Infeksi Bakteri Kulit (Impetigo)

Infeksi Bakteri Kulit (Impetigo)
Credit: https://perdoski.id/

Bagikan :


Definisi

Impetigo adalah infeksi bakteri pada permukaan kulit yang sangat menular dan umumnya ditemui pada bayi dan anak kecil. Menurut data dari WHO, sekitar 111 juta anak-anak di negara berkembang pernah terkena impetigo. Seseorang dapat terkena impetigo lebih dari sekali, sehingga jika Anda pernah terkena impetigo bukan berarti Anda tidak akan pernah tertular lagi.

 

Penyebab

Impetigo dibagi menjadi bulosa dan krustosa. Impetigo krustosa lebih banyak ditemukan. Racun dari bakteri Staphylococcus aureus menyebabkan impetigo bulosa, sedangkan impetigo krustosa disebabkan oleh Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes, atau keduanya. Bakteri akan menginfeksi kulit dan menyebabkan terbentuknya luka.

Bakteri dapat menyebar ke orang lain ketika orang tersebut menyentuh luka atau cairan dari luka penderita impetigo. Penularan juga dapat terjadi dengan menyentuh barang yang telah disentuh oleh penderita impetigo, seperti pakaian, sprei, handuk, dan mainan. Manusia merupakan pejamu utama untuk bakteri Streptococcus pyigenes. Tidak ada penelitian yang menunjukan bahwa hewan dapat menyebarkan bakteri ini ke manusia.

Tidak semua orang yang terinfeksi bakteri tersebut akan mengalami impetigo.

 

Faktor Risiko

Semua orang usia berapapun dapat terkena impetigo, namun ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terinfeksi, yaitu:

  • Impetigo paling sering ditemukan pada anak berusia 2 sampai 5 tahun.
  • Adanya infeksi atau luka pada kulit. Orang dengan luka atau goresan pada kulit atau memiliki penyakit kulit lain misalnya skabies atau eksim, lebih berisiko untuk terkena impetigo. Sementara itu, orang yang sering berolahraga seperti gulat atau sepak bola rentan mendapatkan goresan atau luka sehingga lebih rentan terkena impetigo.
  • Kontak erat atau lingkungan padat penduduk. Kontak erat dengan orang lain yang menderita impetigo merupakan faktor risiko yang paling sering untuk terkena impetigo. Sebagai contoh, seseorang yang terkena impetigo sering menularkan penyakit ini pada orang yang satu rumah. Penyakit infeksi memang cenderung untuk menyebar pada saat ada banyak kumpulan orang. Kondisi keramaian misalnya di sekolah dan tempat penitipan anak dapat meningkatkan risiko penularan impetigo.
  • Mengikuti olahraga yang melibatkan kontak kulit.
  • Impetigo lebih sering ditemukan saat udara panas dan lembap (musim panas), iklim subtropis, atau tropis. Namun, kondisi ini dapat terjadi di mana saja.
  • Kurangnya higienitas. Tidak mencuci tangan, mandi, atau mencuci wajah dengan benar dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena impetigo.
  • Kondisi medis tertentu seperti diabetes atau penurunan sistem imun.

 

Gejala

Impetigo Krustosa

Impetigo krustosa memiliki gejala yang meliputi luka terbuka yang kemerahan dan gatal, serta dapat mengeluarkan cairan bening atau nanah dalam beberapa hari. Sekitar satu minggu kemudian, akan terbentuk kulit garing seperti koreng yang tebal di atas luka yang disebut krusta. Krusta ini biasanya berwarna kuning keemasan atau seperti madu.

Impetigo Bulosa

Impetigo bulosa akan menimbulkan lepuhan yang cukup besar pada area batang tubuh. Penyembuhan luka akan terjadi tanpa meninggalkan bekas luka. 

Pada umumnya, impetigo merupakan infeksi ringan dan dapat terjadi di bagian tubuh mana saja. Namun, kondisi ini paling sering timbul pada bagian tubuh yang terekspos atau tidak terlindung baju, seperti sekitar hidung dan mulut atau pada tangan dan kaki. Gejala dapat menyebar dari satu bagian tubuh ke bagian lain melalui tangan atau baju.

 

Diagnosis

Dokter umumnya mendiagnosa impetigo dengan melihat luka saat melakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan laboratorium tidak diperlukan untuk mendiagnosa. Namun jika luka tidak kunjung hilang meskipun sudah diberi antibiotik, maka dokter mungkin akan mengambil sampel dari cairan luka untuk menguji antibiotik apa yang cocok untuk diberikan karena beberapa jenis bakteri yang dapat menyebabkan impetigo sudah resisten terhadap beberapa jenis antibiotik.

