Tumor Epitel Jinak

Bagikan :


Definisi

Tumor merupakan pertumbuhan sel yang terlalu banyak. Tumor jinak berbeda dengan kanker (tumor ganas) karena tidak menyebar ke jaringan di dekatnya atau bagian tubuh lainnya. Pada sebagian besar kasus, tumor jinak tidak berbahaya. Tumor jinak dapat berbahaya apabila menekan pembuluh darah atau saraf. Sementara itu, epitel merupakan jaringan terluar yang melindungi kulit dan organ dalam tubuh.

 

Penyebab

Penyebab tumor jinak tidak diketahui secara pasti. Pada tumor epitelial jinak, sel-sel di dalam tubuh membelah dan berkembang terlalu banyak. Biasanya, tubuh dapat mengatur keseimbangan antara pembelahan dan perkembangan sel. Jika sel yang sudah tua atau rusak mati, sel ini akan digantikan oleh sel baru yang sehat. Pada tumor, sel-sel mati tetap berada di tempatnya dan membelah hingga membesar membentuk tumor.

Tumor jinak berbeda dengan tumor ganas. Tumor jinak tidak dapat menyebar ke jaringan sekitarnya atau ke bagian tubuh lainnya.

 

Faktor Risiko

Tumor epitel jinak seringkali tidak diketahui penyebabnya, namun ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab atau meningkatkan faktor risiko tumor jinak, yaitu:

  • Faktor lingkungan, seperti racun, radiasi, atau bahan kimia
  • Peradangan atau infeksi
  • Diet
  • Cedera atau luka setempat
  • Stres
  • Genetik

Tumor epitel jinak dapat terjadi pada seluruh usia, mulai dari anak-anak hingga orang lanjut usia. Namun, angka kejadiannya paling tinggi pada orang dewasa.

 

Gejala

Tumor epitel jinak memiliki tanda sebagai berikut:

  • Bertumbuh lambat
  • Memiliki batas yang tegas dan rata
  • Tidak bertumbuh ke jaringan atau organ sekitarnya
  • Tidak menyerang bagian tubuh lainnya

Tumor epitel jinak juga dapat memengaruhi organ di sekitarnya, sehingga dapat terjadi gejala lainnya, seperti:

  • Menggigil
  • Ketidaknyamanan atau rasa nyeri
  • Lelah
  • Demam
  • Kehilangan nafsu makan
  • Berkeringat banyak pada malam hari
  • Penurunan berat badan

Tumor epitel jinak yang sering terjadi adalah adenoma dan papiloma. Adenoma merupakan tumor jinak yang terjadi pada lapisan epitel yang membungkus kelenjar, organ, dan struktur dalam lainnya. Contoh adenoma adalah polip yang tumbuh di usus besar dan liver. Adenoma juga dapat bertumbuh di kelenjar anak ginjal (adrenal), hipofisis (bagian otak yang berfungsi untuk mengatur hormon), serta kelenjar tiroid di leher.

Sementara itu, papiloma adalah tumor yang terbentuk dari jaringan epitel dan berbentuk seperti jari. Papiloma dapat tumbuh di kulit, mulut rahim, saluran air susu ibu, serta lapisan yang melindungi kelopak mata bagian dalam (konjungtiva). Tumor ini dapat terjadi karena kontak secara langsung dengan virus Human Papillomavirus (HPV). Beberapa jenis papiloma dapat hilang dengan sendirinya. Pada beberapa kasus tertentu, pembedahan perlu dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan kanker.

 

Diagnosis

Untuk mendiagnosis tumor epitel jinak, dokter dapat menggunakan berbagai macam pemeriksaan. Kunci dari pemeriksaan ini adalah membedakan tumor jinak dan tumor ganas. Pemeriksaan ini hanya dapat dilakukan di laboratorium. Biasanya, dokter akan mulai dengan pertanyaan mengenai riwayat dan keluhan Anda, serta melakukan pemeriksaan fisis.

Selanjutnya, dokter dapat melakukan pemeriksaan seperti:

  • Computed tomography scan (CT scan) yang menggunakan sinar X
  • Magnetic resonance imaging (MRI) yang menggunakan medan magnet
  • Mamogram untuk pemeriksaan payudara, mirip dengan rontgen
  • Ultrasonografi yang menggunakan gelombang suara
  • Rontgen yang menggunakan sinar X

Biasanya, tumor jinak memiliki kapsul yang membatasi tumor ini dari jaringan sekitarnya. Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan darah untuk mencari penanda tumor. Tidak hanya itu, dokter juga dapat melakukan biopsi (pengambilan jaringan) untuk dilihat di bawah mikroskop. Selanjutnya, dokter dapat mendiagnosis tumor sebagai jinak ataupun ganas. Biopsi ini dapat dilakukan secara cepat dan aman pada bagian tubuh tertentu, misalnya tumor pada usus besar, usus halus, dan lambung.

