Definisi
Kanker prostat adalah kanker yang terjadi pada kelenjar prostat. Prostat adalah kelenjar berukuran kecil dengan berbentuk seperti kacang dan hanya dimiliki oleh laki-laki. Kelenjar prostat berada di bawah kandung kemih (kantung berisi urine) laki-laki, berperan dalam transportasi sperma dan nutrisi sperma.
Kanker prostat termasuk salah satu jenis kanker paling sering terjadi pada laki-laki. Pertumbuhan kanker prostat terjadi secara lambat dan awalnya hanya bertahan di kelenjar prostat, sehingga tidak menimbulkan keluhan yang berat. Meski begitu, ada pula kanker prostat yang memiliki sifat agresif serta dapat tumbuh dan menyebar ke organ lain dalam waktu cepat.
Penyebab
Kanker prostat dimulai dari adanya mutasi pada DNA sel prostat. DNA mengandung instruksi dan petunjuk agar sel bisa bekerja dengan baik sesuai fungsinya. Sel juga memiliki masa hidup yang pasti dan akan mati pada waktunya. Bila terjadi mutasi genetik, perubahan pada DNA dapat menyebabkan sel mengalami pertumbuhan yang tidak terkontrol.
Sel yang mengalami mutasi juga tidak akan mati seperti sel yang normal. Kumpulan sel abnormal ini akan terus bertambah jumlahnya hingga membentuk tumor. Tumor yang bersifat ganas juga bisa meluas ke jaringan sekitarnya. Dalam kurun waktu tertentu, sel abnormal ini dapat menyebar (metastasis) ke organ tubuh lain.
Terdapat beberapa jenis kanker prostat berdasarkan jenis sel yang mengalami mutasi. Kanker prostat juga ada yang memiliki kecepatan tumbuh yang cepat (agresif) dan memiliki kecepatan tumbuh yang lambat (tidak agresif).
Faktor Risiko
Terdapat beberapa faktor yang diduga meningkatkan risiko terjadinya kanker prostat, yakni:
- Usia tua
Risiko kanker prostat meningkat seiring peningkatan usia. Kanker prostat umumnya terjadi pada pria dengan usia di atas 50 tahun.
- Etnis dan ras tertentu
Alasannya masih belum diketahui dengan pasti, namun ras kulit hitam memiliki risiko kanker prostat yang lebih tinggi dari ras lainnya.
- Riwayat keluarga
Kanker prostat lebih banyak terjadi pada keluarga yang memiliki hubungan kerabat dekat, seperti antara orangtua, anak serta saudara kandung. Memiliki anggota keluarga lain yang pernah didiagnosis kanker prostat akan meningkat risiko penyakit yang sama. Risiko kanker prostat juga meningkat bila terdapat riwayat kanker payudara pada anggota keluarga.
- Obesitas
Individu dengan status gizi obesitas memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan dengan seseorang yang memiliki berat badan normal. Risiko kekambuhan dan agresivitas kanker meningkat pada obesitas. Meski begitu, hal ini perlu diteliti lebih lanjut.
- Merokok
Perokok berat bisa mengalami peningkatan risiko mengalami kanker prostat. Kebiasaan merokok juga dikaitkan dengan risiko tinggi untuk meninggal karena kanker prostat.
Gejala
Gejala kanker prostat biasanya baru muncul pada stadium lanjut, ketika ukuran kanker sudah cukup besar sehingga mendorong kandung kemih. Pada stadium awal, penderita kanker prostat terkadang tidak mengalami keluhan. Beberapa keluhan yang dapat dirasakan penderita kanker prostat adalah:
- Kesulitan buang air kecil walaupun ada peningkatan keinginan untuk buang air kecil.
- Kekuatan pancaran urine menurun.
- Ada perasaan kandung kemih tidak sepenuhnya kosong walaupun sudah buang air kecil.
- Ditemukan darah pada urine atau sperma.
- Nyeri pada pinggang bawah atau paha atas.
- Sakit tulang.
- Kehilangan nafsu makan.
