Prosedur botox dilakukan dengan menggunakan zat yang disebut Botulinum toxin yang disuntikkan pada bagian wajah tertentu. Suntikan ini tidak hanya untuk mengatasi kerutan di wajah, namun juga bisa mengatasi masalah ketegangan otot dan juga migrain.

Ketika diinjeksikan ke dalam otot, Botulinum toxin membuat otot rileks dengan mencegah pelepasan zat kimia yang disebut asetilkolin (zat pemicu kontraksi otot). Prosedur ini dapat mengurangi penampilan kerutan pada wajah atau mengurangi ketegangan pada otot-otot yang terkait dengan kondisi medis tertentu.

Prosedur botox harus dilakukan oleh dokter ahli untuk menghindari efek samping yang berbahaya.

Efek Samping Prosedur Botox

Sebelum menjalani prosedur botox, Anda perlu tahu beberapa efek samping yang mungkin terjadi, di antaranya:

Reaksi di bekas area suntik

Salah satu efek samping yang paling umum dialami setelah prosedur botox adalah nyeri, memar dan perubahan warna di sekitar area suntik. Reaksi ini biasanya terjadi saat pembuluh darah terluka sementara akibat suntikan.

Anda perlu memeriksakan diri kembali ke dokter apabila bekas area suntikan terasa lunak, tubuh terasa nyeri, demam dan ada perubahan warna yang tak biasa pada kulit.

Sakit kepala

Sakit kepala juga salah satu efek samping umum yang mungkin dialami setelah prosedur botox. Namun, biasanya sakit kepala akan hilang setelah beberapa hari atau setelah mengonsumsi obat pereda nyeri.

Baca Juga: Perbedaan Botox dan Filler, Mana yang Sesuai Kebutuhan Anda?

Blepharoptosis atau ptosis

Blepharoptosis atau ptosis adalah turunnya kelopak mata seperti terkulai yang bisa dialami salah satu atau kedua mata. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti penuaan, operasi mata, penyakit bawaan atau pascaprosedur pembedahan lainnya.

Otot yang melemah

Otot yang tidak digerakkan dalam waktu lama mungkin menyusut dan menjadi sangat lemah. Demikian pula otot-otot wajah pascaprosedur botox juga bisa menyusut dan melemah jika lama tidak digerakkan.

Kulit kering dan bersisik

Efek samping botox lainnya adalah kulit yang kering. Hal ini terjadi karena suntikan botox menurunkan kemampuan tubuh mengeluarkan keringat, akibatnya kulit menjadi lebih kering, terasa kencang dan mudah mengelupas.

Kesulitan menelan dan bernapas

Prosedur botox mungkin melemahkan otot yang membantu mengontrol reflek telan dan bernapas di mulut, tenggorokan dan leher. Dampak ini bisa berbahaya bila Anda memiliki masalah menelan atau bernapas.

Saat ini terjadi Anda perlu mengunjungi unit gawat darurat terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis segera.

Baca Juga: Bolehkah Ibu Hamil Melakukan Perawatan Botox?

Gangguan mata dan penglihatan

Prosedur botox juga dapat memengaruhi otot yang mengontrol kelopak mata. Anda mungkin lebih sedikit berkedip, mengalami mata kering, iritasi mata hingga kerusakan mata.

Pada beberapa kasus, prosedur botox menyebabkan masalah seperti penglihatan ganda atau kesulitan menilai jarak yang perlu ditangani spesialis mata.

Setelah menjalani prosedur botox, Anda tidak disarankan menggosok atau memijat area suntikan selama 24 jam. Anda juga disarankan tidak berbaring selama 2-4 jam. Sangatlah penting untuk mengikuti semua saran dokter untuk mencegah racun menyebar ke area yang tidak diperlukan dan terjadinya efek samping lainnya.

Memiliki pertanyaan lain seputar prosedur botox atau keluhan yang dirasakan? Konsultasikan dengan dokter melalui aplikasi Ai Care yang bisa diunduh di ponsel Anda.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!