Polip Serviks

Polip adalah penonjolan yang bersifat jinak.

Bagikan :


Definisi

Polip serviks adalah penonjolan, pertumbuhan jaringan atau massa yang tumbuh pada kanal serviks (saluran sempit di bagian bawah rahim yang berhubungan dengan vagina).

Serviks atau leher rahim menghubungkan rongga rahim dengan bagian atas vagina. Serviks berfungsi sebagai saluran lewatnya sperma untuk membuahi sel telur. Selama persalinan, serviks akan menjadi lebih tipis dan lebar agar bayi bisa melewati jalan lahir.

Terdapat dua jenis polip pada serviks, yaitu:

  • Polip ektoserviks

Pertumbuhan jaringan polip berasal dari lapisan permukaan luar sel pada serviks. Polip ini lebih banyak ditemukan pada wanita yang belum mencapai masa menopause.

  • Polip endoserviks, jenis polip serviks terbanyak yang muncul dari kelenjar serviks. Wanita pascamenopause lebih sering ditemukan mengalami polip endoserviks.

 

Penyebab

Penyebab pasti munculnya polip pada serviks masih belum diketahui. Polip diduga dapat terjadi akibat:

  • Respon Abnormal Tubuh

Estrogen adalah hormon yang dikaitkan dengan organ reproduksi wanita dan memiliki efek pada jaringan lain, seperti pertumbuhan payudara, rahim, tulang, serta meningkatkan kolesterol "baik" (HDL) di darah.

Kadar estrogen normalnya naik-turun sepanjang fase kehidupan wanita. Kadar estrogen paling tinggi ditemukan saat usia reproduktif, dalam masa kehamilan, dan pada bulan-bulan menuju menopause. Senyawa kimia yang menyerupai estrogen juga bisa ditemukan di lingkungan sekitar kita. Bila tubuh memberikan respon yang tidak normal terhadap peningkatan kadar estrogen, diduga bisa terjadi pertumbuhan jaringan serviks yang berlebihan sehingga muncullah polip.

  • Peradangan Lama 

Ada teori yang menyebutkan bahwa peradangan atau infeksi yang terjadi dalam waktu lama pada serviks, lama-lama dapat menyebabkan perubahan yang tidak normal pada sel. Serviks yang mengalami peradangan akan tampak merah atau teriritasi.

  • Penyumbatan Pembuluh Darah 

Diduga penyumbatan pembuluh darah pada serviks bisa mengganggu aliran darah ke jaringan, sehingga berperan dalam munculnya polip.

 

Faktor Risiko

Polip serviks adalah kasus organ reproduksi yang sering dijumpai. Sebagian besar polip serviks bersifat jinak dan bukan merupakan kanker. Wanita usia subur yang berusia di atas 20 tahun memiliki riwayat melahirkan dua kali atau lebih berisiko mengalami polip serviks. Penyakit ini jarang ditemukan pada anak perempuan yang belum mengalami menstruasi sama sekali.

Selain itu, polip juga cukup sering ditemukan pada wanita hamil. Diduga hal ini disebabkan oleh peningkatan kadar hormon estrogen yang terjadi selama kehamilan.

 

Gejala

Polip tidak selalu menyebabkan gejala. Sekitar 2 dari 3 wanita yang ditemukan memiliki polip serviks tidak mengalami keluhan. Dokter biasanya menemukan polip saat pemeriksaan Pap smear (pemeriksaan kanker serviks dengan mengambil sampel sel serviks) atau prosedur lain pada serviks. Namun bila bergejala, Anda dapat mengalami keluhan berikut:

  • Darah menstruasi terasa lebih deras daripada siklus haid biasanya.
  • Perdarahan atau bercak darah dari kemaluan yang muncul setelah berhubungan intim.
  • Perdarahan abnormal dari kemaluan yang terjadi setelah menopause atau di luar siklus haid.
  • Keputihan berwarna putih atau kuning, yang dapat berbau jika terinfeksi.

 

Kami juga memiliki artikel mengenai perdarahan menstruasi berlebihan yang bisa Anda baca di sini: Hipermenorea - Definisi, Penyebab dan Faktor Risiko.

 

Diagnosis

Dokter akan melakukan pemeriksaan panggul. Jika seseorang memiliki polip, biasanya hanya ditemukan satu sampai maksimal tiga polip. Polip bisa berwarna kemerahan, keunguan atau kelabu. Bentuk polip juga bervariasi, bisa seperti jari, berbentuk bulat atau batang tipis. Sementara itu, ukurannya sekitar beberapa milimeter sampai sentimeter, biasanya sekitar 1-2 cm.