- Penurunan berat badan yang banyak dan signifikan tanpa diet tertentu.
- Disfungsi ereksi, atau gangguan dalam memulai atau mempertahankan ereksi penis.
Diagnosis
Dokter akan melakukan wawancara dan melakukan pemeriksaan pada pasien. Dokter bisa bertanya mengenai keluhan yang dirasakan, bagaimana riwayat penyakit pada pasien dan keluarganya, serta obat-obatan yang rutin dikonsumsi pasien.
Sebagian besar organisasi medis menyarankan laki-laki yang berusia di atas 50 tahun untuk melakukan konsultasi dengan dokter terkait faktor risiko kanker prostat yang ia miliki. Dokter bisa menyarankan pemeriksaan skrining berikut, antara lain:
- Pemeriksaan colok dubur
Pemeriksaan dilakukan oleh dokter dengan memasukkan jari yang dilumasi dengan sarung tangan ke dalam anus. Pada pemeriksaan ini dokter akan menilai kelenjar prostat terutama bila ada kelainan pada tekstur, ukuran, ataupun bentuknya.
- Tes antigen spesifik prostat (PSA)
Pemeriksaan ini menggunakan sampel darah yang diambil dari pembuluh darah vena untuk mencari kandungan PSA yang dihasilkan oleh kelenjar prostat. Normalnya, PSA hanya sedikit terkandung dalam darah. Semakin tinggi kadar PSA, indikasi gangguan pada kelenjar prostat juga semakin tinggi.
Bila ditemukan hasil yang abnormal dari skrining yang dilakukan, dokter akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Beberapa pemeriksaan penunjang lain yang bisa dilakukan adalah:
- USG Transrektal
USG dilakukan dengan memakai alat yang dimasukkan perlahan ke anus. Alat ini akan menggunakan gelombang suara dan memberikan gambaran kelenjar prostat.
- MRI
Pemeriksaan pencitraan MRI direkomendasikan untuk memberi gambaran yang lebih detail.
- Biopsi prostat
Biopsi adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan mengambil sampel jaringan prostat. Sampel ini akan dianalisis di laboratorium untuk melihat bila ada sel kanker atau tidak.
Jika hasil pemeriksaan menunjukkan adanya kanker prostat, dokter akan melakukan pemeriksaan tambahan untuk menilai agresivitas kanker dan stadiumnya. Segala jenis pemeriksaan ini disesuaikan dengen preferensi dan keputusan dokter.
Tata Laksana
Tata laksana dan pengobatan kanker prostat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kecepatan pertumbuhan kanker, penyebaran sel kanker, kondisi kesehatan pasien, dan efek samping dari pengobatan yang akan diberikan. Pada kanker prostat stadium awal yang tidak agresif, pasien akan melakukan kontrol dan pemeriksaan rutin untuk menilai perkembangan kanker.
Berikut adalah beberapa opsi pengobatan kanker prostat, antara lain:
- Operasi pengangkatan kelenjar prostat
Ada beberapa pilihan operasi tergantung bentuk kanker, seperti prostatektomi radikal atau pengangkatan seluruh kelenjar prostat, sebagian jaringan di sekitar kelenjar prostat, serta beberapa kelenjar getah bening. Operasi dilakukan pada tahap awal kanker prostat yang belum menyebar dan juga dilakukan pada stadium lanjut dengan kombinasi terapi lain.
- Terapi radiasi
Pengobatan ini dilakukan untuk membunuh sel kanker menggunakan energi yang berasal dari luar tubuh. Jenis radiasi yang dapat diberikan dapat dari luar tubuh dengan menggunakan sinar x-ray atau proton. Terapi radiasi juga bisa dimasukkan ke dalam tubuh dengan memasukkan alat yang mengeluarkan radiasi langsung ke kelenjar prostat.
- Pembekuan atau pemanasan jaringan prostat
Terapi ini termasuk terapi ablasi yang dapat dilakukan dengan mendinginkan kelenjar prostat atau memanaskan jaringan prostat. Jenis pengobatan ini bisa dipertimbangkan untuk mengatasi kanker prostat yang berukuran sangat kecil bila prosedur operasi tidak memungkinkan.