Dokter dapat melakukan pemeriksaan endoskopi untuk mencari tumor pada hidung, lambung, usus halus, dan sebagainya. Endoskopi dilakukan dengan memasukkan selang dengan kamera di ujungnya ke hidung, mulut, lambung, atau saluran lainnya yang dapat dijangkau dari luar tubuh.

 

Tata Laksana

Tidak semua tumor epitel jinak memerlukan penanganan. Pada banyak kasus, tumor hanya perlu dipantau selama beberapa lama. Polip pada usus besar atau tahi lalat di kulit dapat berubah menjadi tumor ganas tiba-tiba, namun dapat pula tidak membutuhkan penanganan apapun.

Biasanya, terapi tumor epitel jinak dapat ditangani dengan cara seperti:

  • Tunggu-dan-amati. Jika tumor yang Anda alami berukuran kecil dan tidak menyebabkan gejala, dokter dapat meminta Anda untuk kontrol lagi setelah beberapa bulan. Pada kasus seperti ini, tata laksana dapat lebih merugikan daripada didiamkan saja. Beberapa jenis tumor bahkan tidak memerlukan tata laksana apapun
  • Obat-obatan. Obat gel dan krim dapat membantu menghilangkan tumor jinak. Steroid juga dapat digunakan untuk mengecilkan atau mengurangi jumlah tumor yang menyebabkan gejala seperti nyeri atau mengganjal
  • Pembedahan. Pembedahan tumor biasanya dilakukan dengan endoskopi. Endoskopi dapat menyebabkan luka yang biasanya sembuh dengan cepat atau bahkan tidak menyebabkan luka sama sekali. Namun, biopsi jaringan kulit biasanya membutuhkan waktu beberapa minggu untuk pulih kembali, dan kadang memerlukan perawatan luka khusus seperti penggantian perban dan penutupan luka
  • Radiasi. Jika pembedahan tidak dapat menangani tumor secara aman, dokter dapat melakukan terapi radiasi untuk mengecilkan tumor atau mencegahnya bertumbuh lebih besar

Semakin besar pembedahan, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan. Misalnya, apabila tumor yang terjadi di hipofisis (yang berada di dalam tengkorak), Anda mungkin akan menjalani pembedahan. Anda mungkin juga akan membutuhkan terapi wicara, terapi okupasional (untuk memastikan fungsi sehari-hari), serta fisioterapi (terapi fisik) untuk menangani masalah yang diakibatkan oleh tumor dan pembedahan.

Kebiasaan hidup sehat dan menjaga makan dapat mencegah masalah kesehatan seperti beberapa tipe kanker, namun tidak dapat menangani tumor sendirian. Tumor tidak dapat ditangani dengan pengobatan alternatif ataupun herbal.

 

Komplikasi

Komplikasi dari tumor epitel jinak adalah membesarnya tumor hingga menghalangi pembuluh darah dan saraf. Selain itu, tumor ini dapat berubah menjadi ganas dan membutuhkan terapi intensif.

 

Pencegahan

Pencegahan tumor epitel jinak sulit untuk dilakukan, karena penyebabnya yang beragam. Tumor seperti tumor pada payudara dapat terjadi secara turun menurun (genetik). Sementara itu, ada beberapa jenis tumor yang disebabkan infeksi virus, sehingga paparan terhadap virus juga perlu dihindari, misalnya dengan tidak menyentuh orang yang sedang terinfeksi virus.

 

Kapan harus ke dokter?

Jika Anda menyadari adanya pertumbuhan kulit tidak normal, atau gejala lain seperti demam, mudah lelah, penurunan berat badan yang tidak diinginkan, dan sebagainya, Anda dapat berkonsultasi pada dokter. Penyebab masalah-masalah ini sangat bervariasi, namun tumor epitel jinak dapat menjadi salah satu kemungkinan. Semakin cepat terdiagnosis, Anda dapat segera melakukan pengobatan gejala tersebut, terutama jika tumor yang ditemukan bersifat ganas. Anda mungkin akan diminta untuk menjalani pemeriksaan terkait penyakit yang Anda alami, agar dokter dapat mendiagnosis penyakit dengan tepat.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : dr Teresia Putri
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Kamis, 16 Juni 2022 | 15:58

Stuart, A., & Ambardekar, N. (2021). Benign Tumors: Types, Causes, and Treatments. WebMD. Retrieved 13 June 2022, from https://www.webmd.com/a-to-z-guides/benign-tumors-causes-treatments.

Thomas, T. (2022). Benign Tumors: Causes, Types, Symptoms, Diagnosis, Treatment. Healthline. Retrieved 13 June 2022, from https://www.healthline.com/health/benign.

Tumor List | SEER Training. Training.seer.cancer.gov. Retrieved 13 June 2022, from https://training.seer.cancer.gov/disease/categories/tumors.html.