Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak, termasuk dalam meningkatkan tinggi badan. Banyak orang tua yang fokus pada kebutuhan nutrisi dan aktivitas fisik, tetapi sering kali mengabaikan pentingnya tidur bagi pertumbuhan fisik anak.
Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dapat menghambat proses pertumbuhan tinggi badan anak. Bagaimana kurang tidur dapat memengaruhi tinggi badan anak? Simak ulasannya dalam artikel berikut.
Dampak Kurang Tidur bagi Pertumbuhan Tinggi Badan Anak
Tidur memiliki peran yang sangat penting dalam proses tumbuh kembang anak, termasuk dalam mendukung tinggi badan mereka. Kurang tidur pada anak tidak hanya mengakibatkan rasa lelah atau kurang konsentrasi, tetapi juga dapat berdampak pada proses pertumbuhan fisiknya.
Berikut adalah beberapa dampak kurang tidur terkait dengan pertumbuhan tinggi badan anak:
Penurunan produksi hormon pertumbuhan
Saat tidur, terutama tidur nyenyak, tubuh akan menghasilkan hormon pertumbuhan dalam jumlah yang banyak. Hormon pertumbuhan ini penting untuk perkembangan tulang dan otot, serta jaringan tubuh lainnya.
Saat anak kurang tidur atau tidak tidur dengan nyenyak, produksi hormon ini bisa terganggu, yang dapat memperlambat proses pertumbuhan tinggi badan anak. Kurangnya hormon pertumbuhan dapat menyebabkan anak tidak mencapai potensi tinggi badan maksimalnya.
Gangguan pada siklus tidur
Anak-anak yang tidak mendapatkan tidur yang cukup berkualitas cenderung mengalami gangguan pada siklus tidur mereka. Siklus tidur yang ideal terdiri dari tidur ringan, tidur nyenyak, dan tidur REM (Rapid Eye Movement).
Jika anak sering terbangun atau memiliki pola tidur yang tidak teratur, mereka mungkin tidak mendapatkan waktu tidur nyenyak yang cukup. Padahal, pada tahap tidur nyenyak inilah tubuh memproduksi hormon pertumbuhan dalam jumlah yang lebih banyak. Hormon ini sangat penting untuk perkembangan tulang dan jaringan tubuh anak.
Baca Juga: Sampai Usia Berapa Tinggi Badan Masih Bisa Bertambah?
Meningkatkan risiko obesitas
Kurang tidur pada anak juga dapat meningkatkan risiko obesitas pada anak-anak. Kurang tidur juga akan memengaruhi hormon yang mengatur rasa lapar dan kenyang, yaitu leptin dan ghrelin.
Ketidakseimbangan kedua hormon tersebut membuat anak lebih sering lapar dan memilih makanan tinggi kalori dan berlemak. Hal ini dapat meningkatkan risiko obesitas. Obesitas pada anak dapat menghambat pertumbuhan tulang dan perkembangan fisik secara keseluruhan.
Gangguan metabolisme
Proses metabolisme yang baik sangat penting dalam mendukung pertumbuhan anak. Kurang tidur dapat memengaruhi proses metabolisme ini.
Gangguan dalam metabolisme dapat mengurangi energi yang dibutuhkan tubuh dalam pertumbuhan tulang dan jaringan. Hal ini juga menyebabkan tubuh kesulitan memanfaatkan nutrisi secara optimal sehingga kebutuhan untuk pertumbuhan tinggi badan tidak sepenuhnya terpenuhi.
Baca Juga: Daftar Makanan untuk Membantu Memaksimalkan Tinggi Badan Anak
Melemahnya sistem kekebalan tubuh
Anak yang kurang tidur lebih rentan terhadap penyakit karena sistem kekebalan tubuh mereka menjadi lebih lemah. Ketika tubuh kurang tidur, sistem kekebalan tubuh tidak dapat berfungsi secara optimal, sehingga membuat anak lebih mudah terinfeksi.
Karena tubuh harus bekerja lebih keras untuk melawan infeksi atau penyakit, energi yang seharusnya digunakan untuk mendukung pertumbuhan fisik, termasuk tinggi badan, menjadi terbatas. Akibatnya, tubuh tidak dapat fokus sepenuhnya pada proses pertumbuhan, yang dapat memengaruhi perkembangan fisik anak secara keseluruhan.
Anak-anak bisa kembali mendapatkan tidur yang berkualitas dengan beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh orang tua. Salah satunya adalah dengan membuat rutinitas tidur yang konsisten, mengurangi penggunaan ponsel dan televisi sebelum tidur, serta menciptakan lingkungan tidur yang nyaman dan tenang.
Jika anak masih mengalami kesulitan tidur atau tidak dapat tidur nyenyak meskipun sudah mencoba langkah-langkah tersebut, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan pada aplikasi Ai Care dengan mengunduhnya melalui App Store atau Play Store.
Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina
Rob Newsom (2023). Does Sleeping Make You Taller?. Available from: https://www.sleepfoundation.org/sleep-faqs/does-sleeping-make-you-taller
Kids Health (2021). Can Lack of Sleep Stunt Your Growth?. Available from: https://kidshealth.org/en/teens/sleep-growth.html
Cleveland Clinic (2022). How Tall Will Your Child Be?. Available from: https://health.clevelandclinic.org/child-growth-and-development
Maria Carter (2024). When Do Boys Stop Growing?. Available from: https://www.parents.com/kids/development/physical/when-do-boys-stop-growing/
Brandon Peters, MD (2022). How Sleep Problems Affect Growth in Children. Available from: https://www.verywellhealth.com/how-sleep-problems-affect-growth-in-children-3015073
Dana Dubinsky. The connection between sleep and growth (ages 5 to 8). Available from: https://www.babycenter.com/child/development/the-connection-between-sleep-and-growth-ages-5-to-8_3658990
Jay Summer (2024). Sleep Disorders in Children. Available from: https://www.sleepfoundation.org/children-and-sleep/sleep-disorders-in-children
Health Direct (2022). Obesity in children. Available from: https://www.healthdirect.gov.au/obesity-in-children
Kids Health (2019). Metabolism. Available from: https://kidshealth.org/en/parents/metabolism.html