 

Tata Laksana

Terapi untuk impetigo adalah dengan menggunakan antibiotik. Jika luka hanya sedikit maka dapat dipakai antibiotik oles seperti mupirosin. Antibiotik ini dapat digunakan sampai tiga kali sehari selama lima sampai sepuluh hari. Sebelum mengoleskan antibiotik, bersihkan area luka dengan air hangat atau kompres dengan kain basah selama beberapa menit. Setelah itu, tepuk-tepuk dengan lembut untuk membersihkan krusta sehingga antibiotik dapat terserap dengan baik. Luka dapat ditutup oleh perban anti lengket untuk menghindari penyebaran ke daerah tubuh lain.

Jika luka banyak maka dokter mungkin akan merespkan antibiotik minum.  Antibiotik juga dapat mengurangi penularan sehingga akan membantu melindungi orang lain dari impetigo.

Jika anak Anda terkena impetigo, memotong kuku anak untuk mencegah garukan yang dapat menimbulkan luka adalah hal yang baik untuk dilakukan.

 

Komplikasi

Impetigo sangat jarang menyebabkan komplikasi serius. Komplikasi yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut:

  • Gangguan ginjal (glomerulonefritis post-streptokokus) dapat menjadi komplikasi impetigo meskipun jarang. Kondisi ini disebabkan oleh respon imun yang dicetuskan oleh infeksi Komplikasi ini umumnya mulai muncul satu sampai dua minggu setelah luka pada kulit hilang.
  • Penyebaran infeksi ke jaringan sekitar kulit, ke kelenjar getah bening, atau peredaran darah. Infeksi yang menyebar memiliki potensi untuk mengancam nyawa.

 

Pencegahan

Tidak ada vaksin untuk mencegah impetigo, namun ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan impetigo:

  • Perawatan luka. Perawatan luka yang baik adalah cara yang tepat untuk mencegah infeksi bakteri pada kulit, termasuk impetigo. Cara merawat luka adalah:
    • Membersihkan luka kecil pada kulit seperti goresan dengan sabun dan air
    • Untuk luka terbuka atau luka yang mengeluarkan cairan, bersihkan dan tutup dengan perban yang bersih dan kering sampai sembuh
    • Jika luka dalam atau serius, periksakan ke dokter
    • Jika Anda memiliki luka terbuka atau infeksi yang aktif maka sebaiknya Anda menghindari mandi atau berendam air panas, berenang, dan mandi di sungai, danau, atau laut.
    • Jika Anda terkena impetigo, tutup luka untuk mencegah penularan bakteri ke orang lain.
  • Menjaga higienitas. Menjaga kebersihan diri, mandi dan mencuci rambut teratur dengan sabun dan air mengalir yang bersih merupakan cara untuk mencegah impetigo. Cara terbaik untuk menghindari terinfeksi atau menularkan bakteri group A streptococcusadalah dengan sering mencuci tangan, terutama setelah batuk atau bersin. Untuk mencegah infeksi bakteri tersebut, Anda harus:
    • Menutup mulut dan hidung dengan tissue atau masker ketika batuk atau bersin. Jika tidak ada, tutup dengan lengan atas atau lipat siku, bukan dengan tangan.
    • Membuang tissue atau masker yang sudah terpakai ke tempat sampah
    • Seirng mencuci tangan dengan sabun dan air minimal 20 detik
    • Menggunakanhand rub berbasis alkohol jika tidak terdapat sabun dan air
    • Anda harus mencuci pakaian, linen, dan handuk dari seseorang yang terkena impetigo setiap hari dengan air panas. Peralatan ini tidak boleh dipakai bersama orang lain, kecuali jika sudah dicuci dengan benar
    • Jika Anda mengoleskan antibiotik untuk anak, pakailah sarung tangan dan cuci tangan setelah selesai.
  • Merawat kondisi kulit yang lain misalnya skabies atau dermatitis untuk mengurangi risiko terinfeksi bakteri impetigo.
  • Jika Anda terkena impetigo, Anda baru boleh masuk kerja atau sekolah jika Anda sudah minum antibiotik selama minimal 24 jam dan menutup semua luka pada bagian tubuh yang tidak tertutup pakaian.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda mencurigai anak Anda atau Anda terkena impetigo, maka sebaiknya Anda berkonsultasi ke dokter.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? cek di sini, ya!

Writer : dr Tea Karina Sudharso
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Rabu, 26 Juni 2024 | 05:00

Impetigo. CDC. (2021). Retrieved 17 March 2022, from https://www.cdc.gov/groupastrep/diseases-hcp/impetigo.html

 

Impetigo - Diagnosis and treatment - Mayo Clinic. Mayoclinic.org. (2022). Retrieved 17 March 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/impetigo/diagnosis-treatment/drc-20352358

 

Impetigo. nhs.uk. (2022). Retrieved 17 March 2022, from https://www.nhs.uk/conditions/impetigo/