- Terapi hormonal
Terapi hormonal yang dilakukan untuk kanker prostat berhubungan dengan hormon testosteron. Ketika produksi hormon ini dihentikan, pertumbuhan kanker prostat akan terhambat karena sel kanker dapat tumbuh dengan bantuan hormon testosteron.
- Kemoterapi
Penggunaan kemoterapi bertujuan untuk membunuh sel yang tumbuh secara cepat termauk sel kanker. Kemoterapi dapat diberikan menggunakan infus langsung ke pembuluh darah atau menggunakan obat minum.
- Imunoterapi
Imunoterapi adalah terapi yang berfungsi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh yang bekerja melawan kanker.
- Terapi obat bertarget
Terapi ini bekerja dengan fokus untuk kondisi abnormal dari sel kanker. Terapi ini bertujuan untuk membuat sel kanker mati. Terapi dilakukan bila terapi lainnya tidak dapat menghilangkan kanker atau pasien mengalami kekambuhan. Beberapa jenis terapi hanya bekerja pada sel kanker dengan mutasi genetik tertentu.
Komplikasi
Komplikasi kanker prostat yang bisa terjadi adalah:
- Penyebaran kanker (metastasis) ke organ lain
Umumnya sel kanker menyebar ke organ sekitar seperti kandung kemih. Sel kanker juga dapat menyebar melalui pembuluh darah atau sistem aliran getah bening ke tulang dan organ lain. Metastasis ke tulang dapat menyebabkan rasa nyeri hingga patah tulang. Kanker prostat yang sudah menyebar ke organ lain biasanya lebih merespon pada pengobatan, namun lebih sulit disembuhkan.
- Inkontinensia urine
Kanker prostat dan penanganannya dapat menyebabkan inkontinensia urine. Penanganan yang dapat menyebabkan kondisi ini biasanya adalah penggunaan kateter (selang urine), tindakan operasi, dan obat-obatan tertentu.
- Disfungsi ereksi
Disfungsi ereksi dapat terjadi sebagai salah satu gejala kanker prostat, atau timbul sesudah pengobatan kanker prostat. Pengobatan yang berkaitan dengan kondisi ini adalah operasi, terapi radiasi, dan terapi hormon. Meski begitu, disfungsi ereksi tetap dapat diobati.
Pencegahan
Pencegahan kanker prostat adalah dengan mengendalikan dan mengurangi faktor risiko kanker prostat. Beberapa cara yang dapat Anda lakukan adalah:
- Diet sehat
Perbaiki diet Anda dengan memakan lebih banyak sayur, buah, dan biji-bijian yang kaya serat. Buah dan sayuran memiliki banyak vitamin dan nutrisi yang memengaruhi kondisi kesehatan secara umum. Buah dan sayur tidak bisa mencegah kanker secara pasti, namun dapat mengurangi risiko terjadinya.
- Olahraga
Usahakan untuk berolahraga setiap hari. Olahraga akan meningkatkan kesehatan secara umum, menjaga berat badan, dan meningkatkan suasana hati. Usahakan untuk berolahraga minimal 3 kali seminggu.
- Pertahankan berat badan ideal
Turunkan berat badan bila berlebih atau obesitas, karena obesitas bisa menjadi salah satu faktor risiko kanker prostat. Konsultasi dengan dokter bila diperlukan.
- Konsultasi dengan dokter
Berobatlah ke dokter bila Anda memiliki faktor risiko yang dapat meningkatkan kankier prostat. Dokter dapat memberikan pengobatan lebih awal hingga memberikan jadwal kontrol untuk pemeriksaan rutin.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera berobat ke dokter apabila Anda memiliki gejala di atas atau memiliki faktor risiko. Kanker prostat yang diketahui pada stadium awal memiliki kemungkinan sembuh yang lebih tinggi. Lakukan pemeriksaan rutin bila Anda memiliki faktor risiko kanker prostat yang lebih tinggi.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma