresia Putri
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Sabtu, 15 April 2023 | 23:24

Dhoot, R., & Margolin, E. (2021). Papilledema. Retrieved 15 November 2021, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538295/

FitzGibbon, E., Bhat, N., Badeeb, N., Saragadam, S., Jirawuthiworavong, G., & Lee, A. (2021). Papilledema - EyeWiki. Retrieved 15 November 2021, from https://eyewiki.aao.org/Papilledema

 

Gossman, M. (2019). Papilledema: Background, Pathophysiology, Epidemiology. Retrieved 15 November 2021, from https://emedicine.medscape.com/article/1217204-overview#showall