Sampel jaringan polip bisa diambil untuk diperiksa di laboratorium, memastikan bila jaringan yang ditemukan pada serviks merupakan kanker atau bukan. Hasil biopsi paling banyak menunjukan sel yang konsisten dengan polip jinak. Bisa juga ditemukan sel yang abnormal atau sel yang diduga sebagai prekanker (sel yang bisa berubah menjadi sel kanker).

 

Tata Laksana

Pengobatan yang diberikan akan bergantung dengan keluhan yang Anda rasakan serta tampilan polip. Umumnya, polip tidak perlu diangkat bila Anda tidak merasakan keluhan apapun. Polip akan diangkat bila polip sudah berukuran cukup besar, menimbulkan gejala atau ditemukan sel yang abnormal.

Selama prosedur, Anda bisa diberikan obat bius pada area tumbuhnya polip atau dilakukan bius umum. Prosedur pengangkatan polip dan penghancuran pangkalnya bisa dilakukan dengan:

  • Pemotongan polip
  • Nitrogen cair
  • Pemotongan dengan bedah listrik
  • Operasi laser

Anda mungkin akan mengalami nyeri ringan dan singkat saat pengangkatan polip, serta perdarahan dan sedikit kram selama beberapa hari setelah pengangkatan polip. Flek dari vagina dapat terjadi sampai 1-2 hari setelah pengangkatan polip. Obat antinyeri yang dijual bebesar seperti paracetamol atau ibuprofen dapat meredakan nyeri.

 

Komplikasi

Kebanyakan polip bersifat jinak, bukan tergolong sebagai kanker dan mudah untuk diangkat. Kanker serviks jarang berasal dari polip serviks. Kebanyakan kanker serviks disebabkan oleh infeksi human papillomavirus (HPV), yang juga menyebabkan kutil kelamin.

Polip biasanya tidak tumbuh kembali setelah diangkat. Namun, bila Anda pernah memiiliki beberapa polip, maka Anda berisiko lebih tinggi untuk mengalaminya kembali.

Beberapa kanker serviks pada awalnya dapat tampak sebagai polip. Beberapa polip rahim dapat dikaitkan dengan kanker rahim.

 

Bila Anda tertarik untuk membaca lebih lanjut mengenai kanker serviks, Anda bisa membacanya di sini: Kanker Serviks - Definisi, Penyebab dan Faktor Risiko.

 

Pencegahan

Anda tidak dapat mencegah timbulnya polip serviks. Namun, pemeriksaan panggul dan Pap smear rutin dapat membantu mendeteksi dan menangani polip serviks sebelum menyebabkan gejala.

Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan pemeriksaan organ reproduksi. Tanyakan pada dokter seberapa sering Anda harus menjalani pemeriksaan Pap smear. Frekuensi pemeriksaan umumnya akan bergantung pada riwayat kesehatan dan usia Anda. Biasanya Pap smear dilakukan setiap 3-5 tahun pada wanita yang belum pernah memiliki hasil pemeriksaan yang abnormal.

Karena beberapa infeksi dihubungkan dengan polip serviks, ada beberapa cara sederhana yang dapat membantu menurunkan risiko Anda mengalami infeksi pada organ kelamin. Pakailah pakaian dalam berbahan katun yang dapat memberikan sirkulasi udara. Hal ini akan mencegah tingginya panas dan kelembapan, yang merupakan lingkungan sempurna untuk terjadinya infeksi. Anda juga bisa menggunakan kondom saat berhubungan intim untuk menurunkan risiko tertular infeksi menular seksual.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami:

  • Perdarahan abnormal dari vagina, termasuk perdarahan setelah hubungan intim atau di luar siklus haid.
  • Keluarnya cairan abnormal dari vagina.
  • Haid yang sangat deras.
  • Perdarahan atau flek setelah menopause.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Tea Karina Sudharso
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 21:27

Cervical polyps (no date) Mount Sinai Health System. Available at: https://www.mountsinai.org/health-library/diseases-conditions/cervical-polyps (Accessed: October 28, 2022). 

Cervical polyps: Causes, symptoms, and treatment (2021) WebMD. WebMD. Available at: https://www.webmd.com/women/cervical-polyps (Accessed: October 28, 2022). 

Rice, S.C. (2022) Polyp of cervix: Causes, symptoms, and diagnosisHealthline. Healthline Media. Available at: https://www.healthline.com/health/cervical-polyps#recovery-and-prevention (Accessed: October 28, 